Setelah pertengkaran kami, Mas Bayu tampak berubah. Setiap hari, dia mengirimkan bunga ke rumah padahal dia sedang sibuknya di kantor. Setiap pagi juga, Mas Bayu memelukku dan mencium keningku. Aku bisa merasakan bahwa lelaki itu tidak mau kehilanganku.Seperti malam ini, di meja makan, Bibi Sri sudah menyediakan beberapa makanan untuk kami. Suasana makan malam kali ini sangat hening. Dua hari setelah pertengkaran kami, Mas Bayu terlihat sangat berubah.Mas Bayu mengengam tanganku. “Bulan, mas tidak bisa kau diami seperti ini!”Aku menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya. Aku mencoba menatap Mas Bayu. Sudah dua hari aku tidak berbicara dengannya.“Mas sudah jujur kepadamu, mas tidak akan melakukan itu lagi!” sambungnya. Mas Bayu mengecup pundak tanganku sambil tersenyum. Wajah tampannya selalu menawan, pantas saja banyak perempuan yang menyukainya.“Mas sudah jujur kepadamu, Bulan. Terserah jika kamu tidak percaya mas lagi.”“Mas hanya mau tanya saja, jika kamu tidak setuju mas
Read more