MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA

MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-02
Oleh:  doubleF  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
24Bab
354Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Aira Hanindya seorang wanita sebatang kara, yang tinggal di sebuah desa terpencil. Aira mempunyai impian menjadi seorang baker yang sukses, dia ingin menunjukan pada semua orang yang merendahkan dirinya selama ini, bahwa seorang yang hidup sebatang kara dengan keterbatasan ekonomi bisa merubah nasib hidupnya menjadi lebih baik. Pada akhirnya Aira pindah di sebuah kota besar, dan mengadu nasibnya, berharap mimpi nya bisa menjadi kenyataan. Di tengah perjalanan kehidupannya mengadu nasib, Aira bertemu dengan seorang pria yang bernama Abyan Ethan kaviza. Byan adalah seorang pengusaha sukses yang hidupnya terbilang hampir sempurna, banyak wanita yang mengejar dan mendambakan dirinya, akan tetapi Byan tidak pernah merasa ada wanita yang benar benar tulus padanya. Byan bertemu dengan Aira karna sebuah insiden yang tidak di sengaja. Semenjak itu Byan dan Aira menjadi teman baik, dan seiring berjalannya waktu, tumbuh cinta di antara keduanya. "Aira , ayo kita berpacaran." Ucap Byan penuh keyakinan. "Tapi kita sangat jauh berbeda Byan, kamu terlalu sempurna untuk wanita seperti saya." Jawab Aira. "Saya mencintai kamu apa adanya, izinkan saya menjaga kamu Aira, hanya kamu wanita yang membuat hati saya tidak karuan." Setelah mereka berpacaran, ibu dari Byan tidak setuju anaknya mempunyai hubungan dengan wanita yang menurutnya tidak jelas latar belakang keluarganya, sehingga berbagai cara dilakukan untuk memisahkan mereka berdua. Byan menikahkan Aira tanpa persetujuan ibunya, karena ayahnya yang mendesak Byan agar terus melangkah ke jenjang pernikahan tanpa memikirkan ibunya.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Bab 1. KISAH AIRA

Hujan mengguyur sedari pagi hingga sore belum usai juga, seorang wanita memakai baju SMA berlarian di tepi jalan di tengah hujan, payung yang dia gunakan untuk berlindung rusak akibat angin yang berhembus kencang.Anak perempuan itu adalah Aira Hanindya.Aira berlari di tengah hujan sambil menutup kepala dengan tas sekolahnya yang berbahan plastik, dengan harapan kepalanya tidak pusing karena terlalu basah kuyup terkena air hujan."Bu, Aira pulang." Aira melepas sepatunya yang basah di depan rumah, sambil sesekali melirik pintu yang tidak kunjung di buka.Biasanya bu Sulastri selalu menyambut Aira sepulang sekolah, tetapi kali ini berbeda. Pintu rumah masih tetap tertutup rapat sekalipun Aira mengetuk beberapa kali sambil memanggil ibunya."Mungkin ibu masih membantu ayah di kebun." Gumam Aira.Hari sudah hampir gelap, akan tetapi kedua orang tuanya belum juga muncul di hadapan Aira. Aku harus menyusul ke kebun, perasaanku tidak enak. Batin Aira.Hujan masih gemericik membasahi desa i

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
24 Bab

Bab 1. KISAH AIRA

Hujan mengguyur sedari pagi hingga sore belum usai juga, seorang wanita memakai baju SMA berlarian di tepi jalan di tengah hujan, payung yang dia gunakan untuk berlindung rusak akibat angin yang berhembus kencang.Anak perempuan itu adalah Aira Hanindya.Aira berlari di tengah hujan sambil menutup kepala dengan tas sekolahnya yang berbahan plastik, dengan harapan kepalanya tidak pusing karena terlalu basah kuyup terkena air hujan."Bu, Aira pulang." Aira melepas sepatunya yang basah di depan rumah, sambil sesekali melirik pintu yang tidak kunjung di buka.Biasanya bu Sulastri selalu menyambut Aira sepulang sekolah, tetapi kali ini berbeda. Pintu rumah masih tetap tertutup rapat sekalipun Aira mengetuk beberapa kali sambil memanggil ibunya."Mungkin ibu masih membantu ayah di kebun." Gumam Aira.Hari sudah hampir gelap, akan tetapi kedua orang tuanya belum juga muncul di hadapan Aira. Aku harus menyusul ke kebun, perasaanku tidak enak. Batin Aira.Hujan masih gemericik membasahi desa i
Baca selengkapnya

