Semua Bab Istri sempurna ciptaan CEO kejam: Bab 71 - Bab 80

123 Bab

The game

Selamat membaca.Deg! Nael tertegun. Ia tidak tahu kalau kata-kata yang tak pernah ia terima dari siapapun itu, akhirnya keluar dari mulut orang paling ia segani.Bodoh. Kenapa Nael harus menerima kata itu, memangnya apa yang salah? "Bukankah kalian mengunakan hal sama?" pikir Nael, ia mengepalkan tangannya kuat.Hatinya tak baik-baik saja, tapi saat tahu kalau Sania ada disini. Ia cukup senang akan hal itu.…Di ruangan Luke, Sania terlihat risih. Karena di tatap Luke secara berlebihan seperti itu."Aku sudah disini, maka dari itu berhentilah menatapku terus." Lama-lama wajah Sania bisa habis oleh tatapan Luke—sambung Sania membatin. "Luke!" kesalnya.Luke terkekeh. "Maaf," ucapnya.Bangkit dari tempatnya, Luke berjalan ke arah meja kerjanya. Sebelum menarik lagi, guna mengambil beberapa dokumen dengan map hitam, lalu di berikan ya itu kepada Sania."Apa itu?" Sania mengerutkan keningnya. "Bacalah!" titah Luke.Sania curiga. Ia melirik dokumen dan pemilik dokumen itu singkat, sebelu
Baca selengkapnya

Menantang maut

Selamat membaca.Aku berbicara kepada Nael, setelah Luke memutuskan untuk melangsungkan rapat mendadak untuk menghindari Omelanku. Aku tahu ini aneh, tetapi kita baru saja bertemu. Rasanya kurang tepat ya berkelahi di tempat umum untuk mengutarakan ketidaksetujuan ku kepada Luke—pikir Sania membatin.Pria itu jadi sedikit berbeda."Nael, haruskah aku menerima pekerjaan ini?" ucapku, mengutarakan isi hatiku lewat wajahku yang sangat tidak menyukai keputusan Luke Conan.Nael berdehem. Ia menatap ke arah lain sebelum tersenyum cangung pada Sania, katanya. "Terima saja." semata-mata Nael putuskan, sebab ia membutuhkan bantuan Sania. "Tapi hatiku, dia bilang tidak usah di terima. Itu membebaniku.""Kenapa membebani? Aku ada di sampingmu, Luke pun demikian. Apa yang kau cemaskan Nona?" godanya, mencoba untuk membujuk Sania agar mau ikut serta dalam neraka yang Luke diapakan dalam bentuk lembar kerja yang menguras otak dan tenaga.Tersenyum menanggapi. Sania menganggukan kepalanya setuju. "
Baca selengkapnya

Aneh namun dicintai

Selamat membaca.Sebelum membuat rencana yang besar, masing-masing dari mereka membuat rencana untuk menaklukan Lisa dan pengawasan ketatnya itu.Mereka menggunakan berbagai cara untuk bisa membuat cela. "Anggap saja ini seperti latihan.""Itu kan bukan tugas kita untuk mengawasi Lisa, dia itu penipu licik yang mengelabui kita beberapa kali. Turun ke lapangan adalah tugas orang lain!"Semua menganggukan kepala mereka setuju pada satu argument yang di nyatakan salah-satu manusia yang ada di dalam ruangan ini.Itu benar, Sania tidak akan mengelak. Tapi yang ia lakukan sekarang, mungkin bisa membantu mereka nantinya."Oke rencana sudah di siapkan. Kita hanya perlu mematikan beberapa kamera keamanan untuk sampai ke tempat Darrel.""Maksudnya jalan ke ruangan pak Darrel?""Bukan, tapi ruangan lain.""Kenapa?"Karena lawan yang akan mereka hadapi pertama adalah Lisa dan segala makiannya itu. Sania berpikir untuk membuat Lisa menuju ke arah taman, soal ketahuan dan tidaknya itu urusan belak
Baca selengkapnya

