Share

The game

Selamat membaca.

Deg! Nael tertegun. Ia tidak tahu kalau kata-kata yang tak pernah ia terima dari siapapun itu, akhirnya keluar dari mulut orang paling ia segani.

Bodoh. Kenapa Nael harus menerima kata itu, memangnya apa yang salah? "Bukankah kalian mengunakan hal sama?" pikir Nael, ia mengepalkan tangannya kuat.

Hatinya tak baik-baik saja, tapi saat tahu kalau Sania ada disini. Ia cukup senang akan hal itu.

Di ruangan Luke, Sania terlihat risih. Karena di tatap Luke secara berlebihan seperti itu.

"Aku sudah disini, maka dari itu berhentilah menatapku terus." Lama-lama wajah Sania bisa habis oleh tatapan Luke—sambung Sania membatin. "Luke!" kesalnya.

Luke terkekeh. "Maaf," ucapnya.

Bangkit dari tempatnya, Luke berjalan ke arah meja kerjanya. Sebelum menarik lagi, guna mengambil beberapa dokumen dengan map hitam, lalu di berikan ya itu kepada Sania.

"Apa itu?" Sania mengerutkan keningnya.

"Bacalah!" titah Luke.

Sania curiga. Ia melirik dokumen dan pemilik dokumen itu singkat, sebelu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status