"Arsen, aku pamit ya!" pamitnya pada Arsen yang berdiri di samping mobil Bentle hitam. "Aron, Aiden. Jaga istriku baik-baik, jangan sampai ia terluka sedikit pun!" tegas Arsen pada dua bawahannya. "Baik, Tuan muda." Mobil itu melaju saat Aron menarik pedal gas, dengan kecepatan yang standar. Pagi-pagi sekali Airina pergi ke Mitleburg, bukan untuk menemui ibunya. melainkan untuk tugas lain yang menurutnya mulia. "Aron, nanti ikuti share lokasi yang aku kirim ya," ucap Airina lirih. "Ba-baik, Nona." Aron mengangguk paham, ia melajukan mobil dengan cepat. Menembus kabut pagi yang cukup tebal dan menghalangi jarak pandang. Setelah 2 jam perjalanan, tibalah mereka di sebuah panti asuhan bernama Little home. "Apa benar alamatnya ini, Nona?" tanya Aron memastikan. "Iya, benar ini. Kalian tunggu di sini saja ya, aku akan masuk sebentar," ujar Airina tanpa ragu. "Maaf, Nona. Saya harus ikut masuk mengawasi Anda, emm bukan apa-apa. Tapi ini sudah tugas saya," elak Aiden dengan tegas.
Read more