Beranda / Romansa / Istri Kesayangan CEO / Bab 461 - Bab 470

Semua Bab Istri Kesayangan CEO: Bab 461 - Bab 470

2190 Bab

Bab 461

“Makanya kamu coba tanya dia!” pinta Sharon seraya menggoyangkan lengan kakaknya, “Kan cuma bantu aku ngorek informasi doang, masa begitu saja nggak mau bantuin?”Memang benar itu bukan masalah besar, tapi masalahnya, dari mana Sharon mengetahui informasi itu.“Masa kamu percaya sama begituan? Aku kira kamu orangnya percaya diri! Sejak kapan kamu pernah ngelihat Brandon punya pacar? Bukannya semua betina yang dekat-dekat sama dia selalu kamu usir? Aku masih lebih percaya kalau kamu bilang Brandon suka cowok. Oh, dia nggak mungkin tunangan sama cowok, ‘kan?”“Sembarangan! Kamu suka sama cowok mah mungkin saja, tapi mana mungkin Kak Brandon suka sama cowok! Kuminta tanyain ya tanya saja, nggak usah banyak omong!” ujar Sharon kesal dengan tangan mengepal erat.“Iya, iya. Nanti aku tanyain! Tega amat kamu bilang aku bisa suka sama cowok. Kalau aku suka sama cowok, keluarga kita nggak ada penerus, dong?”Namun, melihat Sharon yang hendak memukul dengan kepalan tangannya, Calvin pun segera
Baca selengkapnya

Bab 462

Awalnya Calvin berpikir seharusnya tidak sulit untuk mengajak Brandon bertemu, tapi teleponnya malah ditolak begitu saja.“Aku tahu kamu sibuk, tapi masa sampai waktu buat ketemuan saja nggak ada?! Kapan saja nggak masalah. Mau siang, sore, atau malam, terserah. Aku ikut saja jadwal kamu!” kata Calvin.“Nggak ada waktu,” balas Brandon sambil melihat-lihat jadwalnya selama beberapa hari ke depan.“Mana mungkin! Gimana kalau besok siang saja?”“Aku sudah bikin janji sama orang dari agency sejak setengah bulan yang lalu.”“..., kalau begitu besok malam saja, gimana!”“Besok malam aku juga sudah bikin janji sama orang lain.”“Kalau begitu lusa ….”“Lusa ada inspeksi bulanan perusahaan.”“Besoknya lagi?”“Sudahlah, mending kamu nyerah saja. Jadwalku buat setengah bulan ke depan sudah penuh. Aku benar-benar nggak punya waktu kosong.”“..., masa sebentar saja nggak bisa? Aku nggak percaya! Kamu pasti tetap butuh waktu buat makan. Ayo kita makan bareng! Kan kita bisa ngobrol sambil makan.”“Ng
Baca selengkapnya

Bab 463

Namun sebenarnya, tidak ada satu pun yang Brandon tutupi dari Calvin. Dia memang benar-benar sibuk. Mendekati akhir tahun, banyak hal yang harus dikerjakan seperti merangkum laporan dari setiap cabang perusahaan, termasuk kegiatan dengan karyawan di kantor dan lain hal. Tentu saja tidak hanya itu. Semua itu sebenarnya bisa dikerjakan pelan-pelan, tapi Brandon ingin semuanya selesai secepat mungkin agar dia punya waktu untuk menemani istri tercintanya.Dulu Brandon menjalankan pekerjaannya sesuai jadwal bahkan meski bentrok dengan jadwal tahun baru. Namun, sekarang situasinya sudah berbeda. Kii dia memiliki orang yang ingin dia habiskan waktunya bersama.Setelah sibuk seharian, Brandon mengadakan rapat terakhir di hari itu dan ketika melihat waktu di jam tangannya, ternyata dia sudah terlambat. Dengan hati yang sudah tidak sabar ingin pulang ke rumah secepatnya, dia langsung kembali ke ruang kantornya untuk menandatangani surat yang dibawakan oleh asisten. Begitu dia membuka pintu, dia
Baca selengkapnya

