Share

Bab 2. JATUH

Author: doubleF
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Aku harus jemput bola, gak bisa kalau ngandelin desa ini terus buat jualan."

Aira bangun pukul 03.00 dini hari, membersihkan diri terlebih dahulu lalu menyiapkan bahan untuk membuat kue.

Pukul 05.00 pagi Aira sudah siap untuk berjualan keliling menggunakan box makanan.

Tujuannya adalah desa yang bersebrangan dengan tempat tinggalnya, berharap disana banyak peminat untuk membeli kue nya. Waktu tempuh sekitar 1 jam dari rumah ke desa tujuan.

Aira berkeliling desa menjajakan kue nya, cerdiknya Aira berjualan di jam sarapan, jadi tidak sedikit peminat yang membeli kuenya. Jika masih ada kue tersisa Aira menunggu pembeli di pinggir jalan raya tepatnya di depan sekolah.

Aira menjalani rutinitas seperti ini sudah satu bulan lamanya. Hasil penjualan kue di gunakan untuk makan sehari hari, dengan lauk seadanya. Dan sebagian besarnya di tabung untuk mimpi Aira.

Sore itu Aira hendak kembali ke rumah setelah selesai berjualan, karena jalanan licin sehabis hujan ada sepeda motor yang jatuh tergelincir dan motornya tepat menabrak Aira.

Aira mengerang kesakitan saat mendapati kakinya tertimpa badan sepada motor.

Si pengendara yang jatuh pun tergopoh-gopoh bangun hendak menolong Aira. Beruntungnya sepeda motor itu masih bisa di gunakan, walaupun ada sedikit kerusakan di beberapa bagian akibat terlempar.

"Mba saya minta maaf, ini di luar kendali saya. Jalanan sangat licin jadi motor saya sulit di kendalikan. Saya akan bertanggung jawab atas semua yang Kaka alami." Kata pria yang menjadi korban juga.

"Iya mas gak apa apa, tapi saya gak bisa bangun kaki saya terasa kaku. Bagaimana ya ?"

"Saya bantu berdiri mba, maaf ya saya sentuh badannya ..."

Pria itu membopongnya untuk bisa berpegangan di motornya yang sudah berdiri.

Di nyalakan motor itu dengan susah payah, setelah beberapa kali percobaan akhirnya mesin menyala.

Aira duduk menyamping di motor dengan berpegangan pada baju pria tersebut, dan tangan satunya memegang box kue.

Sampai di sebuah klinik Aira di bantu berjalan oleh pria itu untuk di periksa dokter jaga.

Aira di beri obat penghilang rasa sakit , dan obat oles untuk kakinya yang tertimpa motor.

Untuk sementara dokter klinik menyarankan Aira jangan berjalan dulu, agar kakinya cepat pulih. Aira mengiyakan saran dokter tersebut.

Setelah selesai Aira minta untuk di antar sampai rumah , karena keadaannya tidak memungkinkan untuk berjalan sendiri.

"Mas maaf saya mau merepotkan sekali lagi, minta tolong di antar sampai rumah, kaki saya masih belum bisa di pakai berjalan."

Pria itu tersenyum.

"Tanpa mba minta pun saya pasti mengantar Sampai rumah."

"Terimakasih mas untuk niat baiknya," Ucap Aira.

"Gak usah terimakasih, kan saya yang salah. Pegangan yang kuat ya mba." Ucap pria itu sambil melajukan motornya.

Di pertengahan jalan, pria itu menepikan motornya. Aira di minta untuk menunggu sebentar di dekat motornya sambil berpegangan.

15 menit kemudian pria itu datang dengan menenteng satu bungkus plastik yang entah isinya apa.

Aira dan pria itu melanjutkan perjalanan, sekitar 40 menit mereka sampai di sekitar rumah Aira.

"Itu rumah saya mas, yang cat nya coklat." Telunjuk Aira menunjuk sebuah rumah.

"Oh iya siap mba."

Aira di bantu berjalan sampai berhasil membuka pintu kunci rumahnya. "Mas maaf saya disini tinggal seorang diri, jadi di antar sampai sini saja, ga enak kalau tetangga lihat."

Pria itu memandang sendu Aira , dia memikirkan bagaimana aktivitas Aira setiap harinya dengan keadaan kaki yang sulit berjalan.

