“Kek, aku yang dulu terlalu seenaknya. Maaf, ya.”Yuna benar-benar merasa dirinya kurang ajar sudah membuat seisi rumah ribut hanya demi seorang pria yang tidak layak.“Yang namanya masih muda siapa yang nggak gegabah. Yang penting kamu harus ingat kalau rumah ini selamanya bakal jadi keluarga kamu!” kata Gideon, dan seketika dia selesai berbicara, dia terbatuk beberapa kali.Mendengar suara Kakeknya terbatuk, Yuna pun segera berdiri dan berkata degan panik, “Kakek nggak apa-apa? Aku panggil dokter, ya!”“Buat apa panggil dokter segala! Cuma batuk kecil doang, banyak minum air banyak tidur juga sudah sembuh!”Lalu, Gideon mengambil segelas air yang ada di meja samping dan menyesapnya, “Nah, sudah nggak apa-apa, ‘kan? Oh ya, kamu sudah mau pulang? Sekarang Kakek sudah nggak khawatir lagi kamu sendirian di luar, kamu sudah bisa jaga diri sekarang. Kalau kamu kangen rumah, pulang saja kemari. Si Brandon itu orangnya baik, tapi kalau mau menikah, kamu harus lihat baik-baik. Nggak usah buru
Baca selengkapnya