Share

Bab 442

Suara Gideon terdengar begitu serius, tapi raut wajahnya justru terlihat sangat damai. Brandon yang kaget dengan reaksi Gideon pun spontan melirik ke arah Yuna dan seketika itu pula dia mengerti apa yang terjadi.

“Ah, benar juga.” Dia pun menarik kembali tangannya dan berkata dengan penuh hormat, “Aku sebagai cucu menantu mengucapkan selamat ulang tahun buat Kakek.”

“Cu-cucu … menantu?!”

Bahkan Gideon juga ikut tercengang dan matanya terbelalak. Apa anak muda zaman sekarang sevulgar ini? Beberapa detik yang lalu dia masih memanggilnya dengan sebutan “Pak”, tapi sedetik kemudian dia langsung menyebut dirinya sendiri sebagai cucu menantu.

“Segenap keluarga Tanoto masih belum mengakui kamu,” sahut Clinton yang saat itu mulai risih.

Gideon sebagai orang lebih tua yang punya lebih banyak pengalaman berusaha untuk menenangkan Clinton, lalu dia berdeham, “Brandon, aku nggak keberatan kamu panggil kakek, tapi kalau cucu menantu … kayaknya masih terlalu awal.”

Singkat kata, sebenarnya keluarga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status