"Di rumah saya ada tongkat bekas Alm kakek saya. kalau mba mau, besok saya antarkan kesini, bisa di gunakan sementara sampai kaki mbak nya pulih."

Aira hendak menolak, tapi dia sangat butuh tongkat untuk menopang dirinya.

"Apa tidak merepotkan jika besok mas nya harus kesini lagi mengantarkan tongkat?" Tanya Aira.

"Sangat tidak merepotkan mba, justru saya bakal ngerasa bersalah kalau mba menolak tawaran saya."

Pria itu mengulurkan sebelah tangannya, "Perkenalkan, saya Galang Pramudya ... Panggil saja Galang."

Aira membalas jabatan tangan pria itu, "Saya Aira mas Galang."

"Kalau gitu Aira ,saya pamit dulu ya, tidak enak terlalu lama disini kalau di lihat orang. Oh ya ini saya beli makanan buat kamu Aira, di habiskan ya lalu minum obatnya."

"Terimakasih mas Galang buat semuanya, Aira terima ya makanannya, hati hati di jalan."

Galang melajukan motornya menembus gelapnya jalanan desa itu.

**

Keesokan 7 Aira bangun sedikit siang , mungkin karena pengaruh obat yang dia minum tadi malam.

Kaki nya sudah lumayan membaik, tapi masih belum bisa di gunakan untuk berjalan. Aira menyeret kakinya dan berpegangan pada tembok agar bisa melakukan aktivitas ringan, seperti ke toilet, mencuci piring, makan dan minum.

Ada suara ketukan pintu dari luar rumah, Aira perlahan menyeret kakinya menuju pintu.

"Selamat pagi Aira."

"Mas Galang, pagi pagi sekali datang." Aira mempersilahkan Galang untuk duduk di kursi kecil di teras rumahnya.

"Ini tongkat yang saya bilang semalam, dan ini ada beberapa makanan untuk kamu."

Galang memberi banyak sekali makanan, seperti mie instan,telur,susu,roti dan berbagai jenis camilan.

"Oh iya satu lagi." Galang berjalan menuju sepeda motornya , lalu mengambil bungkusan kecil dan di berikannya pada Aira.

"Apa ini mas ?"

"Tadi saya lihat di jalan ada yang jual nasi campur, saya beli dua porsi. Satu untuk saya dan satu untuk kamu." Jawab Galang.

"Ya ampun mas, ini sudah banyak sekali. Terimakasih."

Galang mengangguk sambil tersenyum.

"Oh iya mas, alamat rumahnya dimana ? Nanti saya kembalikan tongkatnya jika kaki saya sudah sembuh."

"Saya minta nomor ponsel kamu saja Aira, biar lebih praktis."

Aira menunduk malu, di era modern seperti ini masih ada anak muda yang tidak punya ponsel, yaitu dirinya.

"Oh iya sebentar ," Aira masuk kembali ke dalam rumah , kali ini sedikit cepat berjalan karena menggunakan bantuan tongkat.

Aira datang membawa pulpen dan secarik kertas lalu memberikannya pada Galang.

"Tulis alamat mas di situ, saya gak punya ponsel." Ucap Aira sedikit menunduk karena malu.

Galang terdiam sejenak, masih ada orang yang tidak punya ponsel di zaman sekarang, terlebih lagi Aira masih terbilang Abg yang biasanya wanita seusianya mengikuti trend terkini. Walaupun di desa kecil tapi setiap warga mempunyai ponsel untuk berkomunikasi.

Galang menulis alamat , beserta nomor ponselnya.

"Ini Aira, kalau gitu saya langsung pamit ya. Nanti saya sering berkunjung kesini untuk melihat keadaan kaki kamu. Kamu jangan menolak, karena saya sedang menjalani kewajiban saya untuk bertanggung jawab."

"Iya mas , kalau sekedar berkunjung untuk melihat keadaan kaki saya tidak usah membawa makanan sebanyak ini lagi, saya gak enak nerima nya."

Galang hanya tersenyum, dia tidak mengiyakan apa yang dikatakan Aira.

Keadaan jalanan sekitar rumah Aira terbilang ramai, karena banyak warga yang beraktivitas di pagi hari.

Galang sudah menghilang dari pandangan Aira.

Seorang tetangga Aira ternyata memperhatikan sedari Galang datang sampai pergi dari rumah Aira.

