Home / Romansa / Tetangga Manisku / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Tetangga Manisku: Chapter 71 - Chapter 80

104 Chapters

Kejutan

Erick perlahan menyeret travel bagnya menelusuri koridor menuju keluar dari bandar udara Jerez sembari menelepon Nino dengan smartphone. Dia baru saja tiba dan meminta Nino untuk menjemputnya."Abang!" Tiba-tiba sebuah teriakan mengejutkannya.Suara yang sangat dikenalnya. Erick menoleh mencari sumber suara yang memanggilnya. Dia tertegun saat melihat sosok yang dirindukannya berdiri tidak jauh darinya, tersenyum manis dan melambaikan tangan padanya."Ikan?" Erick masih setengah tidak percaya dengan yang dilihatnya."Abang! Kangen!" Nana berlari mendekatinya dan memeluknya, sembari berteriak tanpa mempedulikan orang-orang yang menatapnya dengan aneh."Eh ikan!" Erick yang tidak siap menerima bobot tubuh Nana terhuyung dan hampir saja terjatuh."Abang kok diem?" Nana seketika cemberut saat menyadari ekspresi si kucing garong yang justru tanpa ekspresi."Ikan bagaimana bisa sudah sampai di sini?" Erick menatapnya dengan bingung."Bisa dong!" Nana tertawa dan memeluknya erat-erat."Abang
last updateLast Updated : 2023-05-12
Read more

Keramahan Ala Spanyol

Nana menatap bangunan di depannya. Setelah tadi puas dengan kota Jerez yang didominasi bangunan-bangunan tua yang indah dan bersejarah, kini di hadapannya berdiri sebuah rumah yang mengingatkannya pada rumah-rumah di pedesaan pedalaman Eropa umumnya.Rumah pertanian yang sebagian beratap jerami dan sejauh mata memandang hamparan perkebunan anggur di selingi bangunan-bangunan tua memanjakan matanya."Suka?" Erick bertanya dan menepuk bahunya pelan."Cantik banget rumahnya. Suka banget mpus!" Nana berseru dan berlari ke perkebunan anggur.Berputar-putar dan sesekali berhenti memetik beberapa bunga liar yang masih tersisa dari musim panas lalu. Erick tertawa melihatnya sedangkan Nino hanya menggelengkan kepalanya."Nino, Erick masuklah! Makan siang sudah siap!" Bibi Rossa, ibu tiri Nino berteriak memanggil mereka dari dapur."Ikan! Sini!" Erick berteriak memanggil Nana yang tengah asyik mengobrol dengan salah satu pekerja perkebunan.Wanita itu menoleh dan setelah berpamitan dengan pria
last updateLast Updated : 2023-05-14
Read more

Jerez De La Frontera

Jerez adalah sebuah kota kecil di bagian selatan Spanyol yang berdekatan dengan laut yang membatasi Benua Eropa dengan Benua Afrika. Nana hampir tidak pernah tertarik mengunjungi kota ini meski ada dua hal yang selalu menjadi perhatiannya di kota ini.Sirkuit dan Sherry, dua hal yang digemarinya, merupakan dua hal yang juga menjadi kebanggaan kota tua ini. Namun Nana tidak memiliki alasan mengunjungi kota ini meski telah beberapa kali singgah di Madrid, Barcelona bahkan Ibiza.Mungkin karena dia tidak memiliki seseorang yang cukup dekat dengannya yang berasal dari kota ini. Kini di kunjungan pertamanya, dia tidak ingin menyia-nyiakan waktunya hanya dengan berdiam diri di penginapan ataupun di rumah pertanian.Berbekal kamera, smartphone dan buku panduan yang kucing garong berikan tadi pagi, Nana menelusuri jalanan kota Jerez. Erick dan Nino memiliki janji dengan seseorang dan tidak bisa menemaninya.Nana meyakinkan Erick bahwa dia bisa berjalan-jalan sendiri dan akan baik-baik saja. T
last updateLast Updated : 2023-05-21
Read more

