Home / Romansa / Balas Dendam Lady Neenash / Kabanata 121 - Kabanata 130

Lahat ng Kabanata ng Balas Dendam Lady Neenash: Kabanata 121 - Kabanata 130

146 Kabanata

Bagian 120

"Bukannya masih masa penyelidikan? Kenapa sudah ditetapkan sebagai pemberontak saja?" cecar Grand Duke Erbish dengan mata melotot.Suaranya begitu menggelegar membuat para pendeta yang mengantarkan sampai halaman kuil gemetaran. Jangankan pendeta, Sir Datte juga menjadi kikuk dan berkeringat dingin. Dia sampai kehilangan kata-kata dan memerlukan waktu lama untuk bisa kembali berbicara."Itu ....""Jawab yang jelas, Datte!" bentak Grand Duke Erbish membuat Sir Datte terlonjak. Wajah pemuda itu sampai memucat. Bukannya kasihan dan menurunkan nada suaranya, Grand Duke Erbis malah mencengkeram kerah Sir Datte. Sang ajudan sampai tercekik dan kesulitan bernapas.Lady Hazel menepuk pelan bahu Grand Duke Erbish. "Tenang, Erbish. Kau bisa membunuh Sir Datte jika terus seperti ini," tegurnya.Grand Duke Erbish mendengkus, lalu melepaskan cengkeramannya dengan kasar. Tak ayal, Sir Datte oleng dan terjatuh. Louvi yang merasa iba cepat-cepat menolong ajudan malang itu.Belajar dari pengalaman se
last updateHuling Na-update : 2023-06-20
Magbasa pa

Bagian 121

Lidah Sir Datte mendadak kelu. Bagaimana tidak? Wajah gusar Grand Duke Erbish yang tengah memegangi gagang pedang sangat menyeramkan. Pemuda itu sekali lagi menelan ludah untuk mengembalikan kemampuan bicaranya sebelum sang tuan mengamuk lagi."Kepala Desa Sihkan datang bersama beberapa tetua desa memohon bantuan, Yang Mulia." Sir Datte terdiam sejenak. "Kondisi mereka tampak mengenaskan, Yang Mulia."Amarah Grand Duke Erbish mendadak surut. Gagang pedang yang tadi digenggam sudah dilepas. Kini, wajahnya justru berubah cemas.Desa Sihkan adalah kawasan berpenduduk pertama yang ada di wilayah utara. Ketika dikirim dengan kejam ke utara karena fitnah Ratu Olive, dia hampir saja mati. Cuaca dingin dan serangan monster yang tak kunjung henti, membuat wilayah utara memang tak mungkin sukses kalau hanya dipimpin oleh remaja berusia 13 tahun.Namun, penduduk Desa Sihkan merawat Grand Duke Erbish dengan baik. Dengan bantuan mereka, remaja yang hampir tak ada harapan hidup, tumbuh menjadi pemu
last updateHuling Na-update : 2023-06-20
Magbasa pa

Bagian 122

"Ketemu!" seru Lady Neenash begitu merasakan adanya penolakan dari benang cahaya.Penolakan terhadap kekuatan suci menunjukkan keberadaan kekuatan kegelapan. Kemudian, Lady Neenash menggunakan pengendalian esnya untuk membentuk gambaran tempat yang dilihatnya. "Ini reruntuhan benteng negara musuh, sekitar 500 langkah dari desa kami!" seru Kepala Desa."Berarti iblis itu tinggal tak jauh dari desa. Meskipun begitu, lebih baik kita pergi ke Desa Sihkan dulu untuk memurnikan tanah yang tercemar sihir hitam agar penduduk desa tidak kelaparan dan terluka," cetus Louvi.Mereka setuju dengan pendapat Louvi. Setelah melakukan beberapa persiapan, mereka pun meninggalkan kastil utara. Grand Duke Erbish sempat kesal karena tak diajak. Untunglah, Lady Neenash berhasil membujuknya. Grand Duke Erbish memang harus tinggal agar mereka bisa berbagi tugas. Grand Duke Erbish harus membicarakan lebih mendetail rencana pemberontakan bersama Count Calliant. Lagi pula, dia tak punya kekuatan suci untuk me
last updateHuling Na-update : 2023-06-21
Magbasa pa

