Simpanan Istri Pejabat

Simpanan Istri Pejabat

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-02
Oleh:  agneslovely2014Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
65 Peringkat. 65 Ulasan-ulasan
140Bab
176.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Agus Sampurna merasa hidup tak pernah adil kepadanya. Ketika dia menikahi kembang desa di kampungnya, mertuanya malah begitu membencinya dan selalu merendahkannya. Tak jarang dia dicaci maki oleh mertuanya dan disindir di hadapan warga sekampungnya. Puncak penderitaannya ketika dia dipaksa cerai karena istrinya akan dinikahkan dengan saudagar tembakau kaya di kampungnya. Berbekal tekad yang kuat, Agus merantau ke Jakarta, berharap nasibnya akan berubah. Siapa sangka justru hari pertama dia menginjakkan kakinya di Jakarta, dia malah dijambret preman terminal. Di tengah kebingungan bagaimana harus bertahan di ibu kota, Agus tertabrak mobil yang dikendarai oleh istri pejabat. Nyonya Anita Permatasari membawa Agus yang dia tabrak untuk berobat ke rumah sakit lalu menawarinya pekerjaan sebagai sopir pribadinya. Suaminya selalu sibuk rapat dan kunjungan ke luar negeri, hal itu membuat Anita kesepian dan haus belaian lelaki. Akhirnya, dia menjadikan Agus sebagai kekasih gelapnya. Bagaimana nasib Agus, apakah dia puas hanya sekadar dijadikan pelampiasan hasrat sang nyonya istri pejabat ataukah kelak dia bisa menjadi seorang pria sukses yang berdikari?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Menantu Buangan

"Goooollllll!" seru para warga yang menonton permainan bola di tanah lapang Dusun Tapan, Bojonegoro.

Pemuda berkumis tipis itu melakukan selebrasi meninju udara atas gol yang dia lesakkan ke gawang tim lawannya.

"Mantep tendangane koen, Gus!" puji sobatnya Sronto sembari merangkul bahu Agus.

( (Mantap tendanganmu, Gus!) 

"Lha iyo, To. Agus!" sahut pemuda berparas rupawan dengan rambut gondrong itu menepuk dadanya dengan bangga.

Tiba-tiba sebuah sepeda motor berhenti di tepi tanah lapang lalu pria berusia 50an tahun yang mengendarainya berlari tergopoh-gopoh mendekati Agus.

Masih ngos-ngosan menata napasnya, pria itu berkata, "Gawat, Gus! Koen digoleki morotuwomu, penting! Ndang mulio ... lek ndang!"

(Gawat, Gus! Kamu dicari mertuamu, penting! Segeralah pulang ... cepat!)

Pria paruh baya itu pelayan di rumah mertua Agus yang merupakan golongan konglomerat di kampung itu, nama panggilannya Lik Mukidi.

"Iyo, Lik. Aku tak mulih disik yo, To!" pamit Agus pada kawannya Sronto.

(Iya, Lik. Aku pulang duluan ya, To!) 

Dengan segera Agus membonceng sepeda motor Lik Mukidi untuk pulang ke rumah mertuanya yang tidak jauh lokasinya dari tanah lapang.

Rumah mertuanya itu paling megah di Dusun Tapan karena memang nenek buyut keluarga Artosuwiryo itu dulunya tuan tanah zaman kompeni Belanda. 

Sesampainya di rumah mertuanya, Agus pun bergegas ke pendopo. Ternyata istrinya, Ratih Sitoresmi juga duduk di kursi pendopo itu menemani ayah dan ibunya. 

Agus tidak mengerti perkara apa yang membuat Lik Mukidi panik tergopoh-gopoh menjemputnya tadi di tanah lapang, mana pertandingan bolanya sedang seru-serunya pula.

"Kulonuwun, Pak ... Buk ...," ujar Agus seraya mencium tangan bapak dan ibu mertuanya lalu duduk di kursi sebelah istrinya.

