Home / Romansa / Kehamilan yang Kusembunyikan / Chapter 241 - Chapter 250

All Chapters of Kehamilan yang Kusembunyikan: Chapter 241 - Chapter 250

750 Chapters

Bab 241

Setelah mobil mereka meninggalkan area kediaman Keluarga Saputra, barulah perasaan ngeri tersebut menghilang.Meskipun begitu, perasaan tadi masih membuat Alya sangat tidak nyaman.Setelah mobil mereka pergi, Alya masih menoleh untuk melihat area hutan tadi.Apakah ada seseorang di sana? Atau akhir-akhir ini dia hanya terlalu sensitif?Akhir-akhir ini dia selalu menumpang mobil Rizki. Ke mana pun dia pergi, dia selalu bersama Rizki. Selama ini tidak ada hal aneh yang terjadi.Namun, perasaan tadi benar-benar terlalu aneh."Ada apa?"Ketika suara Rizki terdengar dari sampingnya, barulah Alya tersadar kembali.Dia tersadar dari lamunannya dan menggeleng."Bukan apa-apa."Alya merapatkan bibir merahnya. Mungkinkah karena Wulan akan dioperasi, akhir-akhir ini dia jadi merasa gelisah dan berhalusinasi?Rizki meliriknya, menyadari bahwa Alya terlihat lebih buruk dibandingkan saat mereka keluar rumah. Kemudian dia pun melirik ke arah yang dilihat oleh Alya melalui kaca spion tengah.Barusan A
last updateLast Updated : 2024-02-17
Read more

Bab 242

Namun, untuk menghindari kecurigaan Astrid, Hana tidak bisa terlalu cepat menyetujuinya.Memikirkan hal tersebut, Hana pun memasang ekspresi yang menunjukkan bahwa dirinya sedikit tergoda. Akan tetapi, dia tetap tidak segera menyetujuinya.Melihat ekspresi temannya, Astrid kembali membujuk dengan berkata, "Hana, menjalani operasi bukanlah hal kecil. Kamu hanya pergi karena terlalu khawatir. Lagi pula, nantinya Rizki akan bercerai dan bersama denganmu. Kalau nanti Nenek Wulan tahu bagaimana kamu masih diam-diam datang untuk menjenguknya meskipun kamu sendiri masih sakit, begitu melihatmu, dia pasti akan merasa sangat tersentuh."Raut wajah Hana masih terlihat agak ragu. "Kalau kamu mengatakannya seperti ini, kedengarannya cukup masuk akal.""Iya, 'kan?""Kalau begitu ... aku akan pikir-pikir dulu.""Ya. Lagi pula operasi nenek itu masih akan dilakukan siang nanti, kamu pikirkan saja dulu pelan-pelan."Begitu siang hari tiba, Hana pun memberi tahu Astrid, "Aku akan pergi. Aku rasa perkat
last updateLast Updated : 2024-02-17
Read more

Bab 243

Lampu ruang operasi pun dengan cepat menyala. Anggota keluarga hanya bisa menunggu di luar ruangan.Rizki pun menarik Alya untuk duduk.Meskipun sudah duduk, Alya masih mendapatkan firasat buruk.Alisnya terus berkerut dengan gelisah.Entah kenapa sejak pagi hingga sekarang, dia terus merasa bahwa ada yang tidak beres.Namun karena semua perhatiannya difokuskan pada sang nenek. dia pun tidak memikirkan hal yang lain.Selain itu Rizki yang duduk di sampingnya, sejak tadi tidak melepaskan tangannya.Pria itu menggenggamnya dengan erat, telapak tangannya pun terasa sangat hangat dan membuat Alya merasa tenang.Jika bukan karena Rizki, dia mungkin sudah jauh lebih gelisah.Ketika dia sedang termenung, ponsel di saku Rizki pun bergetar.Setelah Wulan memasuki ruang operasi, Rizki mengatur ponselnya ke mode getar. Selain itu, semua orang di perusahaan tahu bahwa Wulan akan dioperasi, sehingga saat ini mereka tidak akan menghubungi Rizki.Yang dapat menghubunginya di saat seperti ini adalah .
last updateLast Updated : 2024-02-17
Read more