"Aira."

Aira pun menengok dan berjalan menggunakan tongkat, mengahampiri seorang ibu yang memanggilnya tadi.

"Ada apa bu?" Tanya Aira.

"Minta langsung di nikahin aja, nanti malah timbul fitnah."

Aira tersenyum, karena dirinya sudah bisa menebak kejadian ini pasti terjadi. Mengingat tetangga Aira kebanyakan suka sekali mencampuri urusan orang lain.

"Maaf Bu, itu bukan pacar saya . Kemarin saya bertemu dengan pria itu karena sebuah kecelakaan, pria itu kesini untuk bertanggung jawab. Ini kaki saya buktinya, tidak bisa berjalan akibat jatuh kemarin."

Ibu itu melirik sinis Aira, melihat dari ujung kaki sampai ujung kepala Aira lalu pergi tanpa berkata apapun.

Related chapters

  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   Bab 3. KEDAI

    Hari demi hari Aira jalani dengan ikhlas dan sabar, bantuan dari Galang pun lama lama kian menipis. Aira berencana nekad untung berjualan di depan rumah saja , wanita itu percaya tuhan akan memberikan rezeki selagi manusia itu berusaha. Aira memulai rutinitas seperti awal saat berjualan kue donat, kebetulan masih ada banyak stok bahan kue di rumahnya sebelum kecelakaan itu terjadi. Kaki Aira sudah mulai membaik, tongkat pun sudah tidak di perlukan lagi tetapi untuk berjalan jauh Aira masih belum bisa. Aira menggeser meja kecil yang ada di dapur nya ke luar rumah, tentu saja untuk tempatnya menjajakan kue buatannya.Hari pertama Aira berjualan di depan rumah hanya ada 10 pembeli, itupun hanya orang yang tidak sengaja lewat depan rumahnya. Sedangkan warga desa sudah tidak percaya pada apa yang Aira jual. Karena gosip yang beredar sebelumnya.Hari hari selanjutnya tidak ada perkembangan, pembeli hanya berjumlah sedikit setiap harinya. Aira mulai ingin menyerah saja rasanya. Seorang pri

    Last Updated : 2024-10-29
  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   Bab 4. CROISSANT FROZEN

    Tidak terasa sudah 4 hari Aira bekerja di kedai kecil ini."Aira makan dulu , nanti kamu kecapean ini sudah jam 1 siang.""Iya mba Vina, sebentar saya lap meja dulu." Vina Amora pemilik kedai tersebut sangat perhatian dengan Aira, selalu memperlakukan Aira seperti adik perempuannya.Walaupun di perlakukan seperti itu, Aira tidak besar kepala, dia tetap selalu semangat setiap harinya dan sopan terhadap Vina yang bisa di bilang adalah bos nya."Mamaku buat tongseng ayam, kamu makan dulu sana di dapur. Saya sudah makan duluan barusan." Kata Vina sambil tersenyum."Mba Vina serius loh aku jadi gak enak kalau setiap hari selalu di bawakan bekal seperti ini, saya bisa beli di warteg depan mba. Besok besok gak usah bawain saya lagi ya." "Santai aja Ra , mama saya selalu masak banyak. Dan seringnya mubazir karna anaknya sibuk bekerja dan jarang makan masakan rumah...jadi biar Mama saya ga sedih saya bawain aja ke sini, buat kamu sekalian." Kata Vina menjelaskan.Aira mengangguk pelan. " Yaud

    Last Updated : 2024-10-29
  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   Bab 5. BAKING AND PASTRY ART

    Pelanggan kedai tempat Aira bekerja semakin ramai di siang dan sore hari. Aira sempat kewalahan, begitu juga Vina.Mereka bekerja multitalent, sebagai kasir, barista, mencuci perlengkapan, sekaligus menghandle kebersihan kedai. Pekerjaan Vina dan Aira tidak ada bedanya, Vina tidak bersikap Jemawa sebagai bos, dia tidak malu untuk mengerjakan tugas seperti karyawannya lakukan."Ra, kamu kecapean gak ya kira kira kalau besok aku minta buatin 50 donat. Aku takut kamu dropp, soalnya hari ini kita kerja keras banget." Aira tersenyum mendengar ucapan Vina."Mba, saya seneng ngelakuin ini, mimpi saya memang seperti ini. kerja, dapat uang sekaligus ngembangin kemampuan aku. Jadi aku ga keberatan soal pesanan donat kamu buat besok," Ucap Aira."Hm, mimpinya di ubah ya Ra, kamu harus punya mimpi jadi pengusaha yang sukses, jangan jadi pekerja." Ucap Vina menasehati.Aira tertawa pelan, "Iya mba, aku ubah mimpinya.""Ra Makasi banget ya, udah jadi karyawan, teman sekaligus vendor buat aku," Kat

