Share

Bukan Pecundang

"Abang, besok aku harus ke Dubai menjemput Mami." Nana menatap Erick yang tengah menuangkan Sangria ke dalam gelas yang berisi potongan apel, jeruk dan anggur.

Mereka telah kembali ke rumah peristirahatan setelah sesiangan berkeliling perkebunan. Kini mereka duduk berdua di teras kamar sembari menikmati suasana menjelang sore yang mulai redup.

"Perlu Abang antar?" Erick memberikan satu gelas Sangria untuknya.

"Abang masih banyak pekerjaan bukan? Aku rasa tidak perlu, tapi aku berharap Abang cepat kembali ke Indonesia." Nana menatapnya penuh harap sembari menyesap cocktail khas Spanyol yang menyegarkan itu.

"Memang masih banyak yang harus Abang kerjakan di sini. Bersabarlah, Abang pasti kembali ke Indonesia dan menyelesaikan semua urusan di sana." Erick mengambil gelas berisi Sangria miliknya dan menyentuhkannya ke gelas milik Nana.

"Sangria, cocktail yang cantik dan lezat." Nana tersenyum menatap gelas yang diputarnya pelan.

"Berasal dari kata sangre yang berarti darah, karena warnany
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status