Satu jam berlalu, akhirnya mobil yang ditumpangi Aara dan Zayden pun berhenti.Tampak Sam yang turun lebih dulu, dan membukakan pintu mobil bagian belakangnya untuk Zayden.Sebelum turun, Zayden menoleh terlebih dulu pada Aara yang terlihat kebingungan.“Turun!” serunya.Aara menoleh, lantas mengangguk. “Baik,” jawabnya.Dia pun turun, begitu pun dengan Zayden. Dia terus menatap Aara yang berdiri di depan mobil seraya melihat ke arah depannya masih dengan tatapan bingung.“Tuan, Anda membawa saya ke mana?” tanyanya.“Apa kau buta, ini kantor!” jawabnya dingin.“Saya tahu, tapi ini kantor siapa?”“Tentu saja kantorku! Ayo!” ajaknya kemudian yang melangkah lebih dulu.“Mari Nyonya,” ujar Sam yang membuat Aara sadar dan akhirnya mulai melangkah mengikuti Zayden.Mereka melewati pintu putar dari perusahaan yang besar dan mewah itu. Saat masuk ke lobby, Aara tak bisa diam. Kepalanya terus melihat ke sana kemari.Selain karena kagum dengan kemewahan kantor ini, dia juga terus me
Last Updated : 2023-08-27 Read more