Bab 2. JATUH

"Aku harus jemput bola, gak bisa kalau ngandelin desa ini terus buat jualan." Aira bangun pukul 03.00 dini hari, membersihkan diri terlebih dahulu lalu menyiapkan bahan untuk membuat kue. Pukul 05.00 pagi Aira sudah siap untuk berjualan keliling menggunakan box makanan.Tujuannya adalah desa yang bersebrangan dengan tempat tinggalnya, berharap disana banyak peminat untuk membeli kue nya. Waktu tempuh sekitar 1 jam dari rumah ke desa tujuan. Aira berkeliling desa menjajakan kue nya, cerdiknya Aira berjualan di jam sarapan, jadi tidak sedikit peminat yang membeli kuenya. Jika masih ada kue tersisa Aira menunggu pembeli di pinggir jalan raya tepatnya di depan sekolah.Aira menjalani rutinitas seperti ini sudah satu bulan lamanya. Hasil penjualan kue di gunakan untuk makan sehari hari, dengan lauk seadanya. Dan sebagian besarnya di tabung untuk mimpi Aira.Sore itu Aira hendak kembali ke rumah setelah selesai berjualan, karena jalanan licin sehabis hujan ada sepeda motor yang jatuh terg
Baca selengkapnya

Bab 3. KEDAI

Hari demi hari Aira jalani dengan ikhlas dan sabar, bantuan dari Galang pun lama lama kian menipis. Aira berencana nekad untung berjualan di depan rumah saja , wanita itu percaya tuhan akan memberikan rezeki selagi manusia itu berusaha. Aira memulai rutinitas seperti awal saat berjualan kue donat, kebetulan masih ada banyak stok bahan kue di rumahnya sebelum kecelakaan itu terjadi. Kaki Aira sudah mulai membaik, tongkat pun sudah tidak di perlukan lagi tetapi untuk berjalan jauh Aira masih belum bisa. Aira menggeser meja kecil yang ada di dapur nya ke luar rumah, tentu saja untuk tempatnya menjajakan kue buatannya.Hari pertama Aira berjualan di depan rumah hanya ada 10 pembeli, itupun hanya orang yang tidak sengaja lewat depan rumahnya. Sedangkan warga desa sudah tidak percaya pada apa yang Aira jual. Karena gosip yang beredar sebelumnya.Hari hari selanjutnya tidak ada perkembangan, pembeli hanya berjumlah sedikit setiap harinya. Aira mulai ingin menyerah saja rasanya. Seorang pri
Baca selengkapnya

Bab 4. CROISSANT FROZEN

Tidak terasa sudah 4 hari Aira bekerja di kedai kecil ini."Aira makan dulu , nanti kamu kecapean ini sudah jam 1 siang.""Iya mba Vina, sebentar saya lap meja dulu." Vina Amora pemilik kedai tersebut sangat perhatian dengan Aira, selalu memperlakukan Aira seperti adik perempuannya.Walaupun di perlakukan seperti itu, Aira tidak besar kepala, dia tetap selalu semangat setiap harinya dan sopan terhadap Vina yang bisa di bilang adalah bos nya."Mamaku buat tongseng ayam, kamu makan dulu sana di dapur. Saya sudah makan duluan barusan." Kata Vina sambil tersenyum."Mba Vina serius loh aku jadi gak enak kalau setiap hari selalu di bawakan bekal seperti ini, saya bisa beli di warteg depan mba. Besok besok gak usah bawain saya lagi ya." "Santai aja Ra , mama saya selalu masak banyak. Dan seringnya mubazir karna anaknya sibuk bekerja dan jarang makan masakan rumah...jadi biar Mama saya ga sedih saya bawain aja ke sini, buat kamu sekalian." Kata Vina menjelaskan.Aira mengangguk pelan. " Yaud
Baca selengkapnya

