“Itu bagus, setidaknya pekerjaan itu lebih baik untukmu. Tapi, di perusahaan mana kau bekerja?”“Itu, saya—““Pak Zion.”Ucapan Aara seketika tercekat, kala seseorang dari arah belakang mereka datang dan memanggil Zion.Mereka pun lantas menoleh. “Oh Pak Rain,” ujar Zion.“Masih ada hal yang ingin saya bicarakan dengan Anda, bisakah kita berbicara sebentar?” tanyanya.“Tentu saja, ayo,” ajaknya.Zion pun pamit pada Aara, yang hanya dijawab anggukan oleh Aara. Dia menatap kepergian Zion dan Rain dengan tatapan sendunya.Karena ketika melihat Zion, dia menjadi ingat dengan ibunya yang masih berada di rumah sakit.Seketika, wajahnya itu kembali memperlihatkan kemurungan. Aara menunduk, karena besok adalah hari operasi ibunya.Tapi, melihat situasi saat ini, sepertinya dia memang tidak akan bisa datang ke sana.Aara mendongak, melihat langit malam yang begitu indah dengan sinar bulan yang begitu terang. Namun, sayangnya bulan itu tidak bisa menyinari hatinya yang begitu gelap
Terakhir Diperbarui : 2023-09-20 Baca selengkapnya