Hasrat Sang Guru

Hasrat Sang Guru

last updateLast Updated : 2023-05-26
By:  Jnana  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
82 ratings. 82 reviews
75Chapters
172.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Vidwan Surya adalah seorang praktisi yoga sekaligus dosen Bahasa Sansekerta di sebuah universitas. Oleh klien, kolega, dan mahasiswanya, Vidwan biasa dipanggil Guru Vidwan. Hal itu merupakan bentuk penghormatan mereka padanya. Vidwan bertemu Grisse Anggara di kampus ketika gadis itu mengambil mata kuliah Bahasa Sansekerta. Grisse Anggara merupakan seorang peserta program Pertukaran Mahasiswa. Ketertarikan Grisse pada bahasa-bahasa kuno yang punah atau hampir punah membuatnya mendaftar program pertukaran mahasiswa dan ia pun diterima. Grisse yang polos, pendiam, dan tidak pandai bergaul tentu saja senang ketika salah seorang dosen memberi perhatian padanya. Tidak pernah terlintas dalam benak Grisse bahwa perhatian Vidwan padanya lebih karena lelaki itu sangat berhasrat memilikinya. Hasrat seorang laki-laki dewasa pada perempuan dewasa. Ya, Vidwan begitu menginginkan Grisse menjadi miliknya. Membayangkan Grisse berada dalam kungkungannya saja membuat air liur Vidwan menitik. Hasrat berbalut nafsu Vidwan mendesak minta dipuaskan. Di waktu yang hampir bersamaan, perhatian dan kenyamanan yang diberikan Vidwan berhasil membuat Grisse jatuh hati. Namun, setelah melalui semuanya bersama Vidwan, timbul pertanyaan dalam hati Grisse. Apakah selama ini dia mencintai Vidwan? Atau ia pun merasakan hal yang sama seperti sang guru, yakni hanya sebuah hasrat yang dibalut nafsu.

View More

Latest chapter

Free Preview

1. Grisse Anggara

“Welcome to the best campus for learning Sanskrit, Grisse.” Aku tersenyum sendiri mendengar kalimat yang kugumamkan lirih. Sepasang mataku tak henti menyapu seluruh objek yang ada di hadapanku. Sebuah bangunan universitas yang bergaya klasik dengan warna terakota mendominasi hampir seluruh bangunan. Indah. Dan keren. Dua kata itu tak henti kukatakan untuk melukiskan kekagumanku. Sambil terus menatap bangunan kampus, ingatanku seolah diputar ke belakang. Ke bagian sebelum aku sampai di sini. Menginjakkan kaki di kampus ternama ini.Aku masih ingat betul ketika sebuah surel dari grup pencari beasiswa yang kuikuti mengirim rangkuman informasi. Sebuah kampus ternama di luar negeri menawarkan program pertukaran mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan di jurusan bahasa-bahasa kuno. Tentu saja aku sangat tertarik untu

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

default avatar
Wuri Wuryani
Ceritanya menarik, meskipun Grisse gak jadi sama Vidwan.
2024-10-19 21:43:14
0
default avatar
Marlena
Cerita yang bagus.
2024-10-18 12:43:42
0
default avatar
Korrie
Dikasi bintang lagi karena beneran suka sama ceritanya.
2024-10-13 11:18:52
0
default avatar
Poppy
Ceritanya gak bosenin.
2024-10-12 06:01:19
0
default avatar
si mbok
Cerita yang keren.
2024-10-09 00:23:51
0
default avatar
Suhita Tita
Cerita yang menarik.
2024-09-29 15:53:03
0
default avatar
anakirayu
Baca sambil kipas-kipas. Panassss.
2024-09-24 15:58:26
0
default avatar
SitaDev
Saking sukanya, bolak-balik baca.
2024-09-11 22:50:06
0
user avatar
HannahTetapHannah
Cerita yang mampu mengaduk perasaan.
2024-08-05 00:50:14
0
default avatar
Pasukan Barakuda
Aku suka cerita seperti ini.
2024-08-04 22:11:22
0
default avatar
AnnastasiaNeko
Cerita yang bagus dan tidak membosankan.
2024-08-03 19:30:07
0
user avatar
KiaraPenyukaBunga
Wow, aku suka ceritanya.
2024-08-03 17:24:43
0
default avatar
Tita
Bikin gak bisa berenti baca.
2024-07-30 03:12:19
0
default avatar
Korrie
Cerita yang bagus. Langsung masuk daftar.
2024-07-29 11:41:22
0
default avatar
Poppy
Cerita dewasa yang bagus.
2024-07-18 05:28:51
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 6
75 Chapters

