Yuni tertawa terbahak-bahak mendengarkan penjelasanku. Dia tidak menyangka jika aku akan menjadi istri pura-pura dari lelaki kanebo seperti pak Reza.“Sudah, jangan tertawa lagi.”“Aku malu, aku bingung. Takdir benar-benar mempermainkanku!”“Sudah, jangan sesali keputusan ini, Bulan,” cetusnya“Kamu tahu nggak, banyak tuh yang mau jadi kekasih atau istri dari pak Reza. Lihat aja kalo jadwal prakteknya, semua pasiennya wanita muda. Banyak juga yang pura-pura sakit buat ketemu pak Reza.”“Bahkan ada loh yang lamar pak Reza terang-terangan. Pokoknya dia tuh udah kayak artis di rumah sakit!”“Siapa coba yang nggak mau sama dia? Udah kaya, baik, sholeh mana penyanyang anak-anak. Pokoknya pak Reza tuh definisi duda keren lah!” gumamnya.“Tapi dia menyebalkan,” ucapkuku kesal.“Aku ke kantor hanya tiga hari saja.”“Mengjengkelkan,” umpatku.Yuni mengesap teh hangatnya. “Ya sudah, jangan sesali Bulan. Dia baik, mau tolong kamu kan? Belum lagi perhatiannya.”“Aduh, kalo aku sih itu langsung mel
Read more