“Kek, acaranya sebentar lagi sudah mau dimulai,” kata Clinton mengingatkan.“Oke,” angguk Gideon perlahan, tapi matanya masih menatap Yuna seolah masih ingin mengobrol dengannya.“Aku nggak ikut, ya, Kek. Kakek tahu sendiri aku nggak suka keramaian,” kata Yuna.“Iya,” sahut Gideon tanpa banyak bicara lagi.Brandon juga menaruh tangannya di bahu Yuna dan menambahkan, “Aku juga, aku mau menemani Yuna.”“Kalau begitu menginap saja di sini! Nanti aku suruh Dodi siapin dua kamar buat kalian nginap dua hari, gimana?”Kata-kata terakhir Gideon jelas mengindikasikan kalau dia meminta pendapat dari Yuna. Ketika ditanya seperti itu oleh kakeknya, Yuna pun merasa tersanjung dan mengangguk, “Oke, ikut apa kata Kakek saja.”Gideon senang mendengar jawaban itu dan spontan senyum di wajahnya melebar, “Clinton, ayo jalan.”Clinton lantas mendorong kursi roda kakeknya dan berpesan kepada Yuna, “Nanti Pak Dodi bakal antar kalian berdua ke kamar masing-masing.”“Oke.” Yuna pun keluar kamar dan melihat C
Baca selengkapnya