Bab 464

Dari kegigihannya ini, kurang lebih Brandon sudah bisa menebak apa alasan Calvin berbuat seperti ini, tapi dia tidak berkata apa-apa dan hanya meminta Frans untuk segera berangkat.Mobil pun melaju dan Calvin langsung menutup pintu. Hal ini juga bukan sesuatu yang mudah bagi Calvin! Dia harus menyempatkan diri di tengah kesibukannya, bahkan mobilnya masih tertinggal di tempat parkir. Setelah susah payah mendapatkan kesempatan untuk duduk satu mobil dengannya, kini Calvin harus memikirkan bagaimana dia memulai topik.Di saat Calvin masih sibuk berpikir keras, tiba-tiba Brandon bertanya, “Pasti Sharon yang nyuruh kamu, ya?”Calvin, “….”“Aku nggak bisa baca pikiran, tapi semua itu kelihatan jelas dari ekspresi muka kamu!”Calvin, “….”“Aku tahu kamu lagi mikir apa dan apa yang mau kamu tanyain.”“Ka-ka-kalau begitu … jadi rumornya benar?”Kalau tidak, mana mungkin Brandon bisa menebak isi kepala Calvin dengan begitu akurat, bahkan sampai tahu apa yang ingin dia tanyakan.“Iya,” jawab Bra
Baca selengkapnya

Bab 465

“Kamu nggak kenal!” sahut Brandon singkat.Yang benar saja! Calvin tidak kenal dengan orangnya?! Jadi mau Brandon mengatakannya atau tidak, sama saja!Namun, kalau Calvin tidak kenal siapa istrinya Brandon, berarti dia bukan berasal dari keluarga kaya. Bukannya mau sesumbar, tapi Calvin paling tidak pernah tatap muka dengan semua anak dari keluarga konglomerat. Dia tahu seperti apa rupa dan sifat semua perempuan dari keluarga mana pun. Apabila Brandon bilang Calvin tidak kenal orangnya, itu berarti dia hanya berasal dari keluarga biasa?! Tidak mungkin! Mana mungkin keluarga Setiawan mengizinkan seorang wanita dari keluarga biasa untuk masuk ke keluarga mereka?“Aku nggak kenal, tapi pasti dia punya nama, dong! Lagian, keluarga kamu memangnya ngasih cewek dari keluarga biasa buat jadi istri kamu? Atau jangan-jangan kamu terinspirasi dari cerita Cinderella? Sadar! Cinderella itu cuma dongeng, mana mungkin jadi kenyataan!”Brandon melayangkan tatapan sinis karena merasa terganggu dengan s
Baca selengkapnya

Bab 466

Calvin bahkan sampai lupa kalau ini adalah permintaan adiknya. Sekarang dia hanya ingin melihat seperti apa rupa wanita yang berhasil menggerakkan hati Brandon. Namun, Brandon tidak terlalu menggubris Calvin. Sejak dia memperkenalkan Yuna di depan Beny saat mereka menghadiri acara ulang tahun Gideon, dia sudah menduga suatu hari ini pasti akan terjadi. Cepat atau lambat, orang lain pasti akan tahu hubungan mereka berdua.Setibanya mereka di depan gerbang Royal Mansion, Brandon meminta Frans untuk menghentikan mobilnya.Calvin terheran-heran mengapa mereka tiba-tiba berhenti, tapi sesaat kemudian dia mendengar suara Brandon.“Turun.”“Eh?” sahut Calvin dengan mata celingukan.Lalu Brandon melirik ke arah Calvin dan menegaskan sekali lagi, “Kamu, turun.”“Kenapa?!”Masalahnya, mobil Calvin masih tertinggal di parkiran Uniasia. Kalau dia turun di sini, bagaimana dia bisa pulang? Akan tetapi bukan itu masalah utamanya. Yang penting adalah dia ingin melihat seperti apa sosok wanita misteri
Baca selengkapnya

Bab 467

Keamanan di Royal Mansion sangat ketat. Kalau bukan pemilik properti atau tamu sang pemilik, mereka tidak akan membiarkan siapa pun masuk ke dalam. Apalagi mereka tidak tahu siapa itu Calvin, jadi jangan harap Calvin bisa masuk hanya bermodal belas kasihan.Hanya saja, mana mungkin Calvin mundur begitu saja ketika dia sudah sampai di depan rumah Brandon. Terlebih lagi, Brandon berhasil memancing rasa penasarannya, dan Calvin tahu bahwa istrinya Brandon berada di dalam. Calvin tidak terima jika dia harus pulang dengan tangan kosong.Pagar yang membatasi area luar dengan area dalam tidak terlalu tinggi. Kalau Calvin bisa menemukan titik yang luput dari pengawasan satpam, sepertinya tidak terlalu sulit baginya untuk menyelinap ke dalam. Calvin pun berpura-pura pergi dari sana, tapi dia memutar ke samping dan berniat melompati pagar setela memastikan tidak ada orang di sekitar. Namun ketika kedua tangannya baru saja menggenggam ujung pagar dan menghempaskan tubuhnya ke udara, dia langsung
Baca selengkapnya