    Last Updated : 2024-10-29
  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   Bab 6. Cool and calm

    Aira berjalan beriringan dengan Widya karena sebentar lagi kelas akan di mulai. Widya membimbing Aira di kelas, sebagai mahasiswa baru Aira benar benar tidak tahu apa apa. Aira hanya membawa keberanian dan tekad untuk belajar dikampus ini.Selesai kelas Aira bergegas merapihkan peralatan tulisnya."Buru buru amat Ra," Ucap Widya."Saya harus jaga kedai, duluan ya Widya ... " Aira hendak berjalan keluar kelas, dengan cepat Widya memanggil untuk menahan Aira."Ra ... Tunggu aku bawa kendaraan." Langkah kaki Widya di percepat untuk mengejar Aira."Gausah Ra, kedai aku Deket kok cuman beberapa ratus meter dari sini." Ucap Aira."Udaaaaah ayo ikut aja." Widya menarik tangan Aira.Widya sekarang sudah mengetahui tempat bekerja Aira, teman barunya itu sangat salut terhadap sikap mandiri Aira. Sedangkan dirinya, sampai sekarang masih di fasilitasi oleh orang tuanya."Saya masuk kerja dulu ya Wid, makasih tumpangannya." Kata Aira menutup pintu m

    Last Updated : 2024-10-29
  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   Bab 7. GARA GARA CROISSANT MATCHA

    Aira dan Widya sampai di kedai.Widya di minta Aira untuk langsung duduk di meja pelanggan, tanpa memesan terlebih dahulu.Sedangkan Aira, wanita itu masuk ke ruangan karyawan untuk menggunakan rompi kerja nya.Aira menghampiri Widya membawa 1 cangkir capuccino dan 1 donat dengan toping choco scrumble."Wah, jadi aku di traktir nih ceritanya." Ucap Widya sumringah.Aira tersenyum, "Bisa di bilang begitu.""Aira enaaaaak banget donatnya, fluffy banget. Ini kamu buat disini?" "Enggak, aku buatnya di rumah Wid." "Hah? Di rumah? Maksudnya ini kamu yang bikin sendiri?" Tanya Widya tidak percaya.Aira menganggukan kepalanya polos, tidak ada maksud untuk menyombongkan diri. Aira hanya menjawab jujur pertanyaan Widya."Aku bawa kesini dalam bentuk setengah matang, jadi begitu sampe sini langsung di Frozen sama ownerku.""Owner kamu jomblo gak? Tanya Widya iseng."Kayaknya sih iya jomblo.Bersamaan dengan itu Vina datang untuk mengecek mesin kasir, karena kebetulan sedang tidak ada pelanggan

    Last Updated : 2024-10-29
  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   Bab 8. BERKENALAN

    Aira bekali kali membungkukkan badannya dan meminta maaf, karena tidak fokus saat mengantar pesanan."It's oke Ra, gak usah minta maaf terus. temen saya juga gak masalah. Iya kan by?" Tanya Alfian kepada temannya.Abyan Ethan Kaviza adalah teman dari Alfian, dosen nya Aira.secara kebetulan Aira dan Byan di pertemukan di kedai tempat wanita itu bekerja.Byan adalah laki laki idaman para wanita di luar sana, siapa yang bisa menolak visual Byan yang mempesona dan selalu nampak terlihat segar, dari segi finansial sudah tidak di ragukan lagi, Byan adalah pemilik perusahaan PT.GO RUNNING.tbk ,yang bergerak di bidang pelayanan transportasi online.Perusahaan yang didirikan atas perjuangan sendiri menjadi kebanggan untuk Byan, walaupun orang tuanya kaya tapi Byan selalu berusaha sendiri sejak lulus kuliah 7 tahun lalu, sampai sekarang Byan mempunyai semuanya. Tapi soal asmara Byan selalu kalah dari rekan seperjuangannya, sebagian besar temannya sudah menikah dan mempunyai anak. Hanya Alfian d