Bagian 123

"Argggh! Ampun, Tuan! Ampun!"Jeritan perempuan yang begitu menyayat terdengar berulang. Tak lama kemudian, tawa lepas mengikutinya. Lalu, suara nyaring seperti benda keras yang dipukulkan begitu memekakkan telinga.Lady Neenash dan Pangeran Sallac saling berpandangan. Sementara Louvi dan Lady Hazel juga bersiap dalam posisi siaga. Mereka berempat saling mengangguk, lalu mulai memasuki benteng."Ukh! Bau sekali! Dan suara berisik itu bisa merusak gendang telinga," keluh Lady Hazel. "Sebaiknya, kita pakai topeng dan alat pengatur bunyi."Lady Hazel cepat membagikan alat buatannya. Lady Neenash dan Louvi menerima dengan senang hati dan langsung memakainya. Seperti biasa, Pangeran Sallac malah membuat masalah. Dia tersenyum miring."Aku tidak selemah itu hingga harus memakai alat buatanmu," ejeknya."Sallac, pakai!" perintah Lady Neenash dengan mata melotot.Pangeran Sallac mau tak mau menurut. Lady Hazel susah payah menahan tawa saat melihat pangeran angkuh itu memakai topeng dengan waj
last updateHuling Na-update : 2023-06-21
Magbasa pa

Bagian 124

"Sallac kumohon bertahanlah ...."Lady Neenash terus mengerahkan kekuatan sucinya. Namun, kondisi Pangeran Sallac tidak membaik. Kekuatan suci Lady Neenash hanya menahan perburukan, tetapi seolah tidak mampu memurnikan sihir hitam yang mencemari sang suami.Sayangnya, Louvi dan Lady Hazel tak bisa membantu karena energi mereka juga terkuras. Akhirnya, Louvi melakukan komunikasi dengan pihak kuil suci. Mereka memerlukan lebih banyak pendeta untuk membantu memurnikan Pangeran Sallac maupun gadis-gadis yang tadi dicuci otak.Waktu yang berjalan terasa sangat lambat. Lady Neenash terus menggenggam tangan Pangeran Sallac. Namun, kekuatan sucinya perlahan melemah. Dia perlu beristirahat sesegera mungkin. Louvi yang melihat hal itu menghampiri Lady Neenash. "Nyonya Saintess, saya akan menggantikan Anda sebentar. Kekuatan suci saya sudah lumayan pulih. Anda harus segera beristirahat."Lady Neenash menggeleng lemah. "Bagaimana kalau terjadi sesuatu ketika aku beristirahat? Aku sudah kehilanga
last updateHuling Na-update : 2023-06-22
Magbasa pa

Bagian 125

"Sallac!"Lady Neenash menggenggam kembali tangan Pangeran Sallac. Proses penghitaman tubuh berhenti. Dia seketika menghela napas lega. Namun, Lady Neenash tahu hal buruk bisa saja terjadi lagi. Rintihan Pangeran Sallac menyayat hatinya. Lady Neenash mengecup tangan dalam genggaman berkali-kali. Ketika kekuatan suci yang mengalir sedikit melemah, dia cepat meminum air suci untuk menambah energi.Lady Neenash benar-benar di ambang keputusasaan saat suara Sang Dewi terasa menggema dalam kepala. "Anakku, apa kau mendengar suaraku?"Rasa malu tiba-tiba merasuki hati. Lady Neenash tahu seharusnya seorang saintess bisa lebih tegar dan mengesampingkan perasaan pribadi. "Dewi ... maafkan hamba karena saat ini bersikap lemah ...," lirihnya sendu."Tak apa, Anakku. Manusia memang tempatnya lemah. Kau sudah banyak kehilangan. Wajar saja jika kau tak ingin kehilangan lagi.""Terima kasih atas kemurahan hati Dewi ...." Lady Neenash menunduk dengan mata basah "Angkatlah wajahmu, Anakku. Aku akan
last updateHuling Na-update : 2023-06-22
Magbasa pa

Bagian 126

"Awas, Hazel" seru Grand Duke Erbish.Dia refleks menerjang Lady Hazel. Gadis itu kehilangan keseimbangan. Mereka pun terguling dengan estetik. Sementara Louvi mengeluarkan perisai cahaya untuk melindungi mereka karena tombak yang berjatuhan dari langit-langit kini bukan hanya satu."Lady Hazel, Yang Mulia Grand Duke, bisakah kalian berhenti bermesraan dan membantu saya? Tombaknya terus berjatuhan, lama kelamaan saya tidak akan kuat menahannya," tegur Louvi saat melihat Lady Hazel dan Grand Duke Erbish saling menatap seolah dunia hanya milik berdua.Grand Duke Erbish kontan tersedak. Pipinya seketika merona saat menyadari lengannya masih melingkar di pinggang Lady Hazel. Tak ingin semakin terjebak dalam situasi mendebarkan itu, dia cepat bangkit, juga membantu Lady Hazel berdiri."Ayo kita lari!" seru Louvi yang sudah tak kuat menahan tombak.Awalnya, dia berlari paling depan. Namun, stamina yang tak sebesar Grand Duke Erbish maupun Lady Hazel membuatnya jauh tertinggal. Louvi hampir
last updateHuling Na-update : 2023-06-23
Magbasa pa