Bab 5. BAKING AND PASTRY ART

Pelanggan kedai tempat Aira bekerja semakin ramai di siang dan sore hari. Aira sempat kewalahan, begitu juga Vina.Mereka bekerja multitalent, sebagai kasir, barista, mencuci perlengkapan, sekaligus menghandle kebersihan kedai. Pekerjaan Vina dan Aira tidak ada bedanya, Vina tidak bersikap Jemawa sebagai bos, dia tidak malu untuk mengerjakan tugas seperti karyawannya lakukan."Ra, kamu kecapean gak ya kira kira kalau besok aku minta buatin 50 donat. Aku takut kamu dropp, soalnya hari ini kita kerja keras banget." Aira tersenyum mendengar ucapan Vina."Mba, saya seneng ngelakuin ini, mimpi saya memang seperti ini. kerja, dapat uang sekaligus ngembangin kemampuan aku. Jadi aku ga keberatan soal pesanan donat kamu buat besok," Ucap Aira."Hm, mimpinya di ubah ya Ra, kamu harus punya mimpi jadi pengusaha yang sukses, jangan jadi pekerja." Ucap Vina menasehati.Aira tertawa pelan, "Iya mba, aku ubah mimpinya.""Ra Makasi banget ya, udah jadi karyawan, teman sekaligus vendor buat aku," Kat
Baca selengkapnya

Bab 6. Cool and calm

Aira berjalan beriringan dengan Widya karena sebentar lagi kelas akan di mulai. Widya membimbing Aira di kelas, sebagai mahasiswa baru Aira benar benar tidak tahu apa apa. Aira hanya membawa keberanian dan tekad untuk belajar dikampus ini.Selesai kelas Aira bergegas merapihkan peralatan tulisnya."Buru buru amat Ra," Ucap Widya."Saya harus jaga kedai, duluan ya Widya ... " Aira hendak berjalan keluar kelas, dengan cepat Widya memanggil untuk menahan Aira."Ra ... Tunggu aku bawa kendaraan." Langkah kaki Widya di percepat untuk mengejar Aira."Gausah Ra, kedai aku Deket kok cuman beberapa ratus meter dari sini." Ucap Aira."Udaaaaah ayo ikut aja." Widya menarik tangan Aira.Widya sekarang sudah mengetahui tempat bekerja Aira, teman barunya itu sangat salut terhadap sikap mandiri Aira. Sedangkan dirinya, sampai sekarang masih di fasilitasi oleh orang tuanya."Saya masuk kerja dulu ya Wid, makasih tumpangannya." Kata Aira menutup pintu m
Baca selengkapnya

Bab 7. GARA GARA CROISSANT MATCHA

Aira dan Widya sampai di kedai.Widya di minta Aira untuk langsung duduk di meja pelanggan, tanpa memesan terlebih dahulu.Sedangkan Aira, wanita itu masuk ke ruangan karyawan untuk menggunakan rompi kerja nya.Aira menghampiri Widya membawa 1 cangkir capuccino dan 1 donat dengan toping choco scrumble."Wah, jadi aku di traktir nih ceritanya." Ucap Widya sumringah.Aira tersenyum, "Bisa di bilang begitu.""Aira enaaaaak banget donatnya, fluffy banget. Ini kamu buat disini?" "Enggak, aku buatnya di rumah Wid." "Hah? Di rumah? Maksudnya ini kamu yang bikin sendiri?" Tanya Widya tidak percaya.Aira menganggukan kepalanya polos, tidak ada maksud untuk menyombongkan diri. Aira hanya menjawab jujur pertanyaan Widya."Aku bawa kesini dalam bentuk setengah matang, jadi begitu sampe sini langsung di Frozen sama ownerku.""Owner kamu jomblo gak? Tanya Widya iseng."Kayaknya sih iya jomblo.Bersamaan dengan itu Vina datang untuk mengecek mesin kasir, karena kebetulan sedang tidak ada pelanggan
Baca selengkapnya

