Share

Bab 447

Penulis: Awan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Yuna sungguh tidak menyangka bisa menemukan pemuda itu di halaman rumahnya sendiri setelah mencarinya ke mana-mana begitu lama. Pemuda itu masih terlihat sama seperti sebelumnya, hanya saja tatapan matanya tidak secerah dulu.

“Semua orang yang datang ke sini hari ini pasti punya tujuan yang sama,” kata Yohanes.

“Terus kenapa kamu malah ada di sini?” tanya Yuna.

“Kamu sendiri juga.”

“Kamu masih belum kasih aku penjelasan kenapa kamu tiba-tiba menghilang. Waktu itu kita sudah sepakat, tapi kamu nggak angkat telepon dari aku. Bahkan chat juga nggak dibalas.”

Akan tetapi, tatapan mata Yohanes terlihat memuram ketika Yuna mengangkat topik itu lagi. Tanpa memberikan penjelasan apa-apa, dia hanya menjawab dengan gumaman yang tidak jelas, “Aku punya alasan sendiri. Lagian barangnya juga sudah aku kirim tanpa aku pungut biaya. Harusnya kita sudah impas.”

“Impas apanya! Mana kayu yang aku minta?” tanya Yuna sambil mengulurkan tangannya.

Saat itu mereka sudah sepakat Yuna akan mendapatkan sepoton
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 448

    Kedua matanya seolah sedang menembakkan laser yang menyapu Yuna dari ujung kepala sampai ujung kaki. Hawa dingin juga terasa sangat pekat menandakan ketidaksukaannya terhadap tingkah laku Yuna.Jujur saja, Yuna merinding seketika pria itu menoleh ke arahnya, tapi Yuna merasa tidak perlu takut dengannya karena toh dia tidak ada hubungan apa-apa dengan orang itu. Bermodal pemikiran itu, kepercayaan diri Yuna pun meningkat dan tidak takut lagi untuk menatap lurus ke mata pria tersebut.Mungkin karena tidak mengira bahwa seorang perempuan bisa begitu berani menghadapinya, pria itu pun tampak sedikit terkejut dan alisnya mengerut. Di saat pria itu hendak berbicara, tiba-tiba Brandon yang sejak tadi hanya diam saja berjalan ke samping Yuna dan berkata, “Om Beny.”Pria yang dipanggil dengan sebutan “Om Beny” itu kaget, “Brandon?”“Tadi aku nggak ngelihat ternyata Om juga datang. Aku pikir tahun ini Om suruh anak buah yang datang. Aku nggak ngira bisa ketemu Om di sini.”“Iya, karena hujan jad

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 449

    Bahkan Beny pun tidak bisa menutup rasa kagetnya. Meski ini adalah masalah pribadi, bagi mereka yang berasal dari keluarga berada, memiliki pasangan baik itu sekadar pacaran atau pernikahan atas dasar ikatan keluarga, tidak mungkin mereka bisa menutupinya. Terlebih lagi, Brandon adalah sosok pria idaman yang menjadi incaran semua kaum wanita. Jangankan orang biasa, bahkan sesama konglomerat pun berharap bisa menjadikan Brandon sebagai pasangan hidup. Selama ini belum pernah ada rumor tentang kehidupan asmara Brandon. Semua waktu dan tenaga Brandon curahkan untuk karirnya dengan mengembangkan bisnis keluarga, dan tiba-tiba sekarang dia sudah punya tunangan. Yang membuat semua ini lebih mengejutkan adalah fakta itu keluar dari mulutnya sendiri.“Tunangan?!” seru Yohanes terbelalak.“Yohan, nggak sopan kamu!” tegur Beny. Lalu dia menutupi keterkejutannya dan bertanya pada Yuna dengan sikap yang kini jauh lebih segan dibanding sebelumnya, “Ini benar-benar kabar yang nggak disangka-sangka.

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 450

    Yuna mengulurkan tangan dengan telapak menghadap ke atas. “Di mana ayu yang aku minta?”“..., nggak ada lagi. Sudah aku pakai semuanya sampai habis,” jawab Yohanes.“Bodo amat! Kamu sudah janji bakal kasih aku kayunya. Kalau sudah habis, tanam yang baru sekarang juga. Jadi orang jangan suka ingkar janji, nanti nama baik kamu sendiri yang rusak!”“Buat apa kamu ngotot masih mau kayu itu? Tujuan kamu minta aku buatin patung kayu itu kan untuk hadiah ulang tahun. Sudah aku bikinin, ‘kan? Jadi buat apa lagi kayu itu?”Awalnya Yuna masih berbaik hati berniat menjelaskan apa tujuannya memiliki potongan kayu itu kepada Yohanes, tapi karena sikap Yohanes yang kurang mengenakkan dan malah membuat Yuna naik darah, Yuna hanya berkata, “Bukan urusan kamu! Pokoknya kamu sudah janji sama aku.”Rona wajah Yohanes yang semula putih dalam sekejap memerah, terlihat begitu tak berdaya. Brandon pun maju dan berusaha untuk menenangkan situasi, “Kalau kamu nggak bisa sempa kasih kayunya, biar kami saja yang

