Share

Bab 22. Begitu Kejam

“Lihat ke sana!” serunya.

Aara pun menurut, dia mengikuti arah pandang Zayden. Dan seketika, matanya pun melebar. Ketika melihat video yang ada di layar itu.

“Ayah,” ujarnya dengan langkah kaki yang refleks maju ke depan.

Air mata Aara seketika menetes, ketika mendengar rintihan sakit ayahnya yang dicambuk oleh seseorang yang tidak dikenal.

“Apa yang kau lakukan pada ayahku?! Di mana kau menyekapnya! Kenapa kau lakukan ini padaku, kenapa kau begitu kejam! Apa alasan melakukan ini, apa salahku?!”

“Berhenti berbicara dengan suara keras padaku! Apa kau tidak takut aku memotong lidahmu!” ancam Zayden.

Mendengar ancaman Zayden, Aara justru dengan beraninya melangkah mendekat ke arahnya dan saat ini tepat berada di hadapan Zayden.

“Aku tidak takut, jika kau membunuhku saat ini pun. Aku tidak takut!” jawabnya, Aara sepertinya sudah lelah dengan semua sikap Zayden padanya. Karena sampai sekarang pun, dia masih tidak mengerti kenapa Zayden melakukan semua ini padanya dan juga keluargan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status