Ki Agung Artosuwiryo berdecih menatap menantu miskin yang dia benci itu. Dia pun berkata, "Ratih, sampai kapan kamu akan berharap suamimu itu bisa memberi penghidupan yang layak buat kamu. Kerjaannya cuma main bola tiap hari!"

Mendengar kata-kata sindiran dari mulut mertuanya, Agus pun tertunduk. Selama ini memang dia belum bisa menafkahi istrinya itu. Di kampung pekerjaannya hanya menggarap sawah milik mertuanya dan hasil panennya tentunya langsung masuk saku mertuanya lagi. Di mata mertuanya, dia seolah hanya numpang makan dan tidur saja di rumahnya.

Istrinya pun angkat bicara membelanya. "Pak, Mas Agus itu 'kan juga kerja mbantu Bapak di sawah setiap hari. Dia menghidupi Ratih juga," ujarnya dengan logat Jawa yang halus nan medok.

Merasa ditentang puteri semata wayangnya itu, Ki Agung Artosuwiryo pun naik pitam, dia bertolak pinggang seraya menunjuk-nunjuk muka menantunya. "RATIH! ORA PERLU MBELANI BOJOMU! LANANGAN ORA JEGOS BAE MBOK BELANI!"

(Ratih! Tidak perlu membela suamimu! Lelaki tidak berguna saja kamu bela!)

"Ratih, ndak paham mau Bapak itu apa?" lanjut Ratih menundukkan kepalanya takut-takut di hadapan bapaknya yang mengamuk.

"PEGATAN!" seru Ki Agung Artosuwiryo.

 (Cerai!) 

Air mata bercucuran di kedua pipi Ratih mendengar kata itu meluncur dari mulut bapaknya. Dia merangkul tubuh suaminya dengan erat sambil menangis tersedu-sedu. "Kang Mas ... Ratih ndak mau pegatan. Ngomong tho, Kang Mas!" desak Ratih karena suaminya diam saja seolah tak berdaya di hadapan bapaknya.

"Pak, kami tidak mau bercerai. Tolong dipertimbangkan lagi ... saya cinta mati sama Ratih!" ujar Agus memeluk tubuh istrinya yang terguncang-guncang karena menangis tersedu-sedu.

"Tsskkk ... mantu kere koyok koen iku ora ono gunane! Wes ndang pegatan! Ratih arep tak rabike maneh karo Arman, putrane Raden Cokro Abimanyu, juragan mbako kampung wetane Dusun Tapan," jawab Ki Agung Artosuwiryo dengan tegas. 

(Tsskkk ... menantu miskin seperti kamu itu tidak ada gunanya! Sudah segera cerai! Ratih mau kunikahkan lagi dengan Arman, putranya saudagar tembakau kampung sebelah timur Dusun Tapan) 

 

Ibu kandung Ratih pun menarik tangan puterinya itu untuk masuk ke rumah tanpa memedulikan teriakan protes dari Ratih. "Lepasin Ratih, Bu! Ratih ndak mau pegatan," ucapnya sambil menangis.

"Mas! Mas Agus!" teriak Ratih memanggil-manggil suaminya saat diseret masuk oleh ibunya ke dalam rumah.

Melihat istrinya diseret paksa masuk ke dalam rumah, hati Agus pun mencelos. Sepertinya kali ini niat mertuanya untuk memaksanya bercerai memang serius.

Sambil berdiri tertunduk di hadapan mertuanya. "Pak, apa tidak ada jalan lain agar kami tidak perlu bercerai? Kalau perlu saya akan merantau ke ibu kota untuk mencari pekerjaan," bujuk Agus sambil meremas-remas telapak tangannya yang berkeringat dingin.

"Sudah cukup! Kalian cerai! Pulang sana ke rumah orangtuamu. Mulai hari ini kamu tidak diterima di kediaman Artosuwiryo lagi!" jawab Ki Agung Artosuwiryo lalu bergegas masuk ke dalam rumah meninggalkan Agus di pendopo seorang diri.

