Happy Reading*****Andrian menjadi orang terakhir yang keluar dari rumah setelah anak-anak berangkat ke sekolah. Tari masih tak percaya jika si bos akan membuatnya seharian berada di rumah tanpa mengurus pekerjaan. Padahal semua berkas dan juga jadwal meeting menumpuk."Jaga rumah, Tar. Nanti siang, tolong jemput Akmal sebagaimana yang Nina lakukan," perintah Andrian. Walau merasa kesal di hati, Tari tetap menganggukkan kepala. Secara sadar, Andrian menyodorkan tangan kanannya. Gadis itu mendelik. "Rasanya, tidak ada kewajiban saya untuk mencium tangannya, Mas. Saya bukan istri hingga harus berbuat demikian," kata Tari menyadarkan lelaki yang sudah mengenakan jas serta kemeja dengan rapi.Tersenyum canggung, Andrian berkata, "Maaf, aku sudah nggak sabar sampai lupa kita belum menikah. Aku ke kantor dulu. Titip anak-anak, ya. Assalamualaikum," ucapnya."Waalaikumsalam." Tari segera masuk ke dapur. Di sana, Bibi sedang sibuk membereskan semua peralatan yang baru saja dipakai makan.
Read more