    Last Updated : 2024-10-29
  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   Bab 9. EXTRA SUGAR

    "Eh lo , disini juga ?" Tanya nya basa basi.Aira mengangguk, "kamu suka baca juga ?" "Engga juga." Jawabnya singkat.Byan reflek bersikap jual mahal, dia tidak mau terlihat seperti orang bodoh di hadapan Aira. Byan meyakini sikap dinginnya akan membuat Aira menjadi tertarik, dan di mata Aira, Byan seperti laki laki yang berkualitas. Tapi itu menurut Byan ... lain lagi dengan pemikiran Aira.Aira menganggap Byan merasa risih karena sudah di sapa dan di tanya oleh Aira soal aktifitasnya di toko buku. Wanita itu merasa tidak enak karna sikap Byan yang tidak welcome."Oh ya, Silahkan di lanjut." Aira meninggalkan Byan dan kembali ke rak novel bersama Widya yang masih fokus dengan bacaannya."Ng ... " Tangan Byan sedikit terangkat beberapa cm, ingin sekali menahan Aira untuk pergi meninggalkannya, Tapi rasa gengsinya terlalu besar, lalu dia lebih memilih meninggalkan toko buku, dengan tujuan menetralkan perasaannya yang naik turun akibat

    Last Updated : 2024-10-29
  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   Bab 10. USAHA

    "Bapak ... " Panggil Aira, saat Alfian akan mengemudikan mobilnya."Ya Ai, kenapa ?""Mm .. maaf pak panggilnya Aira aja atau Ra, jangan ai. Bapak udah punya pacar ? Alfian tersenyum mendengar pertanyaan Aira, "Kebetulan engga punya Ai." "Pak, jangan panggil aku ai ... " Rengek Aira."Kamu juga manggil saya bapak, saya ga suka." Sahut Alfian tersenyum jail."Ya kan bapak dosen saya," Sanggah Aira."Kamu juga Aira Hanindya ... Gak salah dong panggilnya Ai." Aira memejamkan matanya rapat, rasanya sulit berdebat kecil dengan dosennya ini, padahal hanya perkara nama panggilan saja."Yasudah pak, senyaman nya bapak aja." "Iya Ai ... Yang." Alfian terus menggoda Aira yang wajahnya memerahHah? Aira memandang tajam dosennya."Yang aus , Yang aus ... Itu maksudku."Aira tak bisa menahan tawanya, dosen nya di kampus dan di luar sangatlah berbeda. Saat mengajar Alfian menjadi sosok yang dingin

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   Bab 24. Semoga kita berjodoh.

    "Maaf""Gak masalah kak, aku cukup tau diri kok." Ucap Aira.Byan mengecup puncak kepala wanitanya itu, "Maaf harus liat adegan menjijikan tadi, itu semua aku lakukan untuk keamanan kamu, aku ga ada pilihan lain.""Iya kak, ada apa kamu datang kesini?""Tentu saja mau bertemu wanita pujaan hatiku."Aira menyunggingkan senyumnya, "Jangan memancing amarah mama kamu kak.""Pelindungku sudah datang, papa." Sahut Byan yang sudah duduk di samping Aira."Aku gak mau jadi penghancur keharmonisan keluarga kamu kak. Tolong ngertiin aku.""Kalau gitu berarti aku yang akan hancur Ai." Ucap Byan.Byan memeluk Aira sambil menyandarkan kepala di bahu wanitanya itu, "Apapun keadaannya, tolong tetap di sampingku, aku mohon."'Alfian yang sudah menenteng bungkusan berisi makanan mengurungkan niatnya untuk menghampiri pasangan yang sedang duduk berduaan di taman. Pria itu lebih memilih menyantap makanan itu sendirian sambil memantau dari kejauhan.

  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   Bab 23. Ai, are you okay?