Pikiran Agus ruwet, dia bingung mimpi apa semalam hingga mertuanya memaksanya menceraikan istrinya. Padahal selama ini dia selalu 'nrimo', tidak pernah menuntut bagi hasil ini itu dari kerja kerasnya menggarap sawah dan ladang dari mulai tanam bibit hingga panen.

Dengan langkah gontai, Agus berjalan kaki keluar dari pendopo. Lik Mukidi mendekatinya sembari bertanya, "Ono opo tho, Gus, kok rame tenan ning pendopo?" (Ada apa sih, Gus, kok ramai sekali di pendopo?)

"Bapak pengin aku pegatan sama Ratih, Lik. Pamit ya, Lik. Aku nitip Ratih ...," jawab Agus tak ada semangat lalu berjalan melewati pelataran pendopo menuju ke gerbang keluar kediaman Artosuwiryo.

Lik Mukidi menstarter sepeda motor tuanya lalu menyusul Agus di pintu gerbang. "Yok tak terno mulih omahmu, Gus!"

(Ayo kuantar pulang ke rumahmu, Gus!)

Karena tubuhnya terasa lemas pasca ditalak paksa oleh mertuanya, Agus pun tidak menolak tawaran Lik Mukidi untuk mengantarnya pulang ke rumahnya. 

Selama dalam perjalanan, Agus hanya bisa bengong. Dia tidak tahu bagaimana nasibnya selanjutnya. Terus terang dia tidak punya uang simpanan sama sekali. Susah memang jadi pria yang lugu dan tidak punya ambisi.

Memang tepat predikat sebagai menantu kere alias miskin itu diberikan kepadanya. Mas kawin sekadarnya, pesta pernikahan dibiayai mertuanya, tempat tinggal sesudah menikah ikut mertua juga. Harga diri Agus sudah tergadaikan semenjak dia menikahi puteri Ki Agung Artosuwiryo.

Sebetulnya dia punya banyak keahlian, tetapi sayangnya mertuanya itu sudah dibutakan oleh kekayaan duniawi. Jadi mau mantunya jago main bola, bisa menyetir mobil, bisa membetulkan mesin kendaraan dan elektronik sepertinya tidak ada gunanya bagi Ki Agung Artosuwiryo. Bahkan, semua sawah dan ladangnya digarapkan oleh Agus tidak pernah masuk hitungan di mata mertuanya itu.

Selama ini hanya Ratih saja yang menghargainya di rumah mertuanya itu. Untungnya sekalipun tidak bisa memberi nafkah lahir, tapi nafkah batin selalu tertunaikan sempurna oleh Agus. Istrinya itu selalu menyanjung betapa perkasanya dirinya di atas ranjang. Tentu saja, pekerjaan sehari-hari yang dijalani oleh Agus melibatkan kekuatan fisik dengan tenaga besar. Dia tak ubahnya seperti kuli kasar di mata mertuanya.

Menikahi kembang desa di Dusun Tapan ternyata tidak cukup modal tampang dan cinta. Yang paling penting ternyata ... DUIT!