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 451

    Brandon bisa tidur cukup nyenyak di kamar yang telah disediakan untuknya, tapi dia terbangun oleh suara yang berasal dari lantai bawah begitu langit mulai terang. Brandon tidak punya kebiasaan bangun pagi, tapi dia memang mudah terbangun meski hanya mendengar suara kecil. Dia pun turun dari ranjangnya dan melihat ke luar jendela.Sisa-sisa hujan yang membasahi halaman sudah dibersihkan, dan anggota keluarga Tanoto sudah sibuk berlatih di sana. Suhu udara di pagi hari masih terasa dingin, tapi mereka sedang berlari mengelilingi halaman seperti biasa seakan tidak merasakan apa-apa.Brandon langsung membalikkan badan ketika mendengar ketukan di pintu kamarnya, dan dia melihat Yuna sudah berdiri di depan sambil menguap.“Kamu sudah bangun?”“Baru saja melek,” kata Brandon, “Aku mau mandi sebentar, habis itu baru aku turun.”“Oke.”Walau sebenarnya Yuna masih ingin tidur lebih lama, dia tidak bisa tidur di lingkungan seperti ini. Tak lama mereka berdua pun selesai mandi dan turun ke bawah.

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 452

    Merasa sedikit tidak tenang saat sedang makan, Yuna meletakan alat makannya di atas meja dan berkata, “Aku mau naik lihat Kakek sebentar.”“Oke,” sahut Clinton.Mungkin memang seperti inilah cara keluarga Tanoto berinteraksi satu sama lain, tapi sebagai orang luar, Brandon melihat suatu hal menarik yang berbeda dengan orang kebanyakan. Anggota keluarga Tanoto sekilas memang terlihat dingin terhadap satu sama lain. Meski sudah tidak bertemu selama bertahun-tahun, mereka tidak terlihat ramah ketika akhirnya bisa bertemu lagi. Cara mereka berbicara juga datar seolah berkata datang terserah, tidak datang juga terserah. Namun jika diperhatikan baik-baik, pasti akan sadar bahwa sebenarnya mereka sangat perhatian terhadap hal-hal kecil.Misalnya seperti meski rasa makanan luar biasa tawar, mereka menambahkan sandwich, susu, dan telur agar sarapan terasa lengkap dan bergizi. Porsinya juga pasu untuk setiap orang yang membuktikan kalau mereka memang sudah mempersiapkan dari awal.Contoh lainnya

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 453

    “Haish! Bukannya nggak bisa tidur, tapi Kakek yang nggak mau tidur. Kamu jangan dengar apa kata Clinton!”Akan tetapi semakin keras Gideon membantah, semakin jelas kalau itulah yang sebenarnya terjadi. Hidup ini Gideon jalani dengan sikap yang keras dan tangguh, mana mungkin dia mengakui begitu saja bawah dirinya sudah tua renta dan sakit-sakitan. Namun, Yuna juga tahu kalau kakeknya gengsian, jadi dia menuruti saja apa kata-katanya.“Iya. Kakek nggak mau tidur, tapi Kakek sendiri yang sering bilang seorang petarung itu harus tahu kapan waktunya istirahat. Sekarang malah Kakek sendiri yang nggak bisa jadi contoh yang baik.”Spontan, Gideon pun tertawa ketika gantian cucunya yang memberikannya nasihat. Yuna sendiri sampai kaget melihat kakeknya yang begitu serius bisa tertawa.“Kamu masih ingat saja sama omongan Kakek.”“Iya, aku masih ingat banget!”Bagaimana mungkin Yuna bisa melupakan ajaran yang dia terima selama bertahun-tahun. Setiap hari dari pagi sampai malam Yuna selalu diinga

