Home / Romansa / Balas Dendam Lady Neenash / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Balas Dendam Lady Neenash: Chapter 131 - Chapter 140

146 Chapters

Bagian 130

Sesuai perintah tuannya, Satty segera pergi ke wilayah utara. Dia menghubungi rekan mereka yang telah menjadi mata-mata di kastil utara begitu tiba di depan perisai raksasa buatan Lady Hazel dan para oreon. Satty memang tak bisa melewatinya karena ada penghalang dengan kekuatan suci. Waktu berlalu seperti merangkak, hingga sosok berjubah hitam melesat keluar dari kastil. Dia menghampiri salah seorang kesatria yang bertugas sebagai penjaga pengendali perisai. Sosok itu mengalirkan kabut hitam. Tatapan sang kesatria berubah menjadi hampa. Boneka manusia telah didapatkannya."Pergilah ke pusat kontrol perisai pelindung kota dan matikan sistemnya!" titahnya. Kesatria penjaga mengangguk. Masih dengan tatapan kosong, dia melangkah cepat menuju pusat pengendalian perisai raksasa. Sosok berjubah hitam mengekori sambil terus mengalirkan sihir hitamnya. Ketika mereka telah tiba di pusat pengendalian perisai, sosok berjubah hitam segera mengalirkan sihir hitam penidur. Semua penjaga lain tert
last updateLast Updated : 2023-06-26
Read more

Bagian 131

Duar!Ledakan terjadi saat panah sihir hitam menghantam tameng keabadian. Satty menggeram. Dia tak menyangka ternyata Lady Neenash masih bisa bertahan.Satty memusatkan sihir hitamnya. Kali ini, dia melesatkan panah api yang lebih kuat. Sayangnya, senjata itu juga bukan tandingan tameng keabadian. Terlebih, Lady Neenash sempat meminum air suci sehingga perisainya menjadi jauh lebih stabil. "Sial! Bagiamana ini bisa terjadi?" geram Satty.Dia terus menyerang dengan membabi buta. Tak ayal, energinya sendirilah yang terkuras. Saat Satty sudah di titik terendah. Lady Neenash mengaktifkan sepatunya dan melesat cepat dengan tombak cahaya yang terhunus."Tidaaak!"Teriakan penuh amarah Satty tertelan ledakan akibat tubunya yang tertusuk tombak cahaya. Lady Neenash kembali mendarat di tanah, juga menyimpan tombaknya. Dia tersenyum sinis."Aku memang lebih lemah saat melakukan pemurnian. Tapi, jangan remehkan aku soal kekuatan suci penyerangan, Iblis bodoh!" ejek Lady Neenash pada Satty yang
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more

Bagian 132

Iblis berwujud pemuda tampan itu berbalik. Dia melangkah santai menuju rombongan Lady Neenash. Pangeran Sallac beberapa kali melepaskan serangan, tetapi ditepis dengan mudah. Si iblis sudah semakin dekat. "Tenanglah, saya tidak akan menyakiti kalian," ucapnya setelah hampir tak ada jarak di antara mereka."Kau pikir kami akan tertipu, hah?" tantang Pangeran Sallac.Iblis tampan menghela napas berat. Dia menjentikkan jari. Tak menunggu waktu lama hingga Lady Neenash dan rombongan terkulai lemas. Tubuh mereka sama sekali tak bisa digerakkan. Grand Duke Erbish yang baru pulih seketika mengumpat bersama Pangeran Sallac.Namun, si iblis tak peduli. Dia mengangkat tangan. Hanya dalam sekejap, mereka semua berpindah ke dalam kastil dengan ornamen yang mengerikan. Pemuda tampan itu juga membawa mereka ke sebuah kamar."Ini istana saya. Kalian bisa beristirahat dengan nyaman dulu. Setelah kalian benar-benar pulih, saya akan menunjukkan pintu keluar," tukas si iblis.Dia hampir keluar. Namun,
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

