Share

Bagian 110

Lady Neenash membuka mata perlahan. Aroma familiar membuatnya mendapat firasat buruk. Benar saja, wajah penuh obsesi Pangeran Seandock tertangkap pandangan. Dia refleks hendak melakukan serangan.

Namun, tubuhnya tak bisa digerakkan. Pangeran Seandock menyeringai. Pemuda itu mengangkat tangan sambil memutar-mutar cincin berpendar biru di jari manis sebelah kanan.

"Cincin Kebijaksanaan sial*n!" umpat Lady Neenash dalam hati. "Melepaskan pengaruh cincin sial*n itu adalah hal pertama yang harus kulakukan jika sudah mendapatkan kekuatan saintess sepenuhnya."

Lady Neenash mengamati sekeliling. Dia mencoba mencari celah. Jika Pangeran Seandock lengah, Lady Neenash bermaksud menggunakan kekuatan suci dan kabur secepatnya dari kamar beraroma aneh tersebut.

Pangeran Seandock duduk di tepian tempat tidur. Dia mengusap rambut Lady Neenash dengan lembut. Begitu Sang putra mahkota mencondongkan badan hendak mendaratkan kecupan di bibirnya, Lady Neenash berguling dengan cepat. Pangeran Seandock h
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status