All Chapters of Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda : Chapter 31 - Chapter 40

76 Chapters

Bab 31

"Ntar gua telpon buat lebih jelasnya," ucap Varo dan mendapat anggukan dari Dani.Setelah itu, Dani segera pamit dari sana, dan Varo pun segera menghampiri sang istri yang telah menunggunya di depan teras."Langsung pulang? Apa mau makan dulu?" tanya Varo kepada Tasya."Aku pingin mandi dulu, Mas, gerah, abis itu baru kita makan gimana?" tanya Tasya dan mendapat anggukan dari Varo.Varo pun segera menggandeng lengan sang istri dan membawanya ke dalam mobilnya. Setelah itu mereka pun kembali ke kostannya.Hanya sebentar mereka berada di kostan itu. Hanya untuk mandi dan membereskan pakaian. Pakaian Varo sendiri tidaklah banyak dan masih bisa dihitung.Untuk peralatan disana semuanya adalah milik ibu kost, jadi Varo pun keluar hanya cukup membawa baju - bajunya saja."Berarti, kostan itu udah gak dipake, Mas?" tanya Tasya saat keduanya sudah berada di mobil kembali hendak pulang kerumahnya."Iya. Paling ditempatin Dani nanti, sayang soalnya masih ada 6 bulan lagi waktunya. Kamu mau maka
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Bab 32

Glek!Satu kalimat yang langsung membuat Dani disana nampak sedikit ragu dan memucat.Dani sendiri sudah tau dari awal jika teman satu bandnya itu bukanlah orang biasa. Namun, ia tak menyangka, bahwa Varo akan sekejam itu. Varo yang terlihat paling lemah dan dingin, ternyata jika sudah cemburu tak kenal ampun. Bahkan, kekejamannya tak mengenal siapa pun.Setelah mendapatkan perintah dari Varo, Dani pun segera menutup telponnya dan langsung bersiap untuk melakukan aksinya.Sementara Varo disana pun, setelah berbicara seperti itu, ia segera menutup telponnya dan segera kembali tidur di samping istrinya."Maafin, aku, Dek ...,"***Keesokan paginya, Tasya bangun lebih awal dengan perasaan yang lebih segar.Tasya pun mengecup pelan pipi sang suami dan segera bangkit dari tidurnya untuk mandi dan menyiapkan sarapannya.Sekitar pukul 08.30 WIB, barulah Varo bangun dari tidurnya dan sudah tak mendapati Tasya yang yang berada disampingnya."Tasya kemana yah?" tanya Varo lirih sambil mencoba b
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Bab 33

"Mas tuh kenapa sih, dateng-dateng malah cari gara-gara aja!" seru Tasya kesal dengan kelakuan sang suami.Mendapat tamparan dari Tasya, Varo pun nampak geram dan tangannya mulai kembali naik keatas. Saat Varo hendak melayangkan pukulan, saat itu juga Revan datang dan berhasil menahan lengan Varo."Jangan main tangan! Kalau ada masalah selesaikan baik-baik," ucap Revan berusaha menengahi perdebatan antara kedua adiknya.Varo pun segera menurunkan tangannya dan Revan pun langsung melepaskan cekalannya juga."Kedaimu kenapa, Neng?" tanya Revan kepada sang adik.Tasya tak menjawab, hanya menunjuk saja, menyuruh sang kakak untuk melihat sendiri.Revan pun segera meninggalkan kedua adiknya dan melihat keadaan kedai sang adik. Rasa sakit dan marah pun mulai hinggap di hati Revan saat melihat kedai yang nampak kacau balau."Astagfirullah, ulah siapa ini, Neng? Kamu ada masalah sama orang?" tanya Revan kemudian."Neng gak tau, Bang. Neng juga bingung, ada masalah sama siapa. Perasaan Neng ja
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Bab 34

