Perlahan, tubuh Louvi mulai terhisap. Dia berusaha meraih akar pohon di tepian rawa. Namun, lumpur hisap semakin kuat menariknya ke bawah. Kini, si pendeta muda sudah terbenam sampai pinggang. Sementara itu, Lady Neenash bergegas menuju rawa. Dia membongkar isi kantung serba guna. Wajahnya semringah setelah memperoleh apa yang dicari, tali khusus buatan Lady Hazel. "Tuan Pendeta, bertahanlah!" serunya seraya melemparkan tali ke arah Louvi. Tali khusus tersebut dengan cepat mengikat tubuh Louvi. Lady Neenash mengikatkan ujung tali yang ada di tangannya ke bebatuan kokoh. Setelah menekan tombol, tali menggulung sendiri, sehingga menarik Louvi dari lumpur hisap. "Terima kasih, Lady. Saya pikir saya akan mati muda," ungkap Louvi setelah berhasil keluar dari lumpur hisap. "Sebaiknya, kita cari tempat beristirahat dulu, Tuan Pendeta."Louvi mengangguk. "Iya, sekalian saya ingin membersihkan diri. Bau lumpur ini membuat saya mual."Mereka pun mencari tempat istirahat. Sungai yang tenang
Last Updated : 2023-06-11 Read more