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 454

    “Kek, aku yang dulu terlalu seenaknya. Maaf, ya.”Yuna benar-benar merasa dirinya kurang ajar sudah membuat seisi rumah ribut hanya demi seorang pria yang tidak layak.“Yang namanya masih muda siapa yang nggak gegabah. Yang penting kamu harus ingat kalau rumah ini selamanya bakal jadi keluarga kamu!” kata Gideon, dan seketika dia selesai berbicara, dia terbatuk beberapa kali.Mendengar suara Kakeknya terbatuk, Yuna pun segera berdiri dan berkata degan panik, “Kakek nggak apa-apa? Aku panggil dokter, ya!”“Buat apa panggil dokter segala! Cuma batuk kecil doang, banyak minum air banyak tidur juga sudah sembuh!”Lalu, Gideon mengambil segelas air yang ada di meja samping dan menyesapnya, “Nah, sudah nggak apa-apa, ‘kan? Oh ya, kamu sudah mau pulang? Sekarang Kakek sudah nggak khawatir lagi kamu sendirian di luar, kamu sudah bisa jaga diri sekarang. Kalau kamu kangen rumah, pulang saja kemari. Si Brandon itu orangnya baik, tapi kalau mau menikah, kamu harus lihat baik-baik. Nggak usah buru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 455

    Sejak pulang dari kediaman keluarga Tanoto, Brandon menyadari sekarang Yuna jadi makin sibuk. Setiap hari saja dia sudah sibuk bekerja di lab, dan pulang ke rumah pun dia masih bekerja. Awalnya Brandon masih memaklumi hal tersebut, tapi lama kelamaan dia mulai tidak tahan lagi dan bertanya, “Akhir-akhir ini kamu lagi sibuk apa?”Baru sampai di rumah saja Yuna tidak bisa fokus makan dan selalu saja ingin mengurung diri di ruang kerjanya. Beberapa hari yang lalu, Yuna meminta izin pada Bradon untuk dibuatkan ruang kerja pribadi di dekat amar belakang untuk dijadikan lab kecil. Setelah dipikir-pikir kembali, sepertinya itu keputusan yang salah.Rumah adalah rumah, tempat untuk beristirahat. Kalau dibuatkan ruang kerja, apa Yuna akan membawa semua pekerjaannya ke sini untuk dikerjakan di rumah?“Aku lagi ngembangin produk baru!Yuna merasa tidak ada yang salah dengan dibuatnya ruang kerja di rumah. Belakang ini dia memang sangat sibuk, tapi dia tidak merasa ini sesuatu yang buruk. Dari dul

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2190

    “Apa lagi ini?”Dalam berkas yang berisikan surat wasiat tersebut tertulis jelas bahwa sang Ratu mengetahui kesehatannya yang makin menurun dan sudah dekat ajalnya, karena itu selagi masih sadar, sang Ratu dengan sukarela menyerahkan posisinya kepada keturunannya, dan Fred diberikan kepercayaan penuh untuk menjadi penasihat mereka.“Kamu masih berani mengaku nggak mau merebut posisiku?! cucuku usianya baru empat tahun, tahu apa merea? Lagi pula bukannya menurunkan ke anakku, tapi malah langsung ke cucuku. Orang waras pasti sudah tahu apa maksudnya ini.”“Nggak juga, cucu Yang Mulia sangat pintar dan punya bakat untuk jadi penguasa yang baik. Saya cuma bertugas memberi nasihat, tapi pada akhirnya kekuasaan tertinggi tetap jatuh kepada mereka. Terkait masalah pewaris, apa Yang Mulia masih nggak sadar juga seperti apa mereka? Mereka sama sekali nggak cocok untuk jadi penguasa!”“Fred, kenapa baru sekarang aku sadar kalau ternyata ambisimu setinggi itu, ya?”“Bukan, Yang Mulia. Yang Mulia

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2189

    Ketik sang Ratu tersadar, dia sudah berada di atas kasur. Dia berbaring dengan sangat nyaman ditutupi oleh selimut yang rapi. Di sampingnya ada semacam alat medis yang mengeluarkan suara nyaring. Walau demikian, sang Ratu tidak merasa nyaman.“Fred! Fred!” sahutnya.Mengira tidak akan ada yang datang, tak disangka Fred sendiri yang muncul di hadapannya.“Ada yang bisa dibantu, Yang Mulia?”“Lepasin aku!”“Wah, sayang sekali Yang Mulia, tapi nggak bisa! Eksperimennya sudah mau kita jalankan dua hari lagi. Yang Mulia nggak boleh ke mana-mana sampai dua hari ke depan.”“Eksperimen apaan. Kamu cuma mau membunuhku dan mengambil alih jabatanku, bukan?”“Yang Mulia, saya mana berani melakukan itu. Kalau saya membunuh Yang Mulia, apa saya perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun lab dan semua eksperimen ini? Saya benar-benar berniat baik untuk Yang Mulia, tapi Yang Mulia malah terbuai sama omongan si cewek licik itu dan nggak percaya lagi sama saya. Sayang sekali!” kata Fre