Tatapan mata elang Varo begitu menusuk di relung hati Tasya yang paling dalam hingga membuatnya menciut seketika mendengar ucapan itu. Apalagi, Varo pun sudah mulai menggunakan kata 'saya' dan memanggil nama, itu berarti Varo benar-benar marah."Terus, kalau misalnya aku laper gimana? Kan dirumah gak ada makanan," ucap Tasya sedikit memelas."Ada gofud, kan? Uang yang kemaren masih kurang?" tanya Varo kembali."Ma -- masih, sih," ucap Tasya ragu."Ya udah, gak usah ribet! Makan tinggal pesen aja, duit ada, diem dirumah ntar juga dateng sendiri," gerutu Varo seraya beranjak dari kamarnya beralih menuju ruang tamu dan segera mulai memakai sepatunya.Tasya pun menghela napasnya berat lalu segera bangkit dan mengikuti lelakinya itu."Bentar,Mas," ucap Tasya."Apa lagi?" tanya Varo sambil menghentikan aktifitasnya itu.Tasya pun berjongkok didepan suaminya, setelah itu ia mengecup pelan area leher sang suami. Awalnya hanya mengecup dan menghisap, namun lama kelamaan ia gigit, sehingga memb
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

Bab 35

Varo pun iseng membuka status WeAnya, ternyata Tasya baru saja membuat status sekitar 5 menit yang lalu.'Cek, ngga, cek, nggak? Argh, gini amat sih perasaan,' gerutu Varo kembali.Namun, ia penasaran, akhirnya ia pun membuka status Tasya itu. Tasya membuat 3 buah status, pertama tentang keadaan kedainya yang hancur, lalu screenshot percakapan antara Tasya dan juga Key, terakhir sebuah caption yang setidaknya mampu menyindir Varo.["Kalau kangen tuh, ya chat, jangan munter aja sendiri! Kesel sendiri, gegara gak di chat. Suru chat duluan ... malu, gengsi, huh, dasar aku!"]'Ya ilah, ternyata sama - sama gengsi, gimana mau kelar ini masalah,' kekeh Varo saat melihat status Tasya.Varo berniat mengetik pesan, untuk membalas status Tasya namun tak jadi.Beberapa kali ia menulis namun dihapusnya lagi, sampai ia pun kesal sendiri lama-lama.'Bodo ah! Mending gua ke resto aja,' putus Varo akhirnya sambil melempar hp miliknya ke jok sebelahnya.***Sementara itu, setelah Varo pergi tadi, Tasy
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

Bab 36

Tasya langsung terdiam saat mendengar kata-kata itu. Ia pun hanya mengangguk lalu segera menyalami sang kakak, dan setelah itu, Revan pun pergi. Seperginya Revan, Tasya pun membereskan mangkok bekas makan mereka dan memilih untuk membersihkan rumahnya seperti menyapu dan juga mengepel lantai serta mencuci piring. 'Nah, kan bersih dan rapih. Tinggal mandi yang wangi terus angkat jemuran deh,' ucap Tasya sambil tersenyum. Tasya pun berlalu menuju kamar mandinya dan segera mandi. Setelah mandi, ia pun segera mengganti bajunya dan berdandan tipis - tipis. 'Dah cantik sekarang, tinggal nunggu Mas pulang aja. Eh tapi, Mas Varo pulang kapan ya? Udah mau jam 6 tapi belum ada tanda-tanda pulang,' lirih Tasya pelan. Tasya pun memilih untuk duduk di ruang tamunya dan menyalakan TV. Ia mulai memainkan remote-nya mencari program acara TV yang seru. Namun sayang, tak ada yang program TV yang menarik dan akhirnya ia memilih menonton serial animasi Si Kembar dari Kampung Durian Runtuh saja. Tak
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Bab 37

Varo yang kesal pun akhirnya memilih beranjak ke dapur dan mengambil segelas air, lalu ... Byur! Tasya yang saat itu tengah tertidur pun langsung bangun dan gelagepan karena di siram oleh Varo. "Astagfirullah, ya Allah, Mas, emang gak bisa bangunin pelan, kenapa harus diguyur gini? Abang sama Papa aja seumur-umur gak pernah nyiram mukaku," ucap Tasya sedikit sendu sambil mengusap air di wajahnya. "Udah pelan tapi gak bangun-bangun jadi siram aja," ucap Varo ketus sambil menaruh gelas itu di meja depannya. Tasya pun perlahan bangkit dari tidurnya sambil memegangi kepalanya yang sedikit pusing. "Mas udah pulang dari tadi? Pasti capek ya? Mas mau makan dulu gak?" tanya Tasya berusaha lembut. "Nggak!" jawab Varo dengan ketus. Tasya pun hanya menghembuskan napasnya kasar lalu mengusap wajahnya yang masih sedikit basah itu. "Ya udah kalau nggak mah. Jam berapa sih ini? ... Baru jam satu malem rupanya, tidur lagi lah, ngantuk," lirih Tasya seraya bangkit dari tidurnya sambil memegan
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Bab 38

