Aara berjalan lunglai melewati lorong sepi mansion milik Zayden. Air matanya berderai deras, hatinya terasa begitu hancur. Dia tidak menyangka, jika mimpi buruk ini akan benar-benar terjadi dalam hidupnya. Dia tidak tahu apa kesalahannya, kenapa Tuhan terus menghukumnya dengan begitu berat. Satu tangannya tampak menempel pada dinding yang dia lewati, karena semua ini. Rasanya dia tidak sanggup lagi untuk berdiri. Kakinya begitu lemas, tangannya begitu kaku. Air matanya bagaikan air sungai yang terus mengalir tanpa mau berhenti. Aara berjongkok, dengan kedua tangannya dia menutupi wajahnya yang sudah begitu basah. Seketika, suara tangisnya pun terdengar. Dia tidak tahu lagi, apa yang harus dia lakukan. Pernikahan yang mulanya dia pikir akan merubah hidupnya ke arah yang lebih baik, justru tidak terjadi. Hidupnya malah lebih hancur dari sebelumnya. Sekarang, dia merasa seperti berada di neraka lain dalam hidupnya, neraka yang akan membakar seluruh hati dan tubuhnya hingga tak ber
Last Updated : 2023-08-01 Read more