“So … kapan kita mulai persiapannya?” tanya Arjuna begitu tiba-tiba hingga membuat mata Rama membola.Pria itu enggan menanggapi pertanyaan saudaranya. Ia pun gegas berdiri lalu meninggalkan Arjuna dengan tanda tanya besar di benaknya.“Hei! Mau kemana?!”“Kemana saja, sesuka hatiku!”Rama benar-benar meninggalkan pria itu. Tanpa menoleh, ia mengangkat salah satu tangannya tinggi, melambai, lalu pergi.“Tsk! Dasar anak itu!”Beralih pada ponsel yang ada di genggaman tangannya—Arjuna melihat layar tersebut telah menampilkan satu nama, Tuan Hoover. Seketika ia pun teringat pesannya.“Kabari aku kembali saat anakmu sudah lahir, tuan.”Exactly! Arjuna lupa bahwa ia seharusnya menghubungi pria itu ketika Sadewa telah lahir ke dunia untuk sekadar memberitahu. Namun, karena dirinya lupa—pun pria itu mungkin tak sabar. Alhasil, ia pun menelepon Arjuna.“Hallo, tuan Arjuna. Bagaimana? Apakah istrimu sudah melahirkan?”“Hallo tuan Hoover—maafkan aku karena tidak segera memberitahumu.”Arjuna be
Baca selengkapnya