1. Grisse Anggara

“Welcome to the best campus for learning Sanskrit, Grisse.” Aku tersenyum sendiri mendengar kalimat yang kugumamkan lirih. Sepasang mataku tak henti menyapu seluruh objek yang ada di hadapanku. Sebuah bangunan universitas yang bergaya klasik dengan warna terakota mendominasi hampir seluruh bangunan. Indah. Dan keren. Dua kata itu tak henti kukatakan untuk melukiskan kekagumanku. Sambil terus menatap bangunan kampus, ingatanku seolah diputar ke belakang. Ke bagian sebelum aku sampai di sini. Menginjakkan kaki di kampus ternama ini.Aku masih ingat betul ketika sebuah surel dari grup pencari beasiswa yang kuikuti mengirim rangkuman informasi. Sebuah kampus ternama di luar negeri menawarkan program pertukaran mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan di jurusan bahasa-bahasa kuno. Tentu saja aku sangat tertarik untu
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

2. Vidwan Surya

Pertama kali melihatnya, aku langsung tertarik. Sepasang manik matanya yang membulat sempurna tatkala mengagumi bangunan kampus, benar-benar mencuri perhatianku. Aku yang saat itu seharusnya segera mengikuti rapat fakultas, terpaksa menghentikan langkah tergesaku. Cantik dan sederhana. Dua kata yang teramat umum, tapi gabungan dua kata itu berubah menjadi menarik, indah, dan mempesona karena berasal dari dirinya. Dia tetap terlihat cantik, meskipun penampilannya sangat biasa dan sederhana: kemeja polos warna krim dipadu rok sepanjang lutut dengan motif bunga-bunga kecil berwarna biru. Kesederhanaan yang ia tampilkan benar-benar membuat kecantikannya terekspos dengan sempurna. Dan aku pun menyadari bahwa aku tertarik pada pandangan pertama, dengan gadis yang baru kali ini kulihat berada di kampusku.Polos
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

3. Dekat

Latihan akan dimulai lima menit lagi, tapi Vidwan belum juga bersiap. Ia masih mengenakan pakaian yang dipakainya mengajar. Kaos beserta celana pendeknya masih terlipat rapi dan tergeletak di atas meja. Matras yoganya juga masih tergulung, belum dibentangkan. Ia menolak ketika Grace menawarkan diri untuk menyiapkan matras miliknya. Beberapa peserta yang sudah datang dan siap mengikuti latihan memandanginya heran. Tidak biasanya sang guru belum siap. Vidwan tidak peduli dengan pandangan penuh tanya seluruh peserta yang hadir. Banyak dari anggota Klubnya berasal dari luar kampus. Mereka mengikuti sesi latihan bersama Vidwan karena kagum dengan sosoknya. Vidwan gelisah seperti ini karena sedang menunggu Grisse. Ia sangat khawatir Grisse urung hadir latihan sehingga kunjungan gadis itu ke apartemen miliknya juga batal. Kini, Vidwan menyadari bahwa ia te
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

4. Grisse

Aku dan Guru Vidwan hendak keluar dari ruangan pelatih. Sebelum akhirnya kami memutuskan untuk keluar ruangan, Vidwan memintaku untuk memanggilnya dengan nama saja, tanpa embel-embel guru. Aku mengangguk tanda setuju, tapi nyatanya beberapa kali aku masih saja memanggilnya Guru Vidwan."Guru, kumohon biarkan aku memanggil Anda seperti itu khususnya bila kita di keramaian."Vidwan melangkah mendekatiku, "Oke, tapi ketika kita hanya berdua kamu harus memanggilku Vidwan." Aku tersenyum sambil mengangkat tangan dengan dua jemari teracung membentuk huruf V, “Janji!” Vidwan terkekeh perlahan kemudian menunduk. Ia mendekatkan wajahnya ke ujung jemariku yang teracung.“Cup!” Bunyi kecupan singkatny
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

5. Jauh

"Grisse!" Suara Vidwan yang memanggil dari arah kamar membuat Grisse terlonjak. Refleks gadis itu memegangi dadanya yang berdebar hebat. Ia benar-benar terkejut mendengar panggilan Vidwan yang tiba-tiba. Tak berselang lama, Vidwan mengulangi panggilannya sekali lagi. Kali ini Grisse segera beranjak dari duduknya. Dengan sedikit bergegas, Grisse melangkah menuju kamar Vidwan. Diketuknya pintu kamar satu kali dan segera Grisse mendengar suara Vidwan dari dalam untuk menyuruhnya masuk. "Sir." Panggil Grisse sambil melongokkan kepalanya dari balik pintu. "Masuklah!" Suara Vidwan terdengar dari sudut yang dekat dengan pintu kamar. Sepertinya di balik pintu itu kamar mandi karena Grisse bisa mendengar suara gemericik air yang perlahan menghilang. Grisse menurut. Ia melangkah masuk kemudian menutup pintu kamar perlahan. Grisse memilih diam mematung di temp
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

