Share

Bagian 116

Srat!

Darah tersembur ke udara. Pendeta muda yang malang ambruk dengan perut tertusuk. Duke Thalennant membersihkan pedangnya, lalu menyarungkannya lagi di pinggang.

"Berani sekali kau menuduh saintess padahal hanya pendeta tingkat rendah! Kau harusnya malu telah berbuat kurang ajar," maki Duke Thalennant pada mayat pendeta muda yang tengah melotot itu.

Sementara itu, kabut hitam yang tadi hendak menyerang si pendeta perlahan memudar, hingga hilang seolah terbawa angin. Tak lama kemudian, Lady Cherrie keluar dari semak-semak. Namun, gerakannya begitu halus dan hati-hati,. sehingga tampak benar-benar baru datang dari arah paviliun.

Setelah berada cukup dekat dengan Duke Thalennant dan mayat pendeta, Lady Cherrie langsung bersandiwara. Dia terduduk lemas. Kedua tangan menutup mulut dengan mata terbelalak sempurna. Tak memerlukan waktu lama hingga air mata meluncur di pipinya.

"Tuan Duke, ini ... kenapa Anda ....."

Lady Cherrie tak meneruskan ucapannya karena terisak. Dia tampak begitu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status