Bagian 133

Byur!Air sungai menyembur ke atas saat Lady Neenash dan Pangeran Sallac jatuh ke dalamnya. Mereka terombang ambing dan timbul tenggelam. Pangeran Sallac mendekap erat tubuh sang istri, membiarkan punggungnya saja yang harus membentur bebatuan.Arus yang deras terus menyeret mereka ke hilir sungai. Rinai hujan perlahan menjadi deras, menambah buruk keadaan. Bibir Lady Neenash sudah semakin pucat. Wanita itu juga mulai kesulitan bernapas karena beberapa kali mereka masuk ke air."Bertahanlah, Neenash! Bertahanlah!" seru Pangeran Sallac.Saat istrinya sudah sangat sesak napas, dia memberikan bantuan napas. Bibir yang bertemu memberikan sedikit kehangatan. Air mata menuruni pipi Lady Neenash karena merasa kurang berguna dalam situasi tersebut. "Neenash, kumohon bertahanlah!" Pangeran Sallac semakin panik.Sementara itu, Lady Neenash perlahan kehilangan kesadaran. Beruntung, Pangeran Sallac melihat akar pohon menjuntai ke sungai. Dia segera meraihnya dan susah payah naik ke dataran.Pang
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more

Bagian 134

Belum sempat Louvi menjawab, Lady Hazel dan Grand Duke Erbish datang. Lady Hazel langsung memeluk Lady Neenash dengan air mata bercucuran. Dia mengungkapkan kecemasannya sembari sesekali terisak. Namun, Pangeran Sallac tiba-tiba menarik Lady Neenash ke pelukannya. "Ingusmu mengotori baju Neenash," ketusnya.Lady Hazel mencibir. "Bilang saja kau cemburu. Dasar pencemburu buta!"Pangeran Sallac mendelik tajam. "Apa kau bilang?""Sudah, sudah, daripada kalian bertengkar, bukankah lebih baik Lady Hazel menceritakan apa yang terjadi di antara Lady dan Kak Erbish," lerai Lady Neenash sebelum Lady Hazel semakin memancing emosi Pangeran Sallac.Wajah Lady Hazel seketika merona. Dia mencoba menghindar. Namun, sorot mata Lady Neenash yang terus menodong membuatnya menyerah."Baiklah, bagaimana kalau kita bicara soal itu sambil duduk dengan santai?" tawar Lady Hazel.Lady Neenash mengangguk. Mereka pun pergi ke ruang tamu. Di sana, telah tersedia aneka kue dan teh berkualitas tinggi. Lady Hazel
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more

Bagian 135

"Cepatlah katakan caranya, Pendeta! Kau terlalu bertele-tele!" potong Pangeran Sallac yang tiba-tiba maju ke baris depan.Namun, dia mendadak terdiam. Lady Neenash ikut ke baris terdepan dan memelototinya. Selanjutnya, Lady Neenash mengalihkan pandangan ke arah Louvi."Apakah harus menggunakan kekuatan suciku?" tanyanya."Benar, Nyonya Saintess. Anda harus memurnikan dulu perisai sihir hitam ini, lalu gunakan tombak cahaya. Tapi, ini mungkin akan cukup menguras energi–""Tak apa, Tuan Louvi," potong Lady Neenash cepat. Dia tak mau Pangeran Sallac cemas berlebihan dan melarangnya menggunakan kekuatan suci. "Ayo kita mulai saja! Aku memerlukan bantuan tambahan kekuatan suci dari kalian."Louvi mengangguk takzim. Dia pun menuruni kuda bersamaan dengan Lady Neenash. Lady Hazel juga turun dari kuda dengan elegan. Ketiganya segera membentuk formasi.Lady Neenash memejamkan mata. Sementara itu, Louvi dan Lady Hazel memgalirkan kekuatan suci. Seperti biasa, saat ketujuh benda suci beresonansi
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

Bagian 136

Semburan api yang kuat melenyapkan panah-panah api para penyihir dari menara sihir. Pangeran Sallac memeluk erat Lady Neenash dan menatap tajam lawan. Dia tiba-tiba mengumpulkan manna, lalu melesatkan panah api yang sangat banyak jumlahnya. Para penyihir dari menara sihir tercengang. Meskipun dalam wujud berbeda, mereka segera dapat mengenali Pangeran Sallac. Tak ada yang bisa menyamai kedahsyatan sihir sang pemilik menara. Mereka berusaha melindungi diri. "Argggh!"Erangan menyayat bersahutan. Tak peduli muridnya, Pangeran Sallac tidak akan mengampuni siapa pun yang menyakiti Lady Neenash. Sementara itu, para penyihir dari menara tidak lagi melakukan serangan balasan. Mereka meringkuk memberi penghormatan kepada pemimpinya."Hei, apa yang kalian lakukan!" seru Duke Thalennant dengan emosi bergejolak. "Kalian sudah dibayar mahal!""Kami akan kembalikan uang kalian," sahut salah seorang penyihir. "Kami tak akan melawan pemilik menara sihir."Duke Thalennant terkesiap. Sekarang, dia m
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

