Share

Bab 467

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-14 19:00:01
Keamanan di Royal Mansion sangat ketat. Kalau bukan pemilik properti atau tamu sang pemilik, mereka tidak akan membiarkan siapa pun masuk ke dalam. Apalagi mereka tidak tahu siapa itu Calvin, jadi jangan harap Calvin bisa masuk hanya bermodal belas kasihan.

Hanya saja, mana mungkin Calvin mundur begitu saja ketika dia sudah sampai di depan rumah Brandon. Terlebih lagi, Brandon berhasil memancing rasa penasarannya, dan Calvin tahu bahwa istrinya Brandon berada di dalam. Calvin tidak terima jika dia harus pulang dengan tangan kosong.

Pagar yang membatasi area luar dengan area dalam tidak terlalu tinggi. Kalau Calvin bisa menemukan titik yang luput dari pengawasan satpam, sepertinya tidak terlalu sulit baginya untuk menyelinap ke dalam. Calvin pun berpura-pura pergi dari sana, tapi dia memutar ke samping dan berniat melompati pagar setela memastikan tidak ada orang di sekitar. Namun ketika kedua tangannya baru saja menggenggam ujung pagar dan menghempaskan tubuhnya ke udara, dia langsung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 468

    “Kenapa kamu ada di sini? Apa jangan-jangan ….”Melihat kondisi Calvin yang terbaring kaku tak berdaya, Frans langsung paham apa yang telah terjadi. Selain penjaga keamanan di luar, Brandon juga melengkapi rumahnya dengan sistem sekuriti yang tak bercelah. Meski dari luar rumah Brandon terlihat datar dan mudah untuk dibobol, di dalamnya sudah dilengkapi berbagai macam perangkat yang jika orang luar ingin melompat masuk, mereka akan langsung tersengat listrik. Tentu saja listriknya tidak mematikan, tapi setidaknya cukup untuk mencegah orang yang punya niat jahat.Tingkah laku Calvin jelas terlihat seperti orang yang masuk tanpa izin, jadi alarm yang dipasang di rumah otomatis berbunyi.“Frans, bawa dia masuk,” ujar Brandon melalui earpiece.“Siap!”Melihat Calvin yang terkapar lemas seperti kodok yang tersengat listrik sepertinya mustahil untuk berdiri dan jalan sendiri, jadi Frans terpaksa menggendongnya masuk.Udara di dalam rumah terasa sejuk, berbeda dengan suhu luar ruangan yang pa

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-14
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 469

    Calvin masih tidak menyerah meski diperlakukan dingin oleh Brandon. Perlahan-lahan darah yang mengalir di tubuhnya mulai normal, dia pun bisa berdiri kembali dan langsung duduk di sofa. Brandon melayangkan tatapan sinis ke arah Calvin, tapi Calvin yang bermuka tebal itu seolah tidak peduli dan terus saja duduk dengan santai.“Jangan lihat aku kayak begitu, dong. Aku sudah dicegat dan disengat listrik saja nggak protes apa-apa! Aku kan datang cuma mau lihat muka istrimu, masa harus sampai diumpetin begitu. Jangan-jangan dia jelek, makanya kamu nggak sudi kasih lihat ….”Mendengar itu, Brandon langsung menatap tajam Calvin selayaknya seorang pembunuh, dan Calvin langsung tutup mulut.“Ampun, ampun, aku keceplosan. Tapi aku begini juga demi kebaikan kamu. Coba pikir, deh. Rumornya juga toh sudah beredar, buat apa ditutupin lagi. Kamu sendiri juga pasti nggak mau nutupin, ‘kan? Kalau aku sudah ketemu duluan, paling nggak kamu lebih ada persiapan mental. Masih mending daripada Sharon yang t

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-14
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 470

    Sudah cukup lama Calvin berada di rumahnya Brandon, tapi dia masih tak kunjung bertemu dengan istrinya. Jelas-jelas Brandon bilang mereka tinggal satu rumah, tapi mana orangnya? Sudah celingukan ke kanan ke kiri pun Calvin masih tidak melihat adanya sosok seorang wanita.“Anggap saja rumah sendiri.”“Hah? Kamu mau ngapain? Anggap saja rumah sendiri? Jadi aku boleh lihat-lihat ke kamar kamu? Aku boleh jalan-jalan bebas?”Kebetulan sekali Calvin diizinkan untuk berkeliaran bebas di rumahnya Brandon. Kalaupun dia tidak menemukan siapa orangnya, setidaknya dia pasti bisa menemukan foto yang memperlihatkan wajahnya.“Terserah, asal kamu nggak takut kena perangkap lagi.”Calvin, “….”Sekujur tubuhnya masih terasa kebas akibat sengatan listrik tadi. Entah apakah sengatan tadi menyisakan gejala atau tidak, mana mungkin Calvin berani nekat menyentuh perangkap lagi. Alhasil demi keselamatannya sendiri, Calvin terus mengikuti Brandon dari belakang,Betapa kagetnya Calvin ketika melihat Brandon ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-14
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 471