Hal buruk

Selamat membaca.Ide bagus,pergi ke tempat cukur bersama Sania. Luke sangat senang dan puas akan hari ini, tapi masalahnya.Hari sudah larut dan hanya sedikit toko yang buka 24 jam, mungkin minimarket masih mungkin tapi tempat cukur mungkin lebih dari mustahil untuk ada.Tapi anehnya, Sania dan Luke berhasil menemukan tempat yang cukup berkelas. Setelah Luke mengancam dan membuat semua orang yang mengantuk mendapatkan semangatnya kembali.Sania menepuk dahinya melihat ekspresi mengerikan Luke dari kaca."Aku saja." pinta Luke.Semua staff langsung menatap ke arah Sania yang menawarkan diri. Mereka saling tatap, sebelum memberikan alat cukur pada Sania.Luke menyingungkan senyumannya. "Apakah aku bisa mempercayaimu?""Ini bukan pertama kalinya Luke."Benar. Sania pernah melakukan ini pada Luke saat mereka masih saling menghargai sebagai partner—teknik ini juga di ajarkan Luke saat ia belum tahu kalau Luke ternyata sudah menjadi ahli waris.Jujur Sania tertipu, tapi keduanya juga saling
Baca selengkapnya

Yang kedua

Selamat membaca.Sesampainya di apartement, Sania membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur yang empuk. Sebelum ia bangun, mandi dan bersiap menggunakan kemeja putih dan rok hitam dengan merek dan kualitas tinggi.Setelah selesai, Sania memakan sederhana namun sangat mahal. Saat makan, Sania bahkan tertawa evil, ia. Tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.***Di kantor, semua keluarga berkumpul. Mereka hanya menatap Luke dengan tatapan kekecewaan, karena saat ini perusahaan berada dalam ambang kehancuran."Kita butuh dana tambahan."Luke mengecek semua dokumen yang berisi kelalaiannya, disisi lain. Ia tak bisa menyalahkan Nael untuk semua yang terjadi."Bagaimana dengan para penipu itu?" tanya Luke.Darrel yang berdiri di belakang Luke menganggukan kepalanya. Lalu berkata, "kami sedang mengejarnya, agak sulit karena kami kekurangan senjata. Dan sepertinya mereka di lindungi oleh organisasi asing." jelasnya panjang lebar, Darrel juga sedang kesusahaan."Kita bisa menjual aset berhar
Baca selengkapnya

Fondasi terburuk

Selamat membaca."Sania, kau itu sebenarnya siapa?"Pertanyanan yang muncul dari mulut Darrel, nyatanya hanya membuat Sania tersenyum. Anehnya, Sania terlihat sedih sekarang."Ada yang bilang, kalau aku berbakat dalam hal ini." Tetapi anehnya, Sania tak menyukai pujian itu. Mereka tahu bakat Sania, mereka juga tahu kemampuan Sania. Tapi bagi beberapa orang, seperti Lisa. Yang masih tak mengerti apa yang saat ini sedang di katakan oleh Karyawan manang yang hanya menggunakan wakahnya untuk memikat pak Luke dan yang lainnya.Ia mengeryitkan dahiku. Masih tidak terima dengan apa yang terjadi saat ini.Sementara Matias mengangga, dia tak bisa mengatakan apapun. Seolah semua kata tertahan alam benaknya, dan ribuan pertanyaan memenuhi kepalanya saat ini.Itulah alasan mengapa petusahaan B. Grup berada di urutan kedua. Semua karena…."Tidak mungkin!""Tapi ini semua berkat Gavin juga kok." Sania tersenyum sembari mengeringkan matanya pada sekertaris kepercayaannya itu.Sementara Gavin berdeh
Baca selengkapnya

satu-satunya

Selamat membaca.Keesokan harinya saat tubuh dan otak Sania tidak selaras, dia tetap memaksa untuk pergi bekerja. Guna memperbaiki kesalahannya karena kegagalan rencana mereka.Tentu saja Nael harus mengigit bajunya karena Sania begitu keras kepala."Kau belum pulih, kau, masih, SAKIT!" teriaknya di akhir pada Sania. Dia emosi karena Sania sok kuat padahal kondisinya masih sehat. "Sania…."Sania yang risih dengan sikap Nael, langsung membekap mulut Nael dengan kapas. "Sania!""Apakah kau tidak bisa diam, lagi pula di sana juga ada Luke.""Tidak bisa, kalau kau pergi sekarang. Maka Luke benar-benar akan memutus nadiku. Dan merebus kepalaku dan memajangnya di…."Ucapannya berhenti saat tak melihat kehadiran dari Sania, yang tersisa hanyalah pintu kamar ruangan yang terbuka. Meninggalkan angin pelan yang mendorong pintu—Nael mengendus. Lalu, "BAGAIMANA BISA WANITA ITU BEFJALAN DALAM KONDISI SEPERTI ITU?"Apa Sania benar-benar punya sembilan nyawa? Atau apakah, "dia seorang Dewi bulan?"
Baca selengkapnya