    Alfian tercengang melihat seisi apartemen yang tadinya tidak sebagus ini. "Ai? Kamu bilang tadi ada yang buat onar di apartemen, mana? Ini rapih banget." "Udah di urus semua sama orang suruhan kak Byan. Pak please antar saya ke tempat ini." Ucap Aira sambil menunjukan layar ponselnya, tertera alamat lengkap yang di kirim oleh Tyas. "Saya gak nyangka Tante Tyas bisa segininya, padahal yang saya tau beliau termasuk orang tua yang acuh pada Byan." "Ayo Pak, kita langsung kesana aja." Ucap Aira yang sudah tidak sabar. Di mansion Tyas. Joane selalu menempel kemanapun gerakan Byan, pria itu sejujurnya risih dengan semua perlakuan wanita ini. Tapi mau tidak mau Byan harus menahannya,agar Aira tidak di sakiti oleh orang suruhan Tyas, sekuat apapun Byan melawan Tyas akan selalu mempunyai ratusan cara agar keinginannya terwujud. Aira menutup mobil Alfian sambi

  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   Bab 22. JANGAN SAKITI AIRA LAGI

    Byan terpaksa pulang di malam hari dari apartemen Aira, karena wanita itu melarang Byan untuk menginap, sekalipun mereka tidur terpisah antara kamar dan ruang tv tetap Aira tidak mau. *Suara bel apartemen Aira Aira yang sudah sangat mengantuk, terpaksa berjalan untuk membuka pintu. Terlihat beberapa orang berbadan tegap memaksa masuk ke apartemen Aira, "Eh Bapak bapak ini siapa? kenapa kalian gak sopan kayak gini." Tanya Aira yang membuntuti pria yang berjumlah 5 orang yang menerobos masuk ke dalam. Tanpa aba aba , semua nya mengacau di dalam apartemen Aira, semua barang pecah belah, tv dan semua alat elektronik lainnya di banting ke lantai secara membabi buta oleh para pria misterius itu, Aira tidak ada daya untuk melawan karena sudah pasti akan

  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   MULAI HARI INI, KAMU PUNYAKU.

    Byan terus memeluk Aira yang sedang menyiapkan minuman untuknya, "Mulai hari ini, kamu punyaku sayang." Bisik Byan. "Kak ... aku merinding jadinya." Aira bergidik saat Byan berbisik di telinganya. Byan mengangkat tubuh Aira yang ramping, dan mendudukkannya di meja dapur, "Jangan pernah berfikir buat jauh dari aku lagi, karena mulai sekarang udah gak akan bisa. Kamu masuk pantauan aku 24jam sayang." "Aku gak yakin kak, bisa aja ini cinta sesaat kamu ... jadi jangan terlalu dalam." "Gak yakin karena?" "Orang tua kamu tidak menyukai aku, dan kamu sudah punya calon istri." Byan membungkam mulut Aira dengan c1um4n yang menuntut, setelah beberapa menit Byan baru melepasnya. "Aku gak mau kata kata sejenis itu keluar dari mulut kamu. Calon istri ku cuman kamu. kalau kamu mau, besok aku bisa saja jadikan kamu istri yang sesungguhnya."

  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   Bab 20. I LOVE YOU

    2 Minggu berlalu, Byan belum juga menemukan Aira ... Alfian sendiri tidak bisa mengorek data pribadi Aira di kampus, karena itu bersifat rahasia."By, lo makan dulu ... kerjaan lo ga kelar kelar kalau mikirin Aira terus. nanti juga dia balik kok." Ucap Alfian dengan semangkuk bubur di tangannya.laByan terlihat pucat, beberapa rambut juga tumbuh di wajahnya ... pri itu tidak menyempatkan mengurus dirinya sendiri. setiap hari Byan hanya menunggu anak buahnya memberi informasi tentang perkembangan pencarian lokasi Aira."Gimana? udah ada kabar Aira ada dimana?" Ucap Byan dengan suara lemahnya."Ya belum lah By ... kalau ada juga gue pasti kabarin." Ponsel Alfian.CHAT.(Aira ) : Pak maaf Aira baru aktifkan ponsel. Maaf panggilan telpon dari bapak 2 Minggu yang lalu tidak terjawab."BYAAAAAN !!!!!!" Alfian menaruh semangkok bubur di meja dan dengan cepat menunjukan layar ponselnya pada Byan.

