Share

Bagian 105

Grand Duke Erbish dan Pangeran Sallac menatap lekat. Sorot mata keduanya terasa menodong. Lady Neenash menghela napas. Kondisi tersebut sangat familiar seperti saat ayah dan kakaknya masih hidup.

Louvi dan Lady Hazel tak banyak membantu. Si pendeta muda tampak berpura-pura sibuk sendiri. Sementara Lady Hazel malah menikmati kondisi itu seolah-olah tengah menonton pertunjukan yang menarik.

"Katakan, Neenash! Rencana apa yang kaumaksud?" cecar Pangeran Sallac.

"Ya, ya, cepat katakan! Aku tidak mau sampai kau merencanakan ide gila dan berbahaya!" timpal Grand Duke Erbish dengan napas mendengkus-dengkus.

Lady Neenash menghela napas berat untuk yang ketiga kalinya, lalu mulai berbicara dengan hati-hati, "Dengan menyamar menjadi pekerja di kuil suci, aku akan lebih bebas bergerak di sana."

Brak!

Grand Duke Erbish menggebrak meja. Lady Hazel terlonjak dan refleks memeluk Lady Neenash. Tak ayal, Pangeran Sallac menjadi cemburu dan melepaskan pelukan itu dengan kasar. Mereka pun bertengkar.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status