Share

Rahasia Besar

Setelah mendengar ucapan itu—otak Anjani berkelebat tentang kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi.

“Per-janji-an … per-ni-kah-an?” tanyanya pelan seraya mengulangi ucapan Arjuna. Matanya memanas dan bibirnya berkedut. Hatinya? Tentu tak karuan. Apa yang ingin Arjuna lakukan dengan perjanjian itu?

Melihat tatapan Anjani—Arjuna bisa menebak apa yang ada dipikiran sang istrinya. Bibirnya tersenyum, menyeringai. Selanjutnya, Arjuna menggoda.

“Hampir satu tahun sejak perjanjian ini disepakati … mungkin sudah waktunya kita akhiri.”

Deg. Mata Anjani membulat, memandang kosong netra Arjuna yang tengah berbinar. Apa ini? Mengapa hatinya tiba-tiba sakit. “Sudah-i?” gumam Anjani, lagi.

“Mari ikut aku,”

Arjuna menuntun gadis itu ke tempat lain. Dengan pelan, Arjuna menyeimbangi langkah Anjani yang masih tertatih namun sudah lumayan lancar untuk berjalan.

Tiba di pekarangan rumah … lantai dasar, Anjani dibuat bingung dengan tong sampah yang terbuat dari besi telah mengobarkan api. Tidak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status