6. Sentuhan

Grisse mengatupkan kedua bibirnya rapat-rapat. Untuk beberapa saat ia bergeming, tidak menunjukkan reaksi apa pun. Otaknya sibuk bekerja, berpikir keras dan sesekali melakukan penyangkalan tatkala memikirkan pertanyaan, atau tepatnya permintaan, dari Vidwan. Grisse masih tidak percaya bila sang guru dengan gamblang dan tanpa ragu meminta apa yang selama ini ia jaga. Kehormatannya. Kesuciannya. Mahkotanya. Kegadisannya. Ya Tuhan….Selama ini orang tuanya, terutama sang ibu, selalu berpesan padanya agar tidak sekali pun tergoda pada rayuan lelaki. Tergoda rayuan yang memintanya menyerahkan keperawanan. Grisse menjerit dalam hati. Dipanggilnya ibu
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

7. Hal Gila

Vidwan berhenti sejenak untuk menoleh ke belakang. Ke arah pintu kamarnya yang sengaja ia tinggalkan terbuka. Ya, Vidwan memang sengaja melakukan itu karena jika ia menutup pintu kamarnya, maka ia akan kehilangan kesempatan untuk mengintip Grisse ketika gadis itu sedang berganti pakaian. Vidwan kembali teringat tubuh polos Grisse tadi. Ia masih mengingat dengan baik tiap jengkal tubuh gadis itu. Bahkan kedua tangannya pun, ia sangat yakin, masih bisa mengingat dengan jelas apa yang telah dilakukannya tadi.  Ya Tuhan, hati kecil Vidwan protes dengan kelakuannya yang tidak senonoh. Mengintip. Betapa ia telah melakukan hal gila. Selain gila, tentu saja yang Vidwan lakukan itu juga hina. Namun, Vidwan tidak peduli. Ia benar-benar tergila-gila pada Grisse. Benar saja, mendapati Grisse menanggalkan jubah mandinya dan memperlihatkan kembali tubuh polosnya, Vidw
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

8. Belajar

“Duduklah, Grisse. Mari kita mulai belajar.” Vidwan membuka buku catatan yang dipegangnya. Ketika Grisse sudah benar-benar duduk, gadis itu tidak tahu juga tidak sadar jika Vidwan terlihat sangat menikmati pemandangan di sampingnya meskipun ia hanya melihat melalui sudut matanya. Pemandangan Grisse yang duduk dengan belahan depan kemeja yang terbuka membuat darah Vidwan berdesir. Oh… jiwa lelaki Vidwan meraung kembali. Tidak tahan dengan apa yang tersaji di dekatnya.Vidwan berdeham sehingga Grisse menoleh ke arah lelaki itu.“Kau sudah bisa menulis menggunakan aksara Devanagari?” Tanya Vidwan tanpa melihat Grisse. Vidwan membuat dirinya terlihat sedang sibuk membaca catatan miliknya, yang ia sangga dengan tangan kirinya. Grisse mengangguk, namun seketika ia sadar bahwa sang guru tidak melihatnya. Grisse pun mengulangi jawabannya
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

9. Pijatan

“Well, karena kamu sudah bersedia. Ayo kita lanjutkan belajarnya.” Vidwan beranjak dari posisinya diiringi tatapan penuh tanya dari Grisse. Grisse sempat menoleh ke sisi kanan, melihat jam yang berada di atas meja dekat ranjang Vidwan.Pukul dua puluh dua lebih lima belas menit. Sudah malam begini dan Vidwan masih ingin mengajaknya belajar? Grisse mendesah guna melepaskan keluh kesah yang tentu saja tidak mungkin dikatakan pada Vidwan secara langsung. Grisse sudah merasa penat sejak tadi. Tadi siang ketika ia baru saja menginjakkan kakinya di kampus, Grisse sempat berkeinginan untuk segera kembali ke asrama. Ya, ia ingin beristirahat di kamar asramanya lebih awal. Berharap tubuhnya bisa lebih segar untuk beraktivitas besok.Grisse memang sudah datang ke negara ini sejak tiga hari yang lalu. Namun t
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

10. Lampu Hijau

Vidwan tertegun beberapa saat. Ia merasa tidak yakin dengan apa yang baru saja didengarnya. Benarkah apa yang baru saja ditangkap indera pendengarannya? Benarkah Grisse menuntut yang lebih lagi?Benarkah itu yang dikatakan Grisse?Benarkah?Benarkah?Kepala Vidwan dipenuhi berbagai pertanyaan yang ia lontarkan hanya untuk dirinya sendiri. Vidwan berdeham untuk memecah keheningan di antara dirinya dan Grisse."Vidwan…." Panggilan Grisse membuat Vidwan tanggap. Untuk sesaat ia menghentikan gerakan tangannya."Iya, Grisse."
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
DMCA.com Protection Status