Bab 244

"Ponselmu bergetar lagi, kamu nggak angkat?"Mendengar ini, Rizki merapatkan bibir tipisnya. Lalu dia berkata, "Sekarang ponselku sudah berada di tanganmu."Apa maksudnya?Apa Rizki ingin berkata bahwa hak untuk mengangkat telepon tersebut sudah diserahkan padanya?Awalnya, Alya masih bisa pura-pura mengabaikannya. Jika Rizki ingin menyerahkan ponselnya padanya ya serahkan saja. Memangnya Rizki kira dia akan melunak?Akan tetapi, ponsel itu terus bergetar di dalam saku. Lama-kelamaan Alya pun merasa kesal.Dia memutuskan untuk melihat ke arah Rizki dan berkata, "Kalau aku mematikan ponselmu dan kamu jadi melewatkan sesuatu karenanya, apa nanti kamu akan menyalahkanku?"Tatapan Rizki seketika jatuh ke wajahnya."Dari kita kecil sampai sekarang, kapan aku pernah menyalahkanmu?"Pertanyaannya ini membuat Alya tertegun."Oke, kamu sendiri yang mengatakannya. Kalau begitu aku akan mematikan ponselmu, soalnya mengganggu sekali."Setelah itu, Alya pun mengeluarkan ponsel tersebut dari dalam s
last updateLast Updated : 2024-02-17
Read more

Bab 245

Ketika Alya menyerahkan ponsel itu, Rizki pun membaca isi pesan tersebut.Alya dapat dengan jelas melihat pupil mata Rizki menyusut. Sepertinya, hilangnya Hana telah membuat pria ini gelisah.Alya membuang muka dan bermaksud untuk melepaskan jaket Rizki. Namun pada saat ini, dia mendengar Rizki berkata, "Aku akan pergi sebentar."Meskipun dia sudah menebak hasil ini, mendengarnya Rizki mengatakannya secara langsung terasa sangat berbeda.Alya mengiyakannya dengan sangat lembut. Kemudian dia berdiri untuk melepaskan dan mengembalikan jaket tersebut pada Rizki.Raut wajah Rizki berubah, dia segera menggenggam tangan Alya dan berkata, "Nggak usah, kamu saja yang pakai."Alya tertegun. "Tapi di luar dingin.""Aku ini seorang pria." Suara Rizki terdengar agak tegas. "Kamu pakai saja, aku akan pergi sebentar dan segera kembali."Setelah itu, Rizki menoleh untuk melihat lampu ruang operasi."Operasinya masih akan berjalan untuk 1 jam. Aku akan kembali dalam 1 jam, kalau ada apa-apa segera hub
last updateLast Updated : 2024-02-18
Read more

Bab 246

Mendengar perkataan suaminya, Sinta pun melirik dengan kesal. "Apa katamu?"Reza hanya tersenyum dan tidak berbicara lagi.Namun, Sinta terpikirkan sesuatu dan berkata pada Reza, "Kamu duduk di sini sebentar, aku akan ke tempat Alya.""Oke."Alya duduk di sana sambil mengenakan jaket Rizki. Dia pun melihat ibu mertuanya datang menghampiri dengan tak berdaya.Tentu saja, Sinta langsung duduk di sampingnya dan bertanya, "Kamu nggak sedih melihat dia pergi mencari wanita lain? Nggak sakit hati?"Alya hanya bisa menjawab, "Dia pergi untuk mencari orang, bukan untuk melakukan hal lain.""Benarkah hanya seperti itu?"Alya terdiam."Kalian ini suami istri. Terkadang, kamu nggak perlu terlalu bermurah hati. Kalau kamu cemburu ya ekspresikan saja. Kalau kamu terlalu bermurah hati, bisa-bisa dia merasa kamu nggak mencintainya."Benar, bagaimana mungkin Alya tidak mengerti prinsip ini?Akan tetapi ... sejak awal dia dan Rizki hanya menjalani pernikahan palsu. Hal apa yang dia miliki untuk cemburu
last updateLast Updated : 2024-02-18
Read more

Bab 247

Alya terbangun di dalam sebuah gudang terbengkalai.Kepala Alya terasa sangat berat, sementara tubuhnya terasa sangat lemas. Dia sama sekali tidak memiliki tenaga.Alya melihat ke sekelilingnya, lalu menemukan bahwa dirinya seperti berada di sebuah gudang yang terbengkalai. Udara di dalam tempat itu lembap dan bau.Tangan dan kakinya masing-masing diikat. Saat ini, dia berada di antara tumpukan kardus yang tak terpakai.Sepertinya dia dapat menebak siapa yang melakukan ini.Alya merapatkan bibirnya dan menarik napas dalam-dalam. Setelah tidak merasakan apa-apa di perutnya, barulah dia menghela napas lega.Dia khawatir dirinya terluka. Namun selain bagian tubuhnya yang diikat, sepertinya tidak ada bagian lain yang sakit.Ketika dia sedang merenung, terdengar suara dari luar gudang.Pintu besi gudang tersebut pun dibuka dan mengeluarkan suara yang berat. Gudang yang remang-remang itu sekali lagi dipenuhi dengan cahaya.Alya melihat David yang berjalan masuk sambil membawa sebuah tas.Bra
last updateLast Updated : 2024-02-18
Read more

