Share

Bagian 120

"Bukannya masih masa penyelidikan? Kenapa sudah ditetapkan sebagai pemberontak saja?" cecar Grand Duke Erbish dengan mata melotot.

Suaranya begitu menggelegar membuat para pendeta yang mengantarkan sampai halaman kuil gemetaran. Jangankan pendeta, Sir Datte juga menjadi kikuk dan berkeringat dingin. Dia sampai kehilangan kata-kata dan memerlukan waktu lama untuk bisa kembali berbicara.

"Itu ...."

"Jawab yang jelas, Datte!" bentak Grand Duke Erbish membuat Sir Datte terlonjak.

Wajah pemuda itu sampai memucat. Bukannya kasihan dan menurunkan nada suaranya, Grand Duke Erbis malah mencengkeram kerah Sir Datte. Sang ajudan sampai tercekik dan kesulitan bernapas.

Lady Hazel menepuk pelan bahu Grand Duke Erbish. "Tenang, Erbish. Kau bisa membunuh Sir Datte jika terus seperti ini," tegurnya.

Grand Duke Erbish mendengkus, lalu melepaskan cengkeramannya dengan kasar. Tak ayal, Sir Datte oleng dan terjatuh. Louvi yang merasa iba cepat-cepat menolong ajudan malang itu.

Belajar dari pengalaman se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status