Share

Bab 44

Tasya pun langsung tertawa geli begitu perutnya berbunyi.

"Kamu laper, Dek, haha?" tanya Varo yang ikut tertawa juga dan mendapat anggukan dari Tasya.

"Hu'um, Mas, padahal tadi udah makan ketan satu sama teh manis anget, tapi tetep aja laper," jawab Tasya polos.

"Ya udah, kamu mau sarapan apa, Sayang? Mau beli nasi uduknya Reni?" tanya Varo sambil membingkai wajah sang istri.

"Ndak, Mas, aku pingin yang seger-seger. Keknya mau haid aku, perut aku udah mulai sakit sama rada mual," ucap Tasya sedikit sendu.

"Mual? Jangan - jangan ---," ucap Varo terkekeh dan langsung mendapat gelengan dari Tasya.

Tasya pun segera memeluk tubuh sang suami dan menghirup aroma tubuh lelakinya.

"Belum, Mas, belum ada dedeknya. Ini biasa aku pas mau haid emang begini, mual, muntah udah kek orang hamil," ucap Tasya dan Varo hanya mengangguk lalu tersenyum.

Varo pun lalu mengecup wajah sang istri dan membelai mesra wajah wanitanya.

"Cie ilah penganten baru, mesranya gak liat - liat tempat," seru Dani dari arah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status