Stalker

Tania menatap deretan foto-foto itu dengan seksama. Diamatinya satu persatu foto dan video yang baru saja diunggah oleh sang pemilik akun.Entah sejak kapan dia selalu mengamati perkembangan apapun yang dilakukan oleh sang pemilik akun media sosial dengan nick name yang biasa saja, @nana. Akun milik tetangga sebelah rumahnya itu menarik perhatiannya tanpa sengaja saat dia mencoba untuk mencari tahu tentang Nana melalui media sosial.Berbekal akun media sosial resmi milik toko kue wanita itu, Tania menemukan akun pribadinya. Sebuah akun yang cukup berbeda baik tampilan, kemasan ataupun isinya dengan akun milik toko kuenya."Kak, dari tadi lihat apaan sih? Scroll medsos mulu." Jeny sang adik menegurnya saat melihat sang kakak justru sibuk dengan smartphone-nya."Dia di Jerez juga lho Jen." Tania menyahut Omelan sang adik tanpa mengalihkan perhatiannya dari smartphone-nya.Foto Nana yang tengah berpose di depan katedral Jerez menyita perhatiannya. Dia berpose seorang diri dan hasil foton
last updateLast Updated : 2023-05-21
Read more

Te Amo

Erick menatap smartphone-nya tanpa berkedip. Sekali lagi dibacanya pesan dari Tania. Keningnya berkerut, seakan tengah berpikir cukup keras."Tania baik-baik saja bukan?" Gumamnya dalam hati sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Tidak biasanya istrinya itu mengirimkan pesan bernada mesra apalagi diiringi sebuah swafoto yang membuat Erick tidak tahu harus berkomentar apa. Hingga saat ini dia belum membalas pesan dari Tania."Abang!" Suara Nana memanggilnya membuatnya terkejut."Lho Abang kenapa?" Nana menatapnya lekat-lekat."Nggak apa-apa. Kenapa?" Erick tersenyum kikuk dan memasukkan smartphone-nya ke dalam saku celananya."Nggak apa-apa, cuma mau bilang aku mau beli sesuatu di sana." Nana tersenyum manis dan menunjuk ke sebuah toko di sudut Calle Larga.Erick mendesah lega, rupanya wanita itu hanya ingin berpamitan saja. Pesan dari Tania tadi membuatnya merasa sedikit gugup saat berhadapan dengan Nana."Iya, pergilah. Nanti Abang menyusul. Abang minum dulu ya." Erick mengecu
last updateLast Updated : 2023-05-22
Read more

Terlambat

Erick dan Nana kembali ke rumah pertanian saat hari baru saja menggelap. Bibi Rosa menyambut mereka dan segera membawa semua bahan-bahan makanan yang dibeli Nana dan berjanji akan memasakkan hidangan yang lezat untuk makan malam nanti.Wanita itu meminta Nana untuk beristirahat, saat Nana memaksa untuk membantunya memasak. Menuruti permintaannya, Nanapun beristirahat di salah satu rumah peristirahatan yang ada di pertanian, terpisah dari bangunan utama."Istirahatlah, kau pasti lelah hari ini." Erick membelai rambutnya dan membiarkannya memeluk dirinya erat-erat saat mereka berduaan di rumah peristirahatan.Nana hanya mengangguk namun enggan melepaskan pelukannya. Erick tertawa dan membawanya ke tempat tidur. Terkadang Nana bertingkah kekanakan tetapi tidak membuatnya menjengkelkan. Hanya sesekali saja dia bersikap demikian."Abang, aku mau mandi dulu." Keluhnya sambil menguap.Memang benar, setelah seharian berkeliaran di kota, Nana merasakan lelah sekaligus mengantuk sekarang ini. R
last updateLast Updated : 2023-05-22
Read more

Perkebunan Anggur

Nana menggenggam cangkir berisi coklat panasnya. Duduk di depan jendela kamarnya, menatap perkebunan anggur di pagi hari yang masih basah oleh embun, membuatnya merasa damai.Meski ada beberapa hal yang menganggu pikirannya, dia tidak ingin menyia-nyiakan perjalanannya menyusul kucing garong ke Jerez. Setidaknya dia ingin menikmati kebersamaan dengan Erick walau hanya sebentar."Nana, ayo kita sarapan di teras." Bibi Rossa memanggilnya.Nana menghabiskan coklat panasnya, dan bergegas menuju teras samping rumah peristirahatan. Di rumah mungil yang terpisah dari bangunan utama inilah dia tinggal selama beberapa hari ini.Sebuah rumah mungil yang hanya terdiri dari sebuah kamar, ruang keluarga dan dapur. Sungguh sangat cocok untuk wisatawan seperti dirinya. Rasanya lebih memuaskan menginap di tempat seperti ini dibandingkan di sebuah hotel mewah.Di sini dia seperti tengah berada di tengah keluarganya sendiri. Keramahan Bibi Rossa dan Om Andi serta keakrabannya dengan Nino mengingatkanny
last updateLast Updated : 2023-05-23
Read more