    “Dia cuma suka makan masakanku,” kata Brandon sembari memegang pisau di tangannya.Calvin, “….”Calvin bersandar di meja dapur sambil mengunyah timun yang baru dia ambil dari kulkas. Segala macam kegiatan seperti mencuci dan memotong, semuanya Brandon kerjaan dengan sangat mahir. Calvin hanya meratap melihat Brandon begitu sibuk beraktivitas di dapur. Dia sungguh tidak menduga semasa hidupnya bisa melihat BRandon membuat sup dengan tangannya sendiri. Apakah kekuatan dari cinta sebesar itu?“Sekarang aku jadi makin penasaran sama kamu. Sebenarnya istri kamu ada kasih racun apa ke kamu sampai kamu begitu tergila-gila sama dia,” tanya Calvin dengan hati-hati, khawatir lagi-lagi dia akan membuat Brandon marah.“Orang kayak kamu nggak bakal ngerti,” balas Brandon sembari menuangkan sayuran yang sudah dia potong ke dalam panci dan mengeluarkan suara mendesis.Hah?! Orang kayak Calvin? Apa maksudnya itu?! Pengalaman Calvin dalam berpacaran jauh lebih kaya dibandingkan Brandon asal tahu saja.

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-15
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 472

    Calvin merasa dirinya tidak diperlakukan dengan adil. Padahal jelas-jelas tadi dia yang kaget!Tak lama Brandon sudah selesai memasak. Ada udang lada garam, sapi masak tomat, ayam goreng mentega, dan satu mangkuk sup. Di panci terahir juga masih ada sup sarang burung walet sebagai penutup.Sudah terlanjur di sini, sekalian saja Calvin numpang makan baru pulang. Dia pun berinisiatif membawakan makanannya ke meja makan dan duduk di kursi, lalu mengambil alat makan dan hendak menyantap, tapi tiba-tiba Brandon memukul punggung tangannya.“Sudah kubilang nggak ada makanan buat kamu!”“Waduh, aku lihat kamu masaknya banyak banget takutnya malah nggak habis. Nanti malah jadi buang-buang makanan! Kita hidup kan harus pakai secukupnya saja, jadi biar aku bantu habisin!”“Nggak perlu!” kata Brandon seraya menepis tangan Calvin seperti sedang mengusir lalat.Satu hal yang patut dipuji dari Calvin adalah mukanya yang tebal. Dia bermain kejar-kejaran dengan Brandon dan akhirnya berhasil mendapatkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-15
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 473

    Selama ini Calvin menganggap pesona yang dia miliki tidak terbatas, tapi tak disangka Yuna malah sedikit pun tidak tergoda dan malah melirik ke arah Brandon, “Mending … kamu suruh dia pergi saja.”Calvin sungguh terpukul karena untuk pertama kalinya dia gagal menggoda wanita lain dengan pesonanya, “Bukan begitu maksudku! Aku makannya memang nggak banyak. Nggak, nggak, bahkan nggak makan juga aku nggak masalah! Brandon, kamu jangan jahat begitu, dong. Kita kan sudah kenal lama ….”“Kamu milih untuk angkat kaki sendiri atau aku panggilin Frans?” tanya Brandon.“Jangan, jangan!”Hari ini Calvin sudah digendong oleh Frans sebanyak dua kali. Kalau sampai terjadi sekali lagi, tanpa orang lain tahu pun Calvin sudah tidak punya muka lagi untuk bertemu dengan orang lain.“Cantik, aku datang bawain hadiah pernikahan buat kalian, lho. Masa aku malah diusir?” kata Calvin.“Hadiah pernikahan?” tanya Yuna ke Brandon.“Karena kita sudah menikah, jelas kita harus adain pesta secepatnya. Menurut kamu g

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-15
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 474

