Zayden terus menatap Aara dengan tangannya yang terkepal. ‘Wanita ini ... aku tidak pernah menduga ini sebelumnya,’ batinnya.“Tuan, bagaimana krannya bisa patah?” tanya Aara. Dia kemudian mengerutkan alisnya, karena Zayden hanya terdiam dan tak kunjung menjawabnya.“Tuan,” ujarnya lagi.Deg!Zayden terperanjat, dia tersadar dan langsung mengalihkan pandangannya.“Kenapa kau ada di sini?” tanyanya kemudian.“Ya?”“Bukankah sudah kubilang, aku tidak mau melihatmu. Lalu kenapa kau datang ke sini tanpa aku panggil?”“I-itu ....” Aara terlihat gelagapan. Karena sebenarnya, dia tidak sadar mengikuti Lucas kemari. “Itu, saya ....”“Pergi sana!” usir Zayden.Aara pun tidak menjawab, dia tidak tahu apa yang sebenarnya sudah terjadi. Dan dia juga tidak bisa bertanya, karena Zayden tidak akan menjawabnya. Karena itu, saat ini dia hanya bisa mengikuti perintahnya.Aara berbalik, lalu berjalan keluar kamar.Zayden terus melihat kepergian Aara dengan tatapan tajamnya. Namun, mulutnya h
Last Updated : 2023-12-10 Read more