"Mas, kamu ngapain sih diem disitu, astagfirullah, ngagetin aja! Tuh liat, jadi pecah kan piring aku," gerutu Tasya kesal sambil memunguti tempenya yang terjatuh."Lah, kamu liat suami sendiri aja kaget, Dek, gimana ceritanya?" tanya Varo sedikit ketus."Gimana gak kaget, kamu diem disitu sambil kacak pinggang, mana rambut sama muka masih awut-awutan gak jelas, udah kek penampakan aja!" gerutu Tasya kembali.Tasya pun segera mengambil sapu dan pengkinya. Lalu, membereskan sisa-sisa pecahan piring tadi. Ia kesal, karena menunya jadi berkurang satu dan terpaksa harus menggoreng kembali.Sementara Varo, ia pun melihat menu yang ada. Menu yang dihidangkan Tasya benar-benar menggugah seleranya. Perasaan lapar pun mulai hinggap di diri Varo. Ia pun lalu membuka magicomnya namun tak lama raut wajahnya mendadak lesu."Ini nasinya ada ikannya, Dek?" tanya Varo pelan."Iya lah, namanya nasi liwet pasti ada ikan terinya," ucap Tasya dengan ketus.Varo pun menghembuskan napasnya kasar lalu segera
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

Bab 39

Kepingan memori masa lalu Tasya pun seketika berputar. Ia ingat mata itu, mata elang milik seseorang yang ia nanti selama ini. Tapi, kenapa mata itu ada di Mas Varo?"Dek, awas kena mataku," ucap Varo mengingatkan dan mampu menarik kesadaran Tasya kembali."Ah, maaf, Mas," ucap Tasya lirih dan hanya mendapat anggukan dari Varo.Tasya pun kembali meneruskan kegiatannya, membantu menggosok area punggung sang suami yang sedikit sulit di capai sendiri oleh Varo.Setelah 30 menit berendam, Varo pun meminta untuk segera menyudahi acara berendamnya, karena ia mulai sedikit kedinginan."Beneran udah, Mas?" tanya Tasya memastikan."Iya, Dek," jawab Varo singkat.Tasya pun segera mengambil handuk yang baru saja tadi pagi ia cuci dan langsung memberikannya kepada Varo."Pelan - pelan ngelapnya, Mas," ucap Tasya dan hanya mendapat anggukan dari Varo.Setelah itu, keduanya pun segera menuju kamar mereka."Mas, mau pake baju apa pake daleman doang? Biar nanti aku salepin pas kamu tidur," ucap Tasya
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

Bab 40

Tasya nampak terdiam sebentar. Namun, Raut wajahnya seketika lesu dan binar di wajahnya meredup, menandakan bahwa ia tak baik-baik saja."Dek," lirih Varo pelan sambil membelai lembut tangan sang istri."Mas, aku dosa yah, kalau misalnya nentang keinginan kamu itu?" tanya Tasya sendu.Varo pun nampak menghembuskan napasnya kasar, mencoba sedikit menetralkan degup jantungnya. Salahnya kembali kali, ia tau bahwa saat ini keduanya baru berbaikan tapi lagi - lagi ia membuat perkara.Varo membelai lembut wajah sang istri lalu mengecup pelan lengannya."Kenapa, Dek? Ada masalah kah? Apa kamu gak yakin kalau aku bisa ngasih kehidupan yang layak untuk kamu?" tanya Varo memastikan dan mendapat gelengan dari Tasya."Nggak, Mas, bukan itu," lirih Tasya."Terus apa, Dek?" tanya Varo ingin tau "Sebenarnya, kedai itu salah satu penunjang kehidupan Abang dan keluarga juga, Mas. Selama ini, kehidupannya Abang ngandelin dari kedai aku. Abang gak mungkin bisa kerja kek orang-orang yang berangkat sore
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status