    “Kalau nggak suka, gedung yang ada di perbatasan timur kota aku kasih buat kamu!”Meski Yuna tidak tahu seperti apa gedung yang dimaksud, dan dia sendiri juga tidak butuh itu, anggap saja ini sebagai taruhan kecil.“Oke!” sahut Yuna.Calvin pun merasa lega setelah mendapatkan jawaban yang cukup memuaskan dari Yuna. Lalu dia pun duduk kembali ke kursinya dan bertanya, “Jadi … aku boleh ikut makan?”“Jelas boleh, dong. Siapa pun yang bertamu ke sini aku kasih makan yang banyak.”Calvin, “….”Padahal beberapa saat yang lalu mereka berdua baru saja mengancam akan mengusir Calvin …. Sepertinya Calvin harus memikirkan dengan baik apa yang sebaiknya dia ucapkan. Wanita cantik ini ternyata bukan bidadari, melainkan iblis yang pandai memikat hati pria lain!Setelah memastikan kalau dia boleh tetap di sini dan makan bersama, Calvin pun kembali lagi dengan sifat aslinya yang suka bergosip.“Oh ya, dari tadi kita sudah ngobrol panjang lebar, tapi aku masih belum tahu nama kamu siapa?”“Panggil saj

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-15
  • Istri Kesayangan CEO   Bab 475

    Raut wajah Frans seakan mengatakan dia datang membawa kabar buruk. Brandon pun menyadari apa yang ingin Frans sampaikan pasti bukanlah sesuatu yang sepele. Dia menoleh ke arah Yuna dan Calvin sekilas, lalu melangkahkan kakinya ke luar.“Ada apa?”Eskpresi wajah Brandon langsung berubah ketika mendengar ucapan Frans yang dibisikkan ke telinganya, dan spontan dia menatap Yuna. Meski hanya lirikan mata tanpa kata-kata, tanpa alasan yang jelas tiba-tiba jantung Yuna berdegup kencang.“Oke, aku ngerti,” jawab Brandon mengangguk, kemudian dia kembali ke dalam sementara Frans masih menunggu di luar.Calvin yang masih tidak menyadari apa yang terjadi terus saja makan dengan lahap. Dia benar-benar tidak menduga masakan Brandon ternyata begitu nikmat, benar-benar tidak kalah dengan kualitas restoran bintang lima. Saking lahapnya Calvin makan sampai dia tidak memedulikan apa yang sedang mereka bicarakan.“Barusan Paulownia kebakaran.”“Oh,” sahut Yuna, sembari menunggu apa lagi yang hendak Brando

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-15

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2286

    “Eh? Yang benar? Kalau begitu aku ….”“Tapi ingat, kamu bebas keluar masuk di dalam gedung, bukan keluar dari tempat ini. Paham? Kalau kamu berani keluar satu langkah saja, aku nggak bisa melindungi kamu!” kata Fred sembari menepuk bahu Rainie dengan ringan.Seketika itu juga hanya dalam sekejap kegirangan Rainie langsung menghilang. Di detik itu dia mengira sudah bisa bebas keluar masuk kedutaan dan mendapatkan kembali kebebasannya. Namun ketika dipikirkan lagi dengan baik, apa yang Fred katakan tidaklah salah. Lagi pula apa untungnya juga Rainie keluar. Dengan kondisi sekarang ini, dia keluar sedikit saja pasti akan langsung ditangkap oleh anak buahnya Brandon atau Edgar.Bicara soal Edgar membuat Rainie teringat dengan lab yang sudah dihancurkan itu, serta kedua orang tua dan juga rumahnya. Rainie sempat berpikir untuk mengunjungi rumahnya semenjak dia bebas dari Brandon. Tetapi dari kejauhan Rainie melihat ada orang yang memindahkan barang-barang di rumahnya. Dan dari omongan orang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2285

    Ross melihat ke sana kemari seolah-olah sedang khawatir ada orang yang sewaktu-waktu datang mengejarnya. Rainie yang menyadari perilaku itu segera berkata, “Pak Fred ada pertanyaan untuk Pangeran. Dia pasti berniat baik, jadi tolong Pangeran jawab pertanyaannya dengan baik, ya?”Kemudian, Rainie sekali lagi mengetuk jarinya ke botol. Ross tampak mengernyit dan sedikit kebingungan, tetapi dia lalu mengangguk dan berkata, “Ya!”Rainie berbalik menatap Fred dan mundur ke belakangnya. Sembari menatap Ross dari balik layar ponsel, dia berdeham, “Pangeran Ross, selama perjalanan apa sudah dapat kabar tentang Yang Mulia?”Sudah pasti belum ada, tetapi Fred sengaja bertanya seperti itu kepada Ross. Benar saja, Ross menggelengkan kepala menjawab, “Belum ada. Tapi kurasa karena aku baru pergi satu hari, jadi belum terlalu jauh. Kamu bilang mamaku pergi ke tempatnya suku Maset atau semacamnya, ‘kan? Mungkin perlu beberapa hari baru bisa sampai ke sana.”“Iya, betul. Yang Mulia bilang mau pergi ke