Bagian 127

Bukannya menjawab, Sir Datte malah membawa lelaki bertubuh kurus ke hadapan Grand Duke Erbish. Sang tuan langsung mengerutkan kening."Siapa dia, Datte?" "Dia Tuan Manno dari Desa Osyran, Yang Mulia. Dia ingin mengadukan masalah di desanya," sahut Datte.Grand Duke Erbish berdeham. "Silakan, apa yang ingin kau sampaikan, Tuan Manno?""Iblis yang mengerikan muncul di desa kami, Yang Mulia. Dia menculik anak-anak. Dua putra saya juga menjadi korban," lapor Manno."Argggh!" Grand Duke Erbish memukul dinding kastil. Dia mengepalkan tangan dengan mata yang melotot. Manno langsung ciut dan terduduk lemas. Sir Datte terpaksa meminta pengawal lain untuk mengamankan lelaki itu.Grand Duke Erbish memijat-mijat kening yang mendadak berdenyut. Sekali lagi, mereka harus menunda rencana pemberontakan. Penculikan anak-anak tak berdosa oleh iblis tentu harus menjadi prioritas.Sementara itu, Lady Neenash menggeram. Dia tiba-tiba menggunakan kekuatan suci untuk pelacakan. Namun, tubuhnya masih tak
last updateHuling Na-update : 2023-06-23
Magbasa pa

Bagian 128

Lady Neenash dan Lady Hazel telah selesai memeriksa bagian mereka. Keduanya segera kembali ke penginapan untuk menunggu Louvi. Namun, pendeta muda itu tak jua kembali meskipun waktu makan siang sudah sangat terlewat."Kenapa Tuan Louvi tidak juga kembali? Bukankah kita berjanji akan berkumpul lagi saat waktu makan siang?" celetuk Lady Neenash."Mungkin masih ada bagian yang belum selesai diperiksa," sahut Lady Hazel mencoba berpikir positif.Lady Neenash menghela napas berat. "Tapi, ini sudah terlalu lama. Dan juga ... entah kenapa perasaanku tak nyaman.""Kau benar juga, Lady. Apa sebaiknya kita coba susul dia ke bagian belakang desa?" "Ya, kupikir lebih baik begitu."Lady Neenash bangkit dari kasur. Dia keluar kamar lebih dulu. Lady Hazel sedikit terlambat karena harus memeriksa beberapa peralatan di tas serbaguna. Selanjutnya, mereka pergi menuju sungai di belakang desa yang berbatasan langsung dengan hutan perawan."Lady, ini jejak sepatu Louvi! Dia mengarah ke hutan itu!" seru L
last updateHuling Na-update : 2023-06-24
Magbasa pa

Bagian 129

"Aku akan menerima syarat darimu," jawab Lady Neenash mantap."Lady! Apa yang kau lakukan? "protes Lady Hazel.Dia menggeleng sembari memegangi lengan Lady Neenash. Lady Hazel tak mungkin sampai hati melihat pengorbanan sang kawan. Dia tak akan membiarkannya. Gadis itu juga berpikir Louvi yang begitu taat pasti tidak ingin seorang saintess sampai berkorban untuknya."Tenanglah, Lady. Aku akan baik-baik saja," bisik Lady Neenash. "Lady ....""Percayalah padaku."Iblis berdeham. Lady Neenash dan Lady Hazel kompak menoleh. Iblis itu mengepalkan tangan. Akibatnya, Louvi dan anak-anak merintih karena tercekik sulur-sulur kabut hitam. Lady Neenash mendelik. "Hei, apa yang kau lakukan!""Semakin lama kau membuat keputusan, nyawa mereka akan semakin terancam.""Bukankah sudah kubilang aku akan menerima syarat darimu!""Kalau begitu, kenapa kau malah asyik berbicara di sana? Apakah kalian sedang merencanakan sesuatu untuk menyerangku? Bukankah aku harus waspada?"Iblis itu kembali mengepalka
last updateHuling Na-update : 2023-06-25
Magbasa pa
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status