Share

Bagian 109

Pheriana tampak mondar-mandir. Beberapa kali dia menggigiti ujung jari. Gadis pelayan itu bahkan lupa harus merapikan kamar Lady Neenash. Saat Lady Hazel membuka pintu, hampir saja daun pintu menubruk wajah Pheriana.

"Ah, maafkan aku, Pheriana! Kau baik-baik saja?" tanya Lady Hazel dengan sorot mata bersalah.

Pheriana tersenyum manis. "Saya baik-baik saja, Lady. Lagi pula saya juga salah karena berdiri di belakang pintu."

Lady Hazel mengamati wajah Pheriana. Gadis pelayan itu menunduk dengan tangan bertaut yang gemetaran. Satu-satunya pemikiran ketika ditatap lekat adalah ketika berbuat kesalahan. Dia sangat takut jika sampai melakukan kelalaian sekecil apa pun.

"Sepertinya, ada yang menganggu pikiranmu, Pheriana," celetuk Lady Hazel. Dia menepuk bahu Pheriana pelan. "Kau bisa ceritakan padaku jika ada masalah. Aku akan bantu jika bisa. Mungkin kau tak enak menceritakan dengan Neenash karena tidak mau dia khawatir.

Pheriana menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Beberapa kali dia ingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status