Share

Bab 49

"Ish, Mas tuh kenapa sih, selalu aja bilang kalau aku hamil. Jadi beban tau, gak! Kalau aku gak hamil gimana? Pasti, Mas, bakalan kecewa kan," gerutu Tasya sedikit kesal.

Varo pun hanya tersenyum sebentar. Tasya benar, jika sang istri tak hamil, maka ia akan sedikit kecewa karena lagi-lagi penantiannya belum terwujud.

Varo pun lalu mencium pipi istrinya dan meminta maaf.

"Kamu beneran gak ikut aku, Dek?" tanya Varo memastikan dan mendapat anggukan dari Tasya.

"Kalau kamu mual lagi dan gak bisa mendusel ke ketek aku gimana, Dek?" tanya Varo kembali dan langsung membuat Tasya kembali cemberut.

"Jangan gitu, dong. Dia mah, gak pingin istrinya sembuh apa," ucap Tasya sedikit merajuk.

Varo pun hanya tersenyum lalu melepas pelukannya.

"Iya, iya, maaf deh," ucap Varo akhirnya.

Lebih baik ia mengalah, karena sikap Tasya saat ini pun seperti angin. Kadang baik, kadang tidak.

Varo pun memutuskan untuk segera mandi saja karena badannya sudah terasa lengket dan gerah. Sementara Tasya, segera meng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status