Bab 248

"Ya, memangnya kenapa? Kalau aku nggak menyukainya, kenapa aku mau menculikmu demi dia?""Dengan kata lain, kamu rela mengorbankan dirimu demi dia dan membalaskan dendamnya padaku?""Apa yang kamu bicarakan?"Alya tidak menatapnya lagi dan menatap ke luar jendela. Dia berkata dengan tak acuh, "Aku ingat apa yang kamu katakan padaku waktu itu. Kamu merasa bahwa di mata orang-orang seperti kamu, kamu nggak memiliki nilai bagi masyarakat."Pupil mata David pun menyusut.Alya melanjutkan, "Apa kamu ingat pertanyaanku waktu itu? Kamu pikir, bagaimana seseorang bisa berkontribusi pada masyarakat? Apa ini jawabanmu?"David pun tercengang di tempatnya.Melihatnya seperti ini, Alya tersenyum dengan mencemooh. "Atau dapat dikatakan, sudahkah kamu menciptakan suatu nilai untuk dirimu? Setelah mendengar teman-teman Hana bahwa akulah yang melukainya, apakah sekali pun kamu mencoba untuk menyelidiki kebenarannya?""Menyelidiki?" David tidak pernah memikirkan hal seperti ini. Siapa sangka Alya akan m
last updateLast Updated : 2024-02-18
Read more

Bab 249

Wulan sedang dioperasi, Reza dan Sinta belum tentu akan segera menyadari dirinya yang menghilang.Meskipun mereka menyadarinya, mungkin mereka tidak akan bisa menemukannya.Sementara itu, Rizki sudah dipancing pergi oleh Hana. Situasi sekarang masih belum jelas, sehingga Alya hanya bisa menyelamatkan dirinya sendiri.Dari pertemuan terakhir mereka, Alya dapat mengingat komentar penuh sarkasme yang diucapkan David. Ditambah dengan perkataannya hari ini, Alya dapat melihat bahwa David sangat peduli dengan pandangan orang-orang terhadapnya.Oleh karena itu, Alya pun mencoba untuk memberi dirinya kesempatan dengan menggunakan pendekatan dari sudut ini.Setelah Alya selesai berbicara, David pun terdiam. Jelas bahwa dia sedang memikirkan masalah ini.Sebelum datang ke sini, dia sangat impulsif. Dia hanya ingin cepat-cepat menyelesaikan tugasnya demi Hana tercinta. Namun setelah mendengar penjelasan Alya mengenai konsekuensinya, David menemukan dirinya merasa ragu.Meskipun dia tidak ingin me
last updateLast Updated : 2024-02-19
Read more

Bab 250

Astrid meliriknya dengan kesal."Kalau aku nggak datang, bukankah kamu ingin membiarkan pelaku penyebab luka Hana ini kabur?"Ketahuan oleh Astrid, raut wajah David pun terlihat agak gelisah. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Apa hubungannya masalah ini denganmu?""Kenapa nggak ada hubungannya? Aku ini teman baiknya Hana. Kamu saja ingin membalaskan dendam Hana, kenapa aku nggak boleh?"David pun tertawa dengan dingin."Kalau kamu ingin membalaskan dendamnya, jangan gunakan aku. Pergi sana.""Pergi? Itu nggak mungkin."Setelah itu, Astrid mengangkat kakinya ke arah Alya.Ketika dia menendang, raut wajah Alya seketika berubah. Alya hanya sempat meringkukkan tubuhnya seperti bola.Buk!Tendangan Astrid tepat mengenai kaki Alya.Rasa sakit pun datang menyapu.Saking sakitnya, air mata otomatis menggenang di mata Alya."Apa yang kamu lakukan?"Raut wajah David berubah menjadi garang. Dia segera bergegas maju dan menarik Astrid yang hendak menendang lagi. "Kamu sudah gila?"Meskipun A
last updateLast Updated : 2024-02-19
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
75
DMCA.com Protection Status