Bukan Pecundang

"Abang, besok aku harus ke Dubai menjemput Mami." Nana menatap Erick yang tengah menuangkan Sangria ke dalam gelas yang berisi potongan apel, jeruk dan anggur.Mereka telah kembali ke rumah peristirahatan setelah sesiangan berkeliling perkebunan. Kini mereka duduk berdua di teras kamar sembari menikmati suasana menjelang sore yang mulai redup."Perlu Abang antar?" Erick memberikan satu gelas Sangria untuknya."Abang masih banyak pekerjaan bukan? Aku rasa tidak perlu, tapi aku berharap Abang cepat kembali ke Indonesia." Nana menatapnya penuh harap sembari menyesap cocktail khas Spanyol yang menyegarkan itu."Memang masih banyak yang harus Abang kerjakan di sini. Bersabarlah, Abang pasti kembali ke Indonesia dan menyelesaikan semua urusan di sana." Erick mengambil gelas berisi Sangria miliknya dan menyentuhkannya ke gelas milik Nana."Sangria, cocktail yang cantik dan lezat." Nana tersenyum menatap gelas yang diputarnya pelan."Berasal dari kata sangre yang berarti darah, karena warnany
last updateLast Updated : 2023-05-24
Read more

Miris

Tania melirik villa yang baru saja dilewatinya melalui kaca spion di atas dashboard mobilnya. Meski sudah bertekad untuk tidak lagi mempedulikan tetangga sebelah, tak urung selalu saja ada rasa penasaran menggelitik hatinya.Nana, janda cantik dengan kucing-kucingnya itu selalu membuatnya merasakan sebuah perasaan terintimidasi yang sulit untuk diungkapkannya. Faktanya, dia mengakui tidak ada sesuatu yang diperbuat tetangga sebelah rumahnya itu yang menganggu dirinya.Mereka berduapun jarang berinteraksi. Akhir-akhir ini villanya kembali sepi. Tania hanya ingin tahu, masihkah dia di Jerez? Tempat yang sama di mana suaminya kini berada.Setelah pembicaraan mereka beberapa malam lalu, Tania menyadari pupus sudah harapannya untuk memperbaiki hubungannya dengan Erick. Saat ini dia tidak tahu apa yang harus diperbuatnya selain menunggu pria itu kembali ke Indonesia.Tania tersenyum getir, melirik villa sekali lagi dan kemudian berkonsentrasi mengemudikan mobilnya. Sepanjang perjalanan, dia
last updateLast Updated : 2023-05-26
Read more

Pertemuan Tak Terduga

Nana menyesap kopinya sembari menikmati pemandangan menjelang malam kota Denpasar. Beberapa hari di Jerez membuatnya rindu kopi racikan Mas Gimbal, salah satu baristanya yang jago meracik kopi enak dan nikmat."Gelang baru cin?" Eci menatap gelangnya dan mengerling menggodanya."Ah, dirimu tahu saja kalau ada yang berkilau dan baru." Mbak Linda menepuk lengan pria cantik."Pasti dong. Nana beli di mana ini?" Eci bertanya dengan gaya kemayu khasnya."Oleh-oleh dari teman." Nana tersenyum dan menatap gelang gioknya.Erick memberikan gelang itu saat malam terakhir bersamanya di Jerez. Bersama beberapa perhiasan rambut dan kalung. Semua itu yang menjadi pilihannya di toko perhiasan favoritnya di Singapura waktu itu."Cantik, cocok dengan kulitmu." Eci berkomentar dan mengambil smartphone-nya, mengambil foto Nana tapi berfokus pada gelangnya.Pria cantik itu memiliki akun media sosial yang berisikan konten-konten bertema fashion dan segala pernak-perniknya. Dia sendiri saat ini tengah meri
last updateLast Updated : 2023-05-27
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status