Share

Bab 441

Sosok sang kakek dalam ingatan Yuna adalah seorang yang disiplin dan tidak pantang menyerah. Setiap hari kakeknya bangun pukul lima lewat untuk berlatih. Tubuhnya masih sangat kuat terlepas dari usianya yang sudah uzur. Posturnya ketika berdiri pun masih tegap dan langkah kakinya masih lincah seperti semasa mudanya.

Akan tetapi, sekarang dia harus menghabiskan sisa hidupnya di kursi roda. Gideon mengaku dia baik-baik saja, tapi kalau memang benar begitu, kenapa dia harus terus duduk dan tidak lagi melakukan rutinitasnya. Dari sini jelas sekali terlihat kalau dia sangat menderita.

“Sudah, nggak usah bahas soal Kakek lagi!” ujarnya. Mungkin Gideon menyadari cucunya merasa sedih, jadi dia menutupi lututnya dengan selimut dan mengalihkan topik, “Sudah berapa lama kamu pergi dari rumah?”

“Tujuh … atau delapan tahun mungkin?” jawab Yuna.

“Lebih tepatnya, tujuh tahun tiga bulan,” tutur Gideon menambahi.

Yuna, “….”

“Kayaknya kamu lumayan betah di luar. Tapi baguslah.”

Apa yang Gideon katakan i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status