Beranda / Romansa / Tetangga Manisku / Bab 81 - Bab 90

Semua Bab Tetangga Manisku: Bab 81 - Bab 90

104 Bab

Nana dan Tania

Nana dan Tania cukup lama berdiam diri, sama-sama canggung dan tidak tahu harus mulai dari mana untuk membuka obrolan."Mbak, saya minta maaf ya pernah melukai Omil." Tania terlebih dahulu membuka obrolan dengan permintaan maafnya."Iya mbak. Saya tahu kok kalau ada banyak orang yang tidak menyukai kucing terutama dengan alasan kesehatan." Nana menyahut datar ucapan Tania."Iya, begitulah mbak." Tania mengiyakan ucapan Nana dengan canggung.Meski sejujurnya alasannya bertindak kasar terhadap Omil karena kecemburuannya pada binatang berbulu itu yang selalu mendapat perhatian dari sang putra, Alvin. Alasan yang di kemudian hari disebut konyol oleh sang adik.Bahkan jika Tania bersikap jujur, waktu itu dirinyapun tidak memiliki kecemburuan berlebihan pada Nana. Dia masih memiliki rasa percaya diri yang tinggi atas kehadiran orang ketiga, siapapun dia di dalam rumah tangganya.Tania melirik Nana yang tengah berkonsentrasi mengemudikan kendaraan. Wanita cantik inilah yang melunturkan rasa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-27
Baca selengkapnya

Kucing Garong Is Back

Nana tertegun saat membuka pintu gerbang dan hendak mengeluarkan mobilnya. Sebuah mobil, sepertinya taxi online, karena tidak pernah dilihatnya sebelumnya berkeliaran di sekitar komplek.Berhenti di depan villa sebelah. Sesosok yang tidak asing baginya keluar dari mobil dan tersenyum padanya, melambaikan tangan dengan santai."Mpus," gumamnya lirih dan hampir saja berteriak memanggilnya."Selamat pagi Bu Nana!" Sapanya dengan riang."Pagi Pak Erick." Nana menyahut dengan kikuk."Saya masuk dulu ya." Erick tersenyum lebar memamerkan deretan gigi putihnya."I iya pak." Nana tersenyum kecut sembari melambaikan tangannya."Aih, drama apa pula si kucing garong ini? Eh kok dia pulang tanpa memberi kabar? Hah, kamvret memang si kucing garong." Nana merutuk dalam hati.Dia bergegas mengeluarkan mobilnya dan menutup kembali pintu gerbang. Mbak Siti masih belum datang, karena dia mengambil raport Diva dan adiknya terlebih dahulu. Jadilah pagi ini Nana beraktivitas seorang diri tanpa ditemani as
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-29
Baca selengkapnya

Mertua Dan Menantu

Tania duduk menundukkan kepalanya. Tidak berani menatap ibu mertuanya yang duduk di hadapannya dan menatapnya dengan rumit."Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa masalah sepele menjadi bertele-tele, Tania?" Sang ibu mertua bertanya dengan hati-hati."Saya tidak tahu mi. Saya pikir ini hanya masalah kecil, namun Erick rupanya menganggap ini penting sekali." Tania mulai terisak."Sudah jangan menangis. Itu tidak akan menyelesaikan masalah." Mami mertuanya masih menatapnya."Tania, sebenarnya kalau mami simpulkan, ini adalah tumpukan berbagai masalah yang tidak pernah kalian selesaikan." Lanjutnya dengan pelan."Maksud mami?" Tania mendongakkan kepala menatap ibu mertuanya."Setiap ada masalah kalian tidak segera menyelesaikannya. Membiarkannya mengendap dan terlupakan. Sekilas rumah tangga kalian baik-baik saja, namun di titik tertentu, tumpukan masalah itu menjadi bom waktu." Mami berbicara cukup panjang menjelaskan maksudnya tadi."Tania, bagi lelaki kepuasan di atas tempat tidur itu s
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-31
Baca selengkapnya