Bagian 137

"Hazel! Hazel!" Grand Duke Erbish semakin berteriak emosional. Dia hendak berlari ke depan. Namun, Lady Neenash malah memegangi tangannya sembari menggeleng pelan. Grand Duke Erbish mendelik protes, tetapi tetap tak berani memberontak dari perintah sang adik angkat kesayangan. "Lihatlah baik-baik, Kak! Aku juga sebenarnya tak ingin mengizinkan seperti ini, tapi istrimu memang nekat," bisik Lady Neenash. Grand Duke Erbish mengerutkan kening. " Maksudmu?""Lihat saja, Kak. Jika kubilang sekarang, tolong tarik Lady Hazel ke sini. Sebenarnya, aku ingin Sallac yang melakukannya karena dia bisa terbang, tetapi dia malah diculik," bisik Lady Neenash. Grand Duke Erbish bahkan belum mampu memahami situasi. Lady Neenash tiba-tiba mengalirkan kekuatan suci ke arah Ratu Artica. Iblis itu tentu menepisnya, tetapi kekuatan suci malah berbelok ke satu titik dan beresonansi dengan kekuatan cahaya asli di tubuh Lady Cherrie. "Sekarang, Kak! Bawa lagi Lady Hazel ke sini!" seru Lady Neenash. Grand
last updateLast Updated : 2023-07-07
Read more

Bagian 138

Flash! Cahaya benderang memancar dari tubuh Lady Cherrie. Ratu iblis Artica yang sebelumnya menguasai tubuh tersebut mendadak tak bisa bergerak. Tak lama kemudian, sebilah pedang terbentuk dari cahaya. Tangan halus Lady Cherrie meraih pedang cahaya."Kau berhasil, Cherrie!" seru Lady Hazel. Badannya yang lemas kembali bertenaga. Dia mendadak berdiri. Grand Duke Erbish hampir saja terseruduk. "Terima kasih, Lady Cherrie," tutur Lady Neenash seraya mengalirkan kekuatan suci ke arah Lady Cherrie.Sayangnya, kebahagiaan mereka tak berlangsung lama. Lady Cherrie yang telah mengenggam pedang cahaya dengan sempurna malah menusuk dirinya sendiri. Kabut hitam seketika merembes keluar, semakin lama semakin deras. "Sial*n! Dasa bodoh! Kau akan mati bodoh!" Umpatan Ratu Artica terdengar mengiringi jatuhnya tubuh Lady Cherrie ke tanah.Kepalanya membentur bebatuan. Darah segar mengalir bersamaan deru napas yang semakin melemah. Namun, senyuman semanis madu terukir di sudut bibir kemerahan."Ch
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more

Bagian 139

"Jantung naga ...." Wajah Pangeran Alesca tampak sangat muram. Matanya beberapa kali bergerak dengan gelisah. Dia seperti ingin mengungkapkan sesuatu, tetapi meragukannya, seolah-olah hal itu adalah sebuah kabar yang sangat buruk."Hei, katakan dengan jelas! Jantung naga? Apa itu sebuah artefak? Di mana kami akan mendapatkannya? Di kuil naga selatan?" cecar Grand Duke Erbish tak sabaran.Pangeran Alesca menghela napas berat. "Bukan artefak, tetapi jantung dari naga yang hidup."Para prajurit utara yang mendengarnya menjadi gentar. Meskipun sudah dikatakan punah, mereka sering kali mendengar legenda tentang naga. Kematian konyol yang akan dihadapi jika berani bertarung dengan makhluk mitologi tersebut.Grand Duke Erbish mengepalkan tangan. "Di mana naganya? Meskipun harus bertarung mati-matian, aku pasti akan mendapatkan jantungnya!" Wajah Pangeran Alesca semakin sendu. Dia bahkan menghela napas berat berkali-kali. Grand Duke Erbish menjadi tidak sabaran dan hampir saja mencengkeram
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status