Ketulusan yang abadi

Selamat membaca.Angin berhembus dengan begitu lembutnya menerpa wajah Sania saat melewati jendela terbuka di perusahaan. Lalu dengan lembut pula, sebuah senyuman terukir dari dua sudut bibirnya. Kepalanya tertunduk singkat, Sania merasa sangat senang sekarang. Satu-satunya—pikirnya membatin.“Kau tersenyum?” tanya Gavin, alisnya mengerut saat melihat Sania tersenyum seperti itu. Sangat tulus dan asli, seakan ada yang sudah benar-benar membuat ia bahagia.Sania menatap Gavin sembari tersenyum smirk. Dan pria dengan kacamata itu hanya menghembuskan nafasnya kecewa. “kau mengubah senyumanmu lagi. Itu palsu kan?” Tebak Gavin. Sania hanya merespon sambil tersenyum aneh. Itulah yang menjadi alasan, mengapa Gavin lebih baik tidak bicara terlalu lama dengan Sania. Sebab semakin mengenal wanita dengan ribuan luka transparan itu hanya akan membuatmu masuk ke dalam jurang yang ia buat.Meski terasa sangat dekat, tapi percayalah. Gavin menyadari kalau langkah yang mereka buat malah akan memb
Baca selengkapnya

Forever

Selamat membaca. Dengan terburu-buru Sania bergerak menuju tempat yang Luke maksud, namun dalam perjalanan. Bensinnya habis. “Bagaimana bisa aku seceroboh ini?” kesalnya.Untungnya di depannya ada pompa bensin. Meski agak jauh, Sania harus merelakan pakaiannya untuk mau di sentuh oleh rintikaan hujan yang memang cukup deras.Dengan tangannya sebagai patung, Sania berlari di antara malam yang dingin dengan sepatu high-heels yang mungkin akan terlepas atau tidak bisa digunakan lagi karena Luke pasti akan memberikannya yang baru.Saat berada di areal masuk, seseorang menarik tangan.Sania menoleh, ternyata itu adalah Luke Conan. Ia lantas mengerutkan keningnya. “Luke?!”Tak mengubris, Luke langsung menarik tangan Sania untuk ikut dengannya. Rupanya Luke baru selesai mengusi bensin. Dalam mobil Sania mencemaskan mobil yang ia gunakan. “mobilku …”“Aku akan menghubungi Nael untuk memindahkan mobil yang kau curi darinya itu!” sindir Luke pada Sania yang hanya tersenyum kecil.Karena mema
Baca selengkapnya

Jiwa tanpa Raga

Selamat membaca.Ketika tangan Luke mulai bermain-main dengan rambut setengah kering milik Sania, timbul getaran aneh, dalam diri Sania. Ia merasa kalau rasa dinginnya mulai berubah menjadi lebih hangat dari sebelumnya.Di tengah keheningan, Sania menelan salivanya kasar. Kemudian menjauh dari Luke disaat ada kesempatan.Tahapan Luke tentu saja menatap Sania dengan raut wajah tak terima. Sebab Sania menolak kasih sayangnya.“Apa aku menyakitimu?” Tanya Luke sambil menatap Sania yang malah mengelus lengannya, seperti seorang wanita yang merasa kalau apa yang baru saja Luke lakukan adalah tindakan yang buruk.Semua orang bisa memiliki pikiran yang buruk kan?Mendegus Luke berduri dari sofa, lalu mengumumkan tangannya pada Sania. Ia omgin melihat reaksi apa yang akan Sania tunjukkan padanya. Dan saat Sania melangkah mundur, Luke menaikkan satu aalisnya ke atas.“Sania?”Dengan senyuman getar, Sania mencoba menatap Luke. Sembari menjelaskan maksud ia menghindari Luke saat uji. Tentu saja
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status