Perceraian Terindah

Tania tertegun saat melihat Erick duduk di ruang makan, saat dia masuk kembali ke paviliun. Lelaki yang sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya itu tengah menikmati secangkir kopi."Duduklah! Ada beberapa hal yang perlu kita bicarakan." Tegurnya datar seperti biasa.Erick hampir tidak pernah berbicara dengan nada penuh emosi terhadap dirinya. Sesuatu hal yang sangat jauh berubah, karena Tania tahu benar Erick termasuk pria yang mudah tersulut emosi.Namun entah sejak kapan, dia tidak pernah menampakkan emosi berlebihan terhadapnya kecuali ada sesuatu hal yang sangat mengganggunya.Tania mengangguk dan duduk di depannya. Berhadapan dengan dibatasi meja makan yang terbuat dari kayu jati."Ini daftar aset milik kita bersama. Ambilah apa yang kau inginkan, dan aku akan meminta William untuk membalikkan semua atas namamu." Erick menyodorkan sebuah map berwarna coklat padanya.Tania menerimanya dengan ragu. Menatap pria yang sejujurnya masih diharapkannya untuk mau menemani hidupnya lebi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-01
Baca selengkapnya

Gosip

Nana masih enggan untuk beranjak dari kolam renang. Udara yang panas membuatnya gerah. Merendam kaki di kolam renang cukup mengurangi panas dan gerah yang melandanya.Beberapa hari ini dia lebih sering menghabiskan waktunya di villanya. Jarang kemana-mana dan hanya sesekali mengunjungi toko-tokonya. Untuk bertemu dengan kucing garong pun dia masih ragu-ragu.Semenjak kembali dari Jerez, mereka belum pernah bertemu lagi. Sepertinya Erick cukup sibuk terbukti beberapa kali ada tamu yang cukup sering mondar-mandir ke villanya.Meski begitu komunikasi mereka berjalan lancar seperti biasanya. Mereka masih sering ngobrol di aplikasi penghantar pesan dan juga melakukan panggilan video."Meow meow!" Omil melompat ke pangkuannya dan menggaruk-garuk gaunnya."Hei ada apa Omil? Lapar?" Nana tertawa dan mengangkat kucing gendut itu."Meow meow!" Omil kembali mengeong dan berusaha untuk melarikan diri dari pelukannya.Nana membiarkannya dan memandangi kucing itu berlari. Namun dia berhenti dan men
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-01
Baca selengkapnya

Yuki Sayang Mama Nana

"Mbak Siti, kopi dong!" Nana berteriak memanggil asisten rumah tangganya."Iya Bu!" Wanita itu tergopoh-gopoh datang dari garasi."Tumben Mbak, pagi-pagi sudah buka pintu carport." Nana tersenyum sembari menarik kursi dan kemudian duduk dengan manis."Iya Bu, mbak Hani ngajak ngobrol." Mbak Siti terkekeh sembari menyalakan kompor untuk merebus air."Tumben pagi-pagi kalian sudah berghibah." Nana tersenyum jail menggoda asisten rumah tangganya itu."Ah ibu, kayak nggak tahu saja kalau emak-emak kumpul. Sudah pasti ghibah." Mbak Siti tertawa menanggapi gurauan majikannya."Ghibah apa sih mbak, kok sepertinya serius banget." Nana mengambil selembar tissu dan mengusap hidungnya yang terasa gatal.Tidak biasanya pagi ini udara lumayan dingin dan membuat hidungnya tersumbat. Sedari bangun tadi dia telah terganggu dengan rasa gatal di hidungnya dan juga bersin berkali-kali."Anu Bu, kata Mbak Hani, Bu Tania dan Pak Erick mau bercerai." Jelas Mbak Siti.Wanita itu kini mengaduk kopi pesanan N
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-02
Baca selengkapnya

Sore Di Jimbaran

Pantai Jimbaran di sore hari, merupakan salah satu destinasi wisata yang cukup populer di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara. Pantai ini memiliki deretan rumah makan yang siap memanjakan lidah para wisatawan dengan aneka grill seafood dengan bumbu khas Bali.Matahari belum merendah di barat, saat Nana tiba di salah satu rumah makan favoritnya di Jimbaran. Kali ini tidak ada Meme' pemilik kafe. Bahkan dia hampir tidak mengenal para karyawannya, mungkin mereka karyawan yang baru direkrut."Sore Ibu, mau pesan apa?" Seorang pelayan kafe mendatangi Nana dengan buku menu dan menyapanya dengan ramah."Saya pesan minum dulu ya, es kelapa muda satu, mbok gek." Nana hanya memesan minuman karena dia masih harus menunggu kucing garong."Baik ibu, sebentar disiapkan dulu ya." Pelayan itu tersenyum ramah dan kembali ke dapur.Di sore hari yang cerah seperti ini, pantai menjadi tempat favorit bagi siapapun untuk menikmati keindahan pemandangan matahari tenggelam. Sembari menikmati es ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-03
Baca selengkapnya