Bab 8. BERKENALAN

Aira bekali kali membungkukkan badannya dan meminta maaf, karena tidak fokus saat mengantar pesanan."It's oke Ra, gak usah minta maaf terus. temen saya juga gak masalah. Iya kan by?" Tanya Alfian kepada temannya.Abyan Ethan Kaviza adalah teman dari Alfian, dosen nya Aira.secara kebetulan Aira dan Byan di pertemukan di kedai tempat wanita itu bekerja.Byan adalah laki laki idaman para wanita di luar sana, siapa yang bisa menolak visual Byan yang mempesona dan selalu nampak terlihat segar, dari segi finansial sudah tidak di ragukan lagi, Byan adalah pemilik perusahaan PT.GO RUNNING.tbk ,yang bergerak di bidang pelayanan transportasi online.Perusahaan yang didirikan atas perjuangan sendiri menjadi kebanggan untuk Byan, walaupun orang tuanya kaya tapi Byan selalu berusaha sendiri sejak lulus kuliah 7 tahun lalu, sampai sekarang Byan mempunyai semuanya. Tapi soal asmara Byan selalu kalah dari rekan seperjuangannya, sebagian besar temannya sudah menikah dan mempunyai anak. Hanya Alfian d
Baca selengkapnya

Bab 9. EXTRA SUGAR

"Eh lo , disini juga ?" Tanya nya basa basi.Aira mengangguk, "kamu suka baca juga ?" "Engga juga." Jawabnya singkat.Byan reflek bersikap jual mahal, dia tidak mau terlihat seperti orang bodoh di hadapan Aira. Byan meyakini sikap dinginnya akan membuat Aira menjadi tertarik, dan di mata Aira, Byan seperti laki laki yang berkualitas. Tapi itu menurut Byan ... lain lagi dengan pemikiran Aira.Aira menganggap Byan merasa risih karena sudah di sapa dan di tanya oleh Aira soal aktifitasnya di toko buku. Wanita itu merasa tidak enak karna sikap Byan yang tidak welcome."Oh ya, Silahkan di lanjut." Aira meninggalkan Byan dan kembali ke rak novel bersama Widya yang masih fokus dengan bacaannya."Ng ... " Tangan Byan sedikit terangkat beberapa cm, ingin sekali menahan Aira untuk pergi meninggalkannya, Tapi rasa gengsinya terlalu besar, lalu dia lebih memilih meninggalkan toko buku, dengan tujuan menetralkan perasaannya yang naik turun akibat
Baca selengkapnya

Bab 10. USAHA

"Bapak ... " Panggil Aira, saat Alfian akan mengemudikan mobilnya."Ya Ai, kenapa ?""Mm .. maaf pak panggilnya Aira aja atau Ra, jangan ai. Bapak udah punya pacar ? Alfian tersenyum mendengar pertanyaan Aira, "Kebetulan engga punya Ai." "Pak, jangan panggil aku ai ... " Rengek Aira."Kamu juga manggil saya bapak, saya ga suka." Sahut Alfian tersenyum jail."Ya kan bapak dosen saya," Sanggah Aira."Kamu juga Aira Hanindya ... Gak salah dong panggilnya Ai." Aira memejamkan matanya rapat, rasanya sulit berdebat kecil dengan dosennya ini, padahal hanya perkara nama panggilan saja."Yasudah pak, senyaman nya bapak aja." "Iya Ai ... Yang." Alfian terus menggoda Aira yang wajahnya memerahHah? Aira memandang tajam dosennya."Yang aus , Yang aus ... Itu maksudku."Aira tak bisa menahan tawanya, dosen nya di kampus dan di luar sangatlah berbeda. Saat mengajar Alfian menjadi sosok yang dingin
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status