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2284

    Selagi Rainie sedang berpikir, Fred masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.“Hari ini kamu sudah hubungi dia?”“Sudah, baru saja. Lokasinya sesuai. Aku juga sudah video call, nggak masalah,” jawab Rainie.Dia tidak berani mengatakan kepada Fred kalau dia memiliki kecurigaan terhadap Ross. Dia tidak mau Fred tahu kalau karyanya belum sempurna.“Ok,e coba hubungi dia lagi!”“Eh?”“Kenapa, ada masalah?”“Nggak, tapi tadi baru saja aku telepon. Apa … ada pertanyaan yang mau disampaikan?”“Nggak ada, aku cuma mau ngobrol langsung sama dia sebentar. Nggak boleh?”“... oh, tentu saja boleh.”“Kalau begitu tunggu apa lagi ? Cepat telepon dia lagi!”Rainie pun kembali menghubungi nomor Ross sembari memegang erat botol birnya, berharap semua berjalan lancar sesuai rencana. Telepon sempat berdering beberapa saat sampai akhirnya diangkat oleh ross. Di video call tersebut Ross memakai topi dan kacamata sehingga separuh wajahnya tertutup oleh bayangan objek di sekitarnya.“Tadi kenap

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2283

    Di malam hari, Ross mengirimkan lokasi GPS-nya kepada Rainie. Tentu saja lokasi itu sudah dipalsukan sesuai dengan rencana perjalanannya semula, mengubah alamat IP, dan mengirimkannya kepada Rainie. Tak lama Rainie menghubunginya dengan video call.Untungnya Brandon sudah bersiaga dengan menyiapkan latar yang meyakinan, jadi ketika Rainie menelepon, Ross hanya perlu berdiri di depan latar dan menerima panggilan Rainie.Ketika panggilan tersambung, Rainie langsung memperhatikan apa yang ada di belakang Ross. “Pangeran, di belakang sana banyak pepohonan lebat. Sudah sampai di pinggir kota?”“Tempatnya agak jauh dan terpencil. Supaya menghindari pengawasan dari pihak berwenang, aku nggak bisa lewat jalan besar,” jawab Ross, kemudian dia gantian bertanya, “Urusan di kedutaan lancar? Fred bisa menanganinya?”“Pak Fred pasti bisa, maaf jadi merepotkan Pangeran,” jawab Rainie.“Nggak apa-apa! Memang ini sudah kewajibanku menjaga keamanan mamaku sendiri.”“Baiklah kalau begitu, Pangeran. Selam

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2282

    Yuna memiringkan kepalanya sedikit sembari menarik tangan Juan, lalu menatap wajahnya dan berkata dengan penuh amarah, “Kamu dipukuli?!”“Nggak apa-apa!”“Apanya nggak apa-apa! Kamu dipukuli mereka?!”Yuna spontan mengubah posisi duduk, tetapi dia baru saja sadar dari koma dan tubuhnya masih lemah, alhasil napasnya jadi sedikit terengah-engah.“Siapa? Fred?!”“Kamu kira aku nggak bisa menangkis? Kalau aku serius, dia nggak bakal bisa mengenaiku sedikit pun!”“Beraninya dia memukulmu?!”Jelas sekali ucapan Juan sama sekali tidak digubris oleh Yuna. Dia sudah terlanjur diselimuti oleh kemarahan melihat gurunya disakiti oleh orang lain. Mulut Yuna memang sering kali kasar ketika sedang berbicara dengan Juan, tetapi jauh di lubuk hati dia sangat menghormati gurunya. Waktu Yuna berguru dengan Juan memang tidak terlalu lama dan putus nyambung, tetapi dia sudah belajar banyak sekali darinya. Bagi Yuna, Juan adalah senior yang sangat berjasa dalam hidupnya. Yang lebih membuat Yuna marah, di us