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2188

    “Aku?” kata Chermiko. “Nggak, aku cuma merasa itu terlalu aneh! Apa pun yang keluar dari mulut cewek gila itu, aku ….”Kata-kata yang hendak Chermiko katakan tersangkut di lehernya saat ditatap oleh Shane. Tadinya dia mau bilang tidak akan menganggap serius apa pun yang Rainie katakan, tetapi setelah dipikir-pikir, dia juga akan berpikir hal yang sama dengan Shane.“Oke, mau dia benar-benar bisa menghilang atau nggak, selama masih ada kemungkinan itu benar sekecil apa pun, kita harus cari tahu!” kata Brandon. Dia tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang patut ditertawakan. Kalau sampai Rainie melarikan diri, maka bahaya terhadap masyarakat akan sangat besar.“Shane, jaga anak-anak!”Brandon pertama-tama langsung menghubungi Edgar agar dia bisa mengerahkan koneksinya untuk mencari Rainie di setiap sudut kota. ***Pintu kamar di mana Ratu sedang tidur siang diketuk sebanyak tiga kali, kemudian pintu itu dibuka begitu saja tanpa seizinnya. Sang Ratu membuka matanya sejenak dan langsung

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2187

    “Seaneh apa pun ini pasti ada penjelasannya,” kata Brandon. Dia mengamati bantal di atas kasur itu dan menaruhnya kembali, lalu berkata, “Ayo kita keluar dulu sekarang!”Di kamar itu sudah tidak ada orang dan sudah tidak perlu dikunci lagi. Mereka berdua pun satu per satu keluar dan setela mereka kembali ke tempat Shane berada.“Rainie benar-benar menghilang?” tanya Shane.“Iya,” jawab Chermiko menganggu.“Kok bisa? Apa ada orang lain dari organisasi itu yang menolong dia?”“Aku nggak tahu.”Tidak ada satu orang pun di antara mereka yang tahu mengapa Rainie bisa menghilang. Mereka bertiga sama bingungnya karena tidak ada penjelasan yang masuk di akal. Brandon tak banyak bicara, dia mengerutkan keningnya membayangkan kembali ada apa saja yang dia lihat di kamar itu. Dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikirannya, tetapi dia tidak tahu apa itu.Shane, yang entah sedang memikirkan apa, juga tiba-tiba berkata, “Apa mungkin …? Nggak, itu mustahil ….”“Apaan? Apa yang nggak mungkin?” Cher

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2186

    Chermiko sudah menahannya sebisa mungkin, tetapi suara gemetar bercampur dengan napas terengah-engah tetap saja menakutkan untuk didengar. Saat mendengar itu, Shane langsung terbelalak dan menyahut, “Apa?!”“Rainie … Rainie nggak ada di kamarnya!” kata Chermiko sembari menunjuk ke belakang.“Ngomong yang jelas, kenapa dia bisa nggak ada?” Ucapan ini datang dari belakang, membuat Chermiko kaget dan menoleh, dan menemukan ternyata Brandon sudah ada di belakangnya entah dari kapan.Brandon baru tidur sebentar dan belum lama terbangun. Semua masalah yang mereka alami membuat kualitas tidurnya terganggu. Anak dan istri tidak ada, dan sekarang ditambah lagi dengan sekian banyak masalah serius yang datang tak habis-habis. Bagaimana dia bisa tidur lelap? Apalagi sekarang ada dua bayi yang entah anaknya atau bukan datang membutuhkan penjagaan.Tidur singkat sudah cukup untuk memulihkan energinya, setelah itu Brandon mandi dan mengganti pakaian, lalu turun untuk melihat anak-anaknya, dan ternyat