Bab 468

“Kenapa kamu ada di sini? Apa jangan-jangan ….”Melihat kondisi Calvin yang terbaring kaku tak berdaya, Frans langsung paham apa yang telah terjadi. Selain penjaga keamanan di luar, Brandon juga melengkapi rumahnya dengan sistem sekuriti yang tak bercelah. Meski dari luar rumah Brandon terlihat datar dan mudah untuk dibobol, di dalamnya sudah dilengkapi berbagai macam perangkat yang jika orang luar ingin melompat masuk, mereka akan langsung tersengat listrik. Tentu saja listriknya tidak mematikan, tapi setidaknya cukup untuk mencegah orang yang punya niat jahat.Tingkah laku Calvin jelas terlihat seperti orang yang masuk tanpa izin, jadi alarm yang dipasang di rumah otomatis berbunyi.“Frans, bawa dia masuk,” ujar Brandon melalui earpiece.“Siap!”Melihat Calvin yang terkapar lemas seperti kodok yang tersengat listrik sepertinya mustahil untuk berdiri dan jalan sendiri, jadi Frans terpaksa menggendongnya masuk.Udara di dalam rumah terasa sejuk, berbeda dengan suhu luar ruangan yang pa
Baca selengkapnya

Bab 469

Calvin masih tidak menyerah meski diperlakukan dingin oleh Brandon. Perlahan-lahan darah yang mengalir di tubuhnya mulai normal, dia pun bisa berdiri kembali dan langsung duduk di sofa. Brandon melayangkan tatapan sinis ke arah Calvin, tapi Calvin yang bermuka tebal itu seolah tidak peduli dan terus saja duduk dengan santai.“Jangan lihat aku kayak begitu, dong. Aku sudah dicegat dan disengat listrik saja nggak protes apa-apa! Aku kan datang cuma mau lihat muka istrimu, masa harus sampai diumpetin begitu. Jangan-jangan dia jelek, makanya kamu nggak sudi kasih lihat ….”Mendengar itu, Brandon langsung menatap tajam Calvin selayaknya seorang pembunuh, dan Calvin langsung tutup mulut.“Ampun, ampun, aku keceplosan. Tapi aku begini juga demi kebaikan kamu. Coba pikir, deh. Rumornya juga toh sudah beredar, buat apa ditutupin lagi. Kamu sendiri juga pasti nggak mau nutupin, ‘kan? Kalau aku sudah ketemu duluan, paling nggak kamu lebih ada persiapan mental. Masih mending daripada Sharon yang t
Baca selengkapnya

Bab 470

Sudah cukup lama Calvin berada di rumahnya Brandon, tapi dia masih tak kunjung bertemu dengan istrinya. Jelas-jelas Brandon bilang mereka tinggal satu rumah, tapi mana orangnya? Sudah celingukan ke kanan ke kiri pun Calvin masih tidak melihat adanya sosok seorang wanita.“Anggap saja rumah sendiri.”“Hah? Kamu mau ngapain? Anggap saja rumah sendiri? Jadi aku boleh lihat-lihat ke kamar kamu? Aku boleh jalan-jalan bebas?”Kebetulan sekali Calvin diizinkan untuk berkeliaran bebas di rumahnya Brandon. Kalaupun dia tidak menemukan siapa orangnya, setidaknya dia pasti bisa menemukan foto yang memperlihatkan wajahnya.“Terserah, asal kamu nggak takut kena perangkap lagi.”Calvin, “….”Sekujur tubuhnya masih terasa kebas akibat sengatan listrik tadi. Entah apakah sengatan tadi menyisakan gejala atau tidak, mana mungkin Calvin berani nekat menyentuh perangkap lagi. Alhasil demi keselamatannya sendiri, Calvin terus mengikuti Brandon dari belakang,Betapa kagetnya Calvin ketika melihat Brandon ma
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4546474849
...
219
DMCA.com Protection Status