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2281

    “Hus! Amit-amit! Siapa yang ajarin kamu ngomong begitu! Yuna yang aku kenal nggak begini, sejak kapan kamu jadi sentimental!”“Kamu sendiri juga biasanya nggak pernah percaya sama yang begituan. Jadi, kenapa kamu mau datang ke sini?”“Aku … cuma mau lihat saja apa yang terjadi di sini!”Yuna tidak membalas sanggahan Juan dan hanya tersenyum, sampai-sampai membuat Juan panik dan menyangkal, “Oke, oke. Aku datang untuk lihat keadaan kamu, puas?! Kamu nggak tahunya pasti punya tenaga untuk bikin aku marah. Kayaknya kamu sudah sehat, ya.”“Iya, aku sudah mendingan!” kata Yuna, dia lalu hendak mencabut jarum-jarum yang masih tertancap di badannya.”“Eh, jangan bergerak!” seru Juan, emudian dia mencabut jarumnya satu per satu sesuai dengan urutan dia menusuk sambil menggerutu, “Aku dengar kamu tiba-tiba koma. Bikin aku takut saja. Aku juga dengar dia bilang detak jantung kamu hampir berhenti. Biar kutebak, kamu …. Ah, biarlah. Kamu ini, nggak pernah peduli sama badan sendiri. Bisa-bisanya ka

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2280

    “Tahan dia, dia masih bisa berguna,” kata Fred.“Aku nggak akan pergi dari kamar ini!” Tiba-tiba Juan memberontak dan akhirnya melawan perintah Fred. “Kalau kamu mau aku angkat kaki dari kamar ini, lebih baik bunuh aku saja sekalian!”“Kamu pikir aku nggak berani?”“Terserah kamu saja!”Juan langsung duduk bersila di lantai dan tangannya memeluk ujung kasur dengan erat. Mau diapa-apakan oleh mereka pun Juan tidak akan mau berpindah tempat. Jangan remehkan tubuhnya yang sudah menciut akibat usia, walau begitu pun tenaganya masih lumayan besar sampai ditarik oleh banyak orang pun dia tetap tak berpindah. Namun keributan itu membuat Yuna merasa terganggu.“Pak Tua … hentikan!”Fred melompat kegirangan akhirnya mendengar Yuna sudah bisa bicara. Dia segera meminta mereka untuk berhenti dan berjalan menghampiri Yuna.“Akhirnya kamu bangun juga. Mau ngomong juga kamu sekarang? Yuna, kamu sudah keterlaluan! Kamu pikir dengan bunuh diri, kamu berhasil merusak rencana besarku?”“Aku nggak ngerti

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2279

    Namun Yuna masih sangat lemah meski jantungnya sudah kembali berdenyut. Dia kelihatan sangat lesu seperti orang yang sedang mengalami depresi berat. Fred pun menyadari itu, dan dia langsung memberi perintah kepada para dokternya, “Hey, cepat periksa dia!”Para dokter itu pun berbondong-bondong datang dan melakukan berbagai macam pemeriksaan, lalu mereka menyimpulkan, “Pak Fred, untuk saat ini dia baik-baik saja. Nggak ada kondisi yang membahayakan, tapi dia masih sangat lemah dan butuh waktu istirahat.”“Perlu berapa lama? Apa dia masih bisa pulih seperti semula?”“Itu … kurang lebih minimal setengah bulan.”“Setengah bulan? Lama banget!”Setengah bulan terlalu lama dan malah mengganggu pekerjaannya. Fred tidak punya cukup kesabaran untuk menunggu selama itu. Namun sekarang tidak ada jalan lain yang lebih baik, mau tidak mau dia harus bersabar. Dia lantas berbalik dan melihat ke arah Juan. Dia mendekatinya dan menarik kerah bajunya seraya berkata, “Hey, tua banga, aku menganggap kamu s

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2278

    Anak buahnya yang berjaga di luar ruangan juga langsung masuk dan menghentikan Juan begitu mereka mendapat arahan dari Fred. Fred sendiri juga langsung berlari ke kamar itu secepat mungkin, tetapi sayang dia terlambat.Monitor ICU mengeluarkan bunyi nyaring dan garis detak jantung Yuna juga sudah menjadi garis lurus.“Nggak, nggak!” Fred langsung berlari memegang bahu Yuna dan menggoyangkan tubuhnya.“Kamu belum boleh mati! Kamu nggak boleh mati tanpa perintah dariku!”Fred berteriak-teriak seperti orang gila, dan tim medisnya juga masuk melakukan resusitasi jantung, tetapi garis horizontal di monitor ICU tetap tidak berubah, yang berarti Yuna sudah mati.“Nggak mungkin ….”Fred berbalik menatap Juan yang sudah ditahan oleh pengawal dan membentaknya, “Kenapa? Kenapa?! Dia itu muridmu, murid kesayanganmu! Kamu datang ke sini untuk menolong dia, bukan membunuh dia!”Di tengah gempuran emosi yang dahsyat, Fred melayangkan pukulan telak di wajah Juan sampai Juan mengeluarkan darah segar da

DMCA.com Protection Status