  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   Bab 19. PULANG KAMPUNG

    "Nanti pagi pegawai kakak datang untuk antar barang barang kamu selama tinggal disini," Ucap Byan sambil menikmati makan malamnya."Emang kakak mau kemana?" "Kakak kerja Ra, besok ada pembahasan penting. gak apa apa kan di tinggal? nanti makan siang Kakak pulang. Tenang aja ... apartemen kakak aman." Aira mengangguk, "Oke.""Hm ... Ra, kakak ada sesuatu yang harus di sampaikan, rasanya mengganjal jika kakak Tahan terus." Aira menutup box makanan yang sudah kosong, menyudahi aktivitas makan malamnya. Aira sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Byan .. "Apaan ka? bikin penasaran aja." "Mm ... saya gak mau menjadi sekedar kakak di hati kamu" "Hah?" Aira menyelipkan rambut yang menghalangi wajah ke belakang telinganya, sambil terus menatap penasaran pada Byan.Byan memberanikan diri menggenggam tangan Aira, ""Aira , ayo kita berpacaran." Ucap Byan penuh keyakinan.Aira menatap Byan lirih."Tapi kit

  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   Bab 18. BATHROBE

    "Yes." Ucap Byan.Alfian menepuk tangannya, "Tapi Aira ga segampang yang lo kira By." "Gue tau itu."***Aira berjalan di sepanjang trotoar jalan menuju halte bus dekat kampusnya, Sambil menunggu bus selanjutnya datang Aira akan mampir ke minimarket untuk membeli minum, saat melewati gang yang terhalang dua gedung besar, ada seorang pria yang bersiul kepadanya, Aira reflek menengok pada sumber suara. *Ih apaan sih, gak sopan banget. Ucap Aira dalam hati."Cantik, sini sayang ... kenalan dulu boleh dong." Ucap pria misterius itu.Aira mempercepat langkahnya, namun langkahnya kalah cepat dengan pria bertubuh kekar itu. "Suka di paksa ya?" Seringai Pria itu, yang dengan cepat mengalungkan lengannya di leher Aira dan sedikit merobek bajunya karna tarikannya yang sangat kuat.Aira terbatuk batuk, Pria itu menyeret Aira ke dalam gang yang gelap, entah keberanian darimana Aira menggigit tanga

  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   Bab 17. OPOR AYAM

    Byan masuk ke store dengan raut wajah khawatirnya, dia ikut merasakan apa yang di rasakan oleh Alfian dan juga Aira.Pria itu berjalan tanpa memandang orang di sekitarnya, tatapannya hanya tertuju pada Aira yang sedang memijat pelipisnya di meja kasir. Ada beberapa karyawan yang sedang membereskan sisa roti yang tidak terjual, mau bagaimana lagi ... Aira harus menekan jumlah produksi rotinya untuk meminimalkan kerugian. "Aira ..." Ucap Byan yang mendadak muncul di hadapan."Eh, kakak ... sebentar ya kak, closing dulu." Ucap Aira.Byan menunggu Aira tepat di belakangnya, dia mendudukan diri sambil terus memantau pergerakan Aira. Sesekali Aira sibuk mondar mandir mengecek karyawannya yang sedang membereskan sisa roti. Aira mondar mandir melewati Byan yang sedang memperhatikannya.Saat Aira beranjak kembali dari duduknya, Byan dengan cepat menahan pergelangan tangannya, "Butuh apa? biar kakak yang ambil." Aira tertegun karena

  • MENIKAHI GADIS SEBATANG KARA   Bab 16. INFLUENCER

    "Byan sudah di jodohkan dengan wanita pilihan keluarga kami, saya harap kamu mengerti." Aira tersenyum sambil mendorong amplop coklat di tangan Tyas."Maaf ibu, saya tidak bisa menerima ini. Sebagai informasi untuk ibu, saya dan kak Byan hanya berhubungan sebatas teman dan partner usaha, tidak lebih." Tyas berdecak, raut wajahnya terlihat sangat meremehkan Aira."Masih kurang uang yang saya berikan? saya bisa belikan kamu penthouse, asalkan kamu benar benar tidak bertemu lagi dengan anak saya, dengan alasan apapun.""Maaf sebesar-besarnya Bu, pintu keluar ada di sebelah sana." Aira menunjuk pintunya dengan ibu jarinya, tetap sopan tapi penuh penekanan.Tyas dengan sombongnya berjalan melewati Aira, dan dengan sengaja menabrakan bahunya pada tubuh Aira.***Besok nya Aira sudah bersiap untuk kuliah, wanita itu sudah memesan ojek online pagi ini. Di dekat apartemennya Halte bis cukup jauh, jadi Nadya beralih ke transporta

DMCA.com Protection Status