Share

Perkebunan Anggur

Nana menggenggam cangkir berisi coklat panasnya. Duduk di depan jendela kamarnya, menatap perkebunan anggur di pagi hari yang masih basah oleh embun, membuatnya merasa damai.

Meski ada beberapa hal yang menganggu pikirannya, dia tidak ingin menyia-nyiakan perjalanannya menyusul kucing garong ke Jerez. Setidaknya dia ingin menikmati kebersamaan dengan Erick walau hanya sebentar.

"Nana, ayo kita sarapan di teras." Bibi Rossa memanggilnya.

Nana menghabiskan coklat panasnya, dan bergegas menuju teras samping rumah peristirahatan. Di rumah mungil yang terpisah dari bangunan utama inilah dia tinggal selama beberapa hari ini.

Sebuah rumah mungil yang hanya terdiri dari sebuah kamar, ruang keluarga dan dapur. Sungguh sangat cocok untuk wisatawan seperti dirinya. Rasanya lebih memuaskan menginap di tempat seperti ini dibandingkan di sebuah hotel mewah.

Di sini dia seperti tengah berada di tengah keluarganya sendiri. Keramahan Bibi Rossa dan Om Andi serta keakrabannya dengan Nino mengingatkanny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status