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
100%(65)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
65 Peringkat · 65 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Duo Sul Enjelika
keren kak ......
2024-01-14 20:23:48
1
user avatar
agneslovely2014
Sebenarnya ada 4 buku baruku yang akan segera rilis sebelum akhir tahun, doakan lancar ya Guys. Hari ini baru rilis satu buku baru Gairah Liar Sugar Mommy sedikit bergenre menantu diwarnai dengan age gap dan misteri pembunuhan di masa lalu. Cukup seru untuk dijadikan bacaan santai. See u there!
2023-10-23 19:25:39
1
user avatar
Dwi Novita
cerita nya bagus
2023-07-05 23:40:40
1
user avatar
agneslovely2014
Hai Kakak Kakak Pembaca novel Suami Kontrak, sekuel season 2 buku ini sudah rilis hingga tamat lho dan itu exclusive di GN. Kebetulan novel itu menang lomba Cerita Cinta di Kantor juga, mungkin kalian penasaran untuk membacanya juga. Thank you ... love you all
2023-05-08 21:33:31
1
user avatar
Jhon -
menarik untuk di baca
2023-05-05 08:53:03
1
user avatar
agneslovely2014
Hai para pembaca setia karyaku. Hari ini aku merilis sebuah buku novel terbaruku yang berjudul Undercover Prince. Semoga kalian suka, selamat membaca ya ...
2023-03-06 22:01:25
1
user avatar
Engko Rahail
cerita ini seru sih . hanya adegan 21+nya masih kalah hot dari novel ( di atas ranjang dokter sonya )
2023-02-19 00:44:36
1
user avatar
agneslovely2014
Pertengahan Februari dan awal Maret akan rilis karya terbaruku lagi, jangan lupa follow aku ya agar mendapat notifikasi rilis buku baruku. Thank you
2023-02-11 15:31:47
0
user avatar
agneslovely2014
Satu lagi novel terbaru karyaku exclusive hanya di Good Novel yang berjudul Gadis Cacat Pilihan CEO masih 5 bab dan kalian bisa santai mengikuti kelanjutannya per hari 2 bab. See you there ...
2022-12-04 15:15:17
3
user avatar
agneslovely2014
Hai para pembaca ... Suami Kontrak Season 2 telah dimulai, semoga kalian suka dengan ceritanya. Kita akan jalan-jalan keliling dunia melalui sebuah kisah yang menarik dan sayang untuk dilewatkan. Selamat membaca!
2022-11-25 16:06:13
1
user avatar
agneslovely2014
Project bukuku selanjutnya adalah Suami Kontrak season 2: Dendam Cinta CEO, sudah pengajuan kontrak buku dan sedang dikurasi editor. Ceritanya seru dan lebih baper. Ada 9 bab gratis di GN versi web kalau mau coba baca spoiler bab awalnya. Thank you.
2022-11-08 12:48:22
1
user avatar
agneslovely2014
Hai para pembaca, seandainya ada yang suka dengan novel genre thriller berbalut romance, mungkin bisa membaca karya baruku di GN yang berjudul Diary Cinta Jaksa Cantik. Update 2 bab per hari, semoga kalian suka membacanya. Thank you!
2022-08-15 15:50:29
2
default avatar
sipayungputra072
kadang Mash berharap ada extra part nya Thor g rela udh tamat aja msh seru ceritanya
2022-08-03 23:49:34
2
default avatar
nathandmk577
kasih satria adik biar pas Thor
2022-08-02 12:56:23
1
user avatar
Orange Ange
Akhirnya pulang kampung juga Agus sampurna .........
2022-08-02 10:34:59
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
140 Bab
Menantu Buangan
