Happy Reading*****Setelah panggilan sang istri terputus, Andrian segera membereskan meja dan melangkah keluar untuk pulang. Sebelum sampai di pintu lift, dia berbelok ke ruangan Tari terlebih dahulu. Belum sempat membuka pintu, sang sekretaris sudah keluar."Kita jodoh kayaknya. Baru mau ke ketok pintu, kamu sudah membukakannya." Senyum bahagia itu Andrian tampakkan.Padahal beberapa detik lalu, si bos marah-marah dan mengumpat dengan perbuatan Lita. Namun, ketika melihat Tari semua kemarahan itu lenyap."Suka banget menggoda saya, Pak. Jika sampai saya baper gimana? Kebetulan saja, saya mau pulang. Jadi, ya, buka pintu. Kan, mau keluar. Ternyata Bapak sudah berdiri di sini." Tari menundukkan pandangan. Jangan sampai rona merah di pipinya terlihat oleh si bos genit. Makin menjadi, Andrian menggodanya nanti.Si bos makin gemas dengan ekspresi gadis pujaannya. " Nggak papa baper. Aku makin seneng jika sampai terjadi seperti itu," ucapnya, "ikut aku, ya!""Ke mana, Pak?" Tari mulai sal
Read more