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2185

    Chermiko mulai menyadari Shane lagi-lagi terbawa oleh perasaan sedihnya. Dia pun segera melurusan, “Eh … maksudku. Aku cuma nggak menyangka ternyata kamu bisa ngurus anak juga. Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah panik. Tapi kalau dilihat-lihat lagi, dua anak ini mukanya lumayan mirip sama Brandon, ya. Menurut kamu gimana?”Mendengar itu, Shane melirik kedua bayi yang sedang tertidur pulas dan melihat, benar seperti yang tadi Chermiko bilang, bagian kening mereka sedikit mirip dengan Brandon, sedangkan mulut mereka mirip dengan Yuna.“Kelihatannya memang mirip, ya. Tapi kita jangan tertipu dulu. Aku merasa makin lama kita lihat jadi makin mirip. Kalau sekarang aku bilang mereka nggak mirip, apa kamu masih merasa mereka mirip?”Benar juga, andaikan mereka bukan anaknya Brandon, dengan sugesti seperti itu Chermiko percaya saja kalau mereka tidak mirip.“Waduh, aku rasanya kayak lagi berhalusinasi!” ucapnya.“Makanya sekarang kita jangan berpikir mirip atau nggak mirip dulu. Lebih baik k

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2184

    “Itu normal. Dulu waktu Nathan masih kecil juga aku kayak begini,” kata Shane. “Hampir semalaman penuh kamu nggak mungkin bisa tidur. Begitu kamu taruh mereka, mereka pasti langsung nangis, jadi kamu harus gending mereka terus. Waktu itu tanganku juga sudah mau patah rasanya.”“Kamu gendong anak sendiri? Bukannya pakai pengasuh?!”“Waktu itu aku masih belum sekaya sekarang, istriku nggak mau pakai pengasuh, jadi aku yang gendong.” Shane tidak mau mengingat masa lalunya lagi karena itu hanya akan membuatnya sedih. Shane lalu menghampiri Brandon dan hendak mengambil anak itu dari tangannya. “Sudah pagi, biar aku yang jagain. Kamu istirahat dulu.”“Nggak usah!”“Jangan begini lah! Kalau kamu merasa berutang sama Yuna dan anak-anak kamu, masih ada waktu lain untuk menebus, tapi sekarang kamu harus istirahat! Kalau kamu sampai tumbang, siapa lagi yang bisa jagain mereka, dan siapa yang bisa nolongin Yuna!”Ketika mendengar itu, akhirnya Brandon mengalah dan memberikan kedua anaknya kepada S

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2183

    Kemampuan medis Yuna tak diragukan membuat Fred kagum kepadanya, tetapi Yuna punya perang yang lebih penting dari itu. Lagi pula sifat Yuna yang sangat keras membuatnya tidak mungkin dijadikan kawan oleh Fred. Dibiarkan hidup juga tidak ada gunanya.“Bagus … bagus sekali!”Setelah memahami apa yang sesungguhnya terjadi, Fred menarik napas panjang dan mengatur kembali emosinya. Dia mengucapkan kata “bagus” berulang kali, dan ini merupakan pelajaran yang sangat berharga baginya. Selama ini selalu dia yang mengerjai orang lain. Tak pernah sekali pun Fred berpikir dirinya tertipu oleh sebuah trik murahan. Bukan berarti Fred bodoh karena tidak menyadari hal itu, hanya saja terlalu banyak hal yang harus dia kerjakan sehingga dia tidak bisa berpikir dengan jernih.“Yuna, kali ini kamu menang! Tapi sayang sekali kamu nggak akan bisa melihat akhir dari semua ini! Sebentar lagi kita sudah mau masuk ke tahap terakhir dari R10. kamu sudah siap?”Fred menyunggingkan seulas senyum yang aneh di waja

  • Istri Kesayangan CEO   Bab 2182

    “Tadi kamu ada diare lagi?” Yuna bertanya.“Nggak ada,” jawab Fred menggeleng, tetapi dia marah menyadari dirinya malah dengan lugu menjawab pertanyaan yang tidak berkaitan. “Itu nggak ada urusannya! Sekarang juga aku mau obat itu!”“Sudah nggak sakit perut dan nggak diare, rasa mual juga sudah mendingan, ya? Paling cuma pusing sedikit dan kadang kaki terasa lemas. Iya, ‘kan?”Fred tertegun diberikan sederet pertanyaan oleh Yuna, dia pun mengingat lagi apa benar dia mengalami gejala yang sama seperti Yuna sebutkan.“Kayaknya … iya!”Meski sudah berkat kepada dirinya sendiri untuk tidak terbuai oleh omongannya, tetap saja tanpa sadar Fred menjawab dengan jujur. Setelah Fred menjawab, Yuna tidaklagi bertanya dan hanya tersenyum.“Kenapa kamu senyum-senyum?! Aku tanya mana obatnya, kamu malah ….”“Pencernaan kamu sehat-sehat saja, nggak kayak orang yang lagi keracunan!”“Kamu ….”Fred lantas meraba-raba perut dan memukul-mukul dadanya beberapa kali. Dia merasa memang benar sudah jauh lebi

DMCA.com Protection Status