"Goooollllll!" seru para warga yang menonton permainan bola di tanah lapang Dusun Tapan, Bojonegoro.Pemuda berkumis tipis itu melakukan selebrasi meninju udara atas gol yang dia lesakkan ke gawang tim lawannya."Mantep tendangane koen, Gus!" puji sobatnya Sronto sembari merangkul bahu Agus.( (Mantap tendanganmu, Gus!) "Lha iyo, To. Agus!" sahut pemuda berparas rupawan dengan rambut gondrong itu menepuk dadanya dengan bangga.Tiba-tiba sebuah sepeda motor berhenti di tepi tanah lapang lalu pria berusia 50an tahun yang mengendarainya berlari tergopoh-gopoh mendekati Agus.Masih ngos-ngosan menata napasnya, pria itu berkata, "Gawat, Gus! Koen digoleki morotuwomu, penting! Ndang mulio ... lek ndang!"(Gawat, Gus! Kamu dicari mertuamu, penting! Segeralah pulang ... cepat!)Pria paruh baya itu pelayan di rumah mertua Agus yang merupakan golongan konglomerat di kampung itu, nama panggilannya Lik Mukidi."Iyo, Lik. Aku tak mulih disik yo, To!" pamit Agus pada kawannya Sronto.(Iya, Lik. Ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-06
Baca selengkapnya
Rapat Ricuh di Balai Desa
"Lho, Le ... sore-sore kok ke rumah? Ada apa?" tanya Bu Rodiyah menyambut kedatangan putra tunggalnya itu menjelang maghrib diantar Lik Mukidi.Dalam hatinya, Agus sendiri bingung harus mengatakan apa kepada ibunya. Ini hal yang memalukan, dia diusir mertuanya dan disuruh bercerai dari istrinya tanpa bisa melawan sedikit pun."Ehh ... nganu, Bu ...," ucap Agus terpatah-patah berusaha merangkai kata-kata di kepalanya yang semrawut saat ini. Dia pun duduk di rincak (kursi bambu panjang) bersebelahan dengan Bu Rodiyah. Setelah membulatkan tekadnya seraya menghela napas Agus pun menceritakan duduk permasalahannya dengan mertuanya, Ki Agung Artosuwiryo."Oalah, Le ... Ibu hanya bisa berharap kamu ndak perlu pegatan sama Ratih. Kalian berdua 'kan sama-sama masih cinta tho? Semoga Ki Agung hanya panas ati dan besok sudah baik lagi sama kamu, Gus," ujar Bu Rodiyah mengelus punggung putranya dengan penuh kasih.Namun, Agus tidak yakin dengan apa yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-07
Baca selengkapnya
Merantau
Sesampainya di rumah, Pak Slamet mengajak istrinya untuk mengobrol tentang rencana putra tunggal mereka merantau ke ibu kota."Bu, sini ... Bu ...," panggil Pak Slamet ke ruang tengah.Bu Rodiyah muncul dari dalam kamar tidur dengan daster. Dia sebetulnya sudah bersiap-siap tidur karena memang sudah larut malam."Ada apa, Pak?" sahut Bu Rodiyah seraya duduk di sebelah suaminya itu.Pak Slamet mengusap wajahnya yang berkumis tebal itu sembari menghela napas. "Tadi di rapat dusun, mertuanya Agus bikin ulah. Ki Agung tidak setuju Agus jadi ketua panitia pembangunan dusun. Anak kita malah dituduh mau korupsi karena miskin, ndak punya duit. Begini lho, kalau Agus merantau ke Jakarta, gimana? Apa Ibu setuju?" ujarnya.Mendengar penuturan suaminya barusan, Bu Rodiyah hanya bisa nyebut dan mengelus dadanya. Dia pun berkata, "Gus, kalau hatimu sudah mantep, Ibu ridho ... kamu masih muda, masa depanmu masih panjang. Ibu pasti dukung.""Agus senang den
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-07
Baca selengkapnya
Aduh, Apes!
Seusai membayar makanannya, Agus pun melangkah meninggalkan warung makan itu untuk mencari kendaraan untuk mengantarkannya ke alamat Lik Supriyadi. Rencananya dia akan bekerja sebagai karyawan di salah satu gerai bakso dan mie ayam milik Lik Supriyadi untuk sementara sambil mencari pekerjaan yang lebih menjanjikan.Tanpa dia duga, seorang pria brewokan berkaca mata hitam menyerobot tas ranselnya lalu membawa kabur tas yang berisi baju dan uang dari ibunya."JAMBRET! JAMBRET!"  teriak Agus meminta tolong untuk menghentikan pria brewokan tadi sembari mengejarnya.Namun, sayang sekali tas ranselnya dibawa kabur naik sepeda motor oleh komplotan penjambret itu hingga Agus kehilangan jejak dimana tas ranselnya itu. Hatinya mencelos, dia bingung harus bagaimana, semua barangnya ada di tas ransel yang dijambret itu.Beberapa orang yang bersimpati pada Agus pun mendekatinya. "Rumahnya dimana, Mas? Apa mau saya antar ke polsek buat bikin laporan?"
