“Akh…”Air mata tanpa sadar menetes. Anjani tak pernah merasa sesakit itu. Mungkin, karena rasa sakit di kakinya bercampur dengan rasa sakit karena diabaikan oleh pria tersebut.“Dasar ceroboh!”Arjuna memalingkan wajah, menghela nafas kasar, lalu menyumpah serapahi kecerobohan Anjani. Emosinya seketika redam, tak berdaya melihat Anjani merasa begitu kesakitan. Kakinya gegas menuruni anak tangga, meraih tangan Anjani, lalu memapah gadisnya. Arjuna tak lagi memiliki niat naik ke lantai dua, ia pun membawa Anjani menuruni anak tangga menuju kamar mereka. Dalam pangkuan, Anjani mengikat kedua tangan di leher Arjuna hingga membuat jarak wajah mereka begitu dekat. Anjani lantas mengamati wajah sang suami dari samping, walaupun pria itu tetap bergeming, memandang lurus dan tak ingin berbicara dengannya.“Maafkan aku…” ujarnya dengan penuh keraguan, mata hazelnya dengan lekat menatap garis tegas di wajah sang suami. Namun, Arjuna tetap saja bergeming. Ia tak memandang ataupun menyahut ucapa
Baca selengkapnya