Share

Kekhawatiran Nirwasita

Arjuna menyusuri koridor rumah sakit sambil mendorong kursi roda gadis itu. Setelah menemui dokter, Anjani mendapatkan gips di bagian ankle. Ternyata malam itu—ketika Anjani mengejar Arjuna, suara kertak yang terdengar adalah akibat pergeseran tulang kaki gadis itu. Beruntung tidak parah, sehingga tidak perlu adanya pembedahan.

“Lain kali hati-hati … sudah tahu pakai heels tinggi—tapi nekat mengejarku … di tangga pula.”

Di depan Arjuna—seorang gadis yang tengah duduk di kursi roda tampak kesal, bibirnya menggerutu dengan wajah merengut. Jika saja Arjuna lebih peka saat itu, mungkin Anjani tak akan terjatuh karena tak bisa menyeimbangkan tubuhnya. Semua ini jelas kesalahan pria itu.

“Sudahlah … kalian itu seperti anak kecil saja!”

Seseorang mematahkan perdebatan di antara mereka. Kris menaruh tangan kanannya di balik saku celana sambil berjalan santai. Bukan menggantikan Arjuna mendorong kursi roda tersebut, Kris justru berlagak seperti tuan disana.

“Dan seharusnya kau lebih paham, Tua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status