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-07
Baca selengkapnya
Sebuah Awal Baru
Anita Permatasari menghentikan mobilnya di depan lobi IGD lalu turun dari sedan Camry hitam itu. Dia segera berlari masuk ke meja pendaftaran pasien IGD."Sus, tolong ada pria tertabrak mobil. Dia di dalam mobil saya dan sekarang masih pingsan," ujar Anita dengan panik.Segera paramedis mendorong bed pasien beroda mendekati sisi penumpang mobil Camry hitam itu untuk menjemput pasien yang tak sadarkan diri itu. Paramedis itu berdua menggotong pemuda bertubuh besar itu lalu membaringkannya ke atas bed pasien beroda.Anita mengamati pria yang dia tabrak tadi masih memejamkan matanya di atas bed pasien didorong masuk ke salah satu bilik IGD oleh paramedis. Hatinya ketar-ketir menunggu pemeriksaan dokter sambil mondar-mandir di depan bilik IGD yang ditutup gorden itu.'Aduh, Mas Radit pasti ngamuk ini kalau sampai pria tadi kenapa-kenapa!' batin Anita gelisah."Ibu Anita, bisa masuk ke sini sebentar?" panggil dokter jaga IGD itu setelah membaca nama ide
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-07
Baca selengkapnya
Gadis atau Janda?
Setelah menjalani perawatan 24 jam di rumah sakit. Agus pun dijemput pulang oleh Anita, bos barunya. Seharusnya dia yang menyetir karena pekerjaannya yang baru adalah menjadi sopir wanita cantik itu. Namun, Anita tidak mengizinkannya karena memang kondisi Agus belum pulih total.Usai membayar seluruh biaya perawatan dan obat resep yang harus ditebus di farmasi rumah sakit, Anita mendorong Agus di kursi roda menuju ke depan lobi dimana mobilnya terparkir di situ. Dia memang meminta izin pada sekuriti rumah sakit untuk memarkir sebentar mobilnya di situ dengan alasan menjemput pasien yang pulang rawat inap.Dengan penuh perhatian, wanita muda itu membantu Agus pindah dari kursi roda ke kursi samping pengemudi sedan Camry hitam yang dia kendarai."Mas Agus, apa kita langsung ke rumahku atau kemana dulu ini?" tanya Anita sambil melajukan perlahan mobilnya di jalan raya kota Jakarta yang padat kendaraan."Kalau boleh ... saya mau pamit dulu dengan teman sekampung saya di perumahan daerah b
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-11
Baca selengkapnya
Mengambil Jatah Suami
Setelah beristirahat selama 5 hari penuh tanpa banyak beraktivitas, akhirnya pagi ini Agus mulai pekerjaannya sebagai karyawan Anita Permatasari. Dia mencuci mobil sedan Camry hitam yang biasa dipakai oleh wanita itu di depan garasi.Sebuah mobil Fortuner hitam dengan plat merah memasuki halaman rumah megah itu dan berhenti di halaman depan teras. Seorang pria muda berusia awal 30 an tahun berperawakan tinggi gagah berjalan ke arah garasi dan sekilas memandangi wajah Agus tanpa tersenyum.Pria itu langsung masuk ke dalam rumah seolah dia adalah pemilik rumah megah itu sendiri. Dalam hatinya, Agus menduga itu adalah Raditya Poncobuwono, suami majikannya. 'Lumayan ganteng,' batinnya menilai suami Anita.Agus meneruskan pekerjaannya mengelap kaca mobil sedan itu dengan kain kanebo hingga mengkilap tertimpa sinar matahari.Seorang pria menepuk punggungnya dari belakang, dia pun menoleh. "Kamu baru ya di sini, Mas?" tanya pria berkumis tebal berperawakan agak pendek dan kurus itu kepada A
