Share

satu-satunya

Selamat membaca.

Keesokan harinya saat tubuh dan otak Sania tidak selaras, dia tetap memaksa untuk pergi bekerja. Guna memperbaiki kesalahannya karena kegagalan rencana mereka.

Tentu saja Nael harus mengigit bajunya karena Sania begitu keras kepala.

"Kau belum pulih, kau, masih, SAKIT!" teriaknya di akhir pada Sania. Dia emosi karena Sania sok kuat padahal kondisinya masih sehat. "Sania…."

Sania yang risih dengan sikap Nael, langsung membekap mulut Nael dengan kapas.

"Sania!"

"Apakah kau tidak bisa diam, lagi pula di sana juga ada Luke."

"Tidak bisa, kalau kau pergi sekarang. Maka Luke benar-benar akan memutus nadiku. Dan merebus kepalaku dan memajangnya di…."

Ucapannya berhenti saat tak melihat kehadiran dari Sania, yang tersisa hanyalah pintu kamar ruangan yang terbuka. Meninggalkan angin pelan yang mendorong pintu—Nael mengendus. Lalu, "BAGAIMANA BISA WANITA ITU BEFJALAN DALAM KONDISI SEPERTI ITU?"

Apa Sania benar-benar punya sembilan nyawa? Atau apakah, "dia seorang Dewi bulan?"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status