Tamu Di Sore Hari

Semenjak dari Jimbaran sore itu, Nana dan Erick semakin jarang bertemu. Keduanya cukup sibuk dengan pekerjaan dan juga kehidupan mereka.Menjelang akhir tahun Nana dibuat bingung dengan suasana di villa kucing garong yang tiba-tiba ramai. Terdengar suara-suara dan juga hilir mudik mobil dan orang-orang."Tumben ramai ya mbak?" Nana bertanya pada Mbak Siti saat dia mengeluarkan mobil di pagi hari."Iya Bu, sepertinya sedang ada tamu. Alvin juga sudah pulang ke sini sama Jeje," sahut Mbak Siti menjelaskan."Oh, begitu. Ya sudah saya berangkat dulu ke toko ya mbak. Tolong awasin Omil dan kawan-kawannya, jangan dibiarin keluyuran ke sebelah." Pesan Nana pada asisten rumah tangganya itu."Siaap Bu!" Mbak Siti mengangkat tangannya bak tentara yang siap melaksanakan perintah komandannya.Nana hanya tersenyum dan kemudian melajukan mobilnya meninggalkan carport. Hari ini dia memutuskan untuk berkeliling ke berbagai cabang tokonya.Jadwalnya cukup padat dan hari-harinya disibukkan dengan peker
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-04
Baca selengkapnya

Hidup Berjalan Terus

"Abang!" Nana berseru setelah sempat tertegun menatap pria yang berdiri di depan pintu gerbang villa."Kenapa kaget begitu?" Erick terkekeh melihat reaksi Nana."Beneran ke sini, kirain tadi cuma bercanda saja." Nana meringis sambil membuka pintu gerbang lebih lebar."Masuk bang," ajaknya pada pria yang menatapnya jahil."Sendirian?" Erick bertanya sembari mengikutinya masuk ke dalam villa."Iya, Mbak Siti sudah pulang dari tadi." Jelasnya dengan lugas."Oh, Ikan ternyata hobi nyeker." Erick tertawa saat menyadari Nana tidak mengenakkan sandal."Terburu-buru tadi mpus." Nana tertawa juga."Di sini saja ikan." Erick berhenti di tepi kolam renang dan duduk di kursi panjang.Sekilas dia melihat cangkir teh, smartphone dan buku di atas meja yang ada di samping kursi panjang yang terletak di tepi kolam renang. Sepertinya ikan tengah bersantai di tepi kolam renang."Oke!" Nana turut duduk di sebelahnya."Ikan lagi santai ya, kek ikan duyung berjemur di tepi pantai." Erick terkekeh menggodan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-05
Baca selengkapnya

Omil Yang Galau

Nana menatap pesawat yang baru saja lepas landas dari jendela lounge. Ini bukan pertama kalinya dia melepaskan kepergian si kucing garong. Juga bukan pertama kalinya akan berjauhan dengannya.Bahkan mereka pernah menjalani kisah cinta virtual cukup lama. Namun hari ini dia merasa berat melepaskan kepergian pria itu. Seandainya bisa dia ingin bersikap egois dengan menahannya untuk tidak pergi kemanapun."Ikan, terkadang kita tidak memiliki pilihan selain menjalani apa yang sudah digariskan. Kita berpisah hanya sementara, ada banyak hal yang harus Abang selesaikan. Pekerjaan, keluarga dan masih banyak lagi." Ucapnya waktu itu kala Nana sedikit merajuk dan memintanya untuk tidak pergi kemanapun.Nana tersenyum mengingat ucapan kucing garong. Pria yang terkesan sembrono, suka bercanda dan tidak pernah serius itu rupanya memiliki prinsip hidup yang cukup kuat."Aku akan merindukanmu, seperti dahulu aku selelalu merindukanmu, menginginkanmu dan hanya bisa mengkhayalkanmu dalam angan," gumam
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-06
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status