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-03
Baca selengkapnya
Tergoda Ayam Kampus
Seusai mengambil jatah suami di rumah, Radit pun segera berangkat ke kantor Gubernur. Dia mengepalai Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tingkat ibu kota. Pekerjaannya memang sibuk setiap hari hingga sore dan kadang juga ada jam lembur di luar jam kantor bila terpaksa.Pagi ini ada kedatangan anak magang baru dari kampus yang akan bekerja di kantor yang dikepalai oleh Radit. "Permisi, Pak Radit. Selamat pagi," sapa salah seorang mahasiswi magang Kampus Taruna Gunadharma itu.Radit memandangi wajah manis mahasiswi-mahasiswi di hadapan meja kerjanya itu satu per satu, ada 5 orang di daftar absensi. Dia mengerutkan keningnya karena kurang satu yang menghadapnya. "Ini yang 'seekor' kemana? Hari pertama berani bolos?" cecarnya judes.Yulitha yang menjadi koordinator gelombang magang kampus itu pun menjawab, "Ke--kena macet di jalan, Pak. Mungkin sebentar lagi sampai. Mohon bersabar, Pak.""Wah, ini yang disuruh sabar kepala dinas ... kamu nggak salah?!" tuntut Radit dengan nada naik 1 ok
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-12
Baca selengkapnya
Gantengnya Mirip Hercules
Anita melirik jam tangan Alexander Christie yang melingkari pergelangan tangannya yang ramping. Sepertinya hari sudah mulai siang, dia ada janji dengan pimpinan redaksi majalah Femina yang akan menggunakan butik miliknya sebagai wardrobe pemotretan edisi bulan ini.Dia pun berjalan ke belakang rumahnya dimana mess karyawan berada karena Anita ingin meminta Agus mengantarnya ke kantor redaksi majalah Femina di Jakarta Selatan. Dengan langkah kaki ringan yang anggun, Anita mendekati paviliun yang asri itu.Namun, sontak matanya membulat terperangah ketika melihat pemandangan tubuh pria yang hanya mengenakan celana pendek kain di teras mess karyawan. Otot-otot dada dan perut pria itu terpahat sempurna berlekuk dalam, berkulit sawo matang seperti roti sobek cokelat yang biasa Anita sering makan untuk camilan.Sementara si pria yang tak lain adalah Agus sedang berjemur sambil duduk bersandar santai di kursi kayu dengan posisi kaki mengangkang lebar. Dia memejamkan matanya dengan nyaman mer
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-16
Baca selengkapnya
Romansa Gerimis Sore
Tanpa perlu disuruh, Agus membantu Anita membawakan gantungan baju yang cukup banyak. Total ada 10 baju yang dibawa oleh Agus di tangannya. "Berat nggak, Mas? Apa aku bantu bawain sebagian ya?" ucap Anita sungkan karena Agus membawakan semua baju-baju untuk pemotretan model majalah Femina itu sendirian."Nggak usah, Mbak. Saya bisa kok ...," jawab Agus sembari melempar senyum tipisnya.Mereka berjalan berdampingan menuju ke parkiran basement mall lalu naik ke mobil sedan Camry hitam itu.Siang itu cuaca begitu cerah tanpa awan mendung sedikitpun. Anita menyalakan radio mobilnya mencari siaran stasiun yang memutar lagu yang sedang populer. Akhirnya dia berhenti memindah saluran radio setelah mendapat lagu My Universe yang dinyanyikan Coldplay dan BTS."Mbak Anita suka lagu barat yang heboh begini ya?" tanya Agus sambil menyetir ke arah Kota Bunga di Cianjur, Jawa Barat.Anita menoleh ke sebelahnya lalu menjawab, "Nggak juga, Mas. Sukanya yang asik aja, lagu Indonesia juga suka kok kay
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-18
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status