Share

Bab 440

Kamarnya sangat besar dan dilengkapi dengan karpet sehingga membuat seisi kamar terasa sangat sunyi dan tenang. Gideon sedang duduk di depan jendela melihat hujan yang sedang turun. Tatapan matanya memandang jauh ke depan. Pemandangan kakeknya yang sedang menikmati pemandangan di luar sungguh membuat hati sejuk, hanya saja … kursi yang Gideon duduki bukan kursi biasa, melainkan kursi roda.

“Kakek?!” seru Yuna dengan suara gemetar.

Apa yang terjadi pada kakeknya?

“Ah, Yuna, kamu sudah pulang!” sahut Gideon dengan mata masih menatap lurus ke depan.

Yuna melangkahkan kakinya ke depan, tapi entah mengapa dia terhenti ketika berada di depan kakeknya. Dia masih ingin terus mendekat, tapi di satu sisi dia merasa sedikit takut. Di kala itu barulah kursi roda yang Gideon duduki berputar menatap Yuna. Sosok Gideon masih sama seperti yang tersisa dalam ingatan Yuna, hanya terlihat lebih tua saja. Rambutnya sudah banyak yang memutih, dan keriputnya juga bertambah banyak, tapi tatapan matanya masih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status