Share

Te Amo

Erick menatap smartphone-nya tanpa berkedip. Sekali lagi dibacanya pesan dari Tania. Keningnya berkerut, seakan tengah berpikir cukup keras.

"Tania baik-baik saja bukan?" Gumamnya dalam hati sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Tidak biasanya istrinya itu mengirimkan pesan bernada mesra apalagi diiringi sebuah swafoto yang membuat Erick tidak tahu harus berkomentar apa. Hingga saat ini dia belum membalas pesan dari Tania.

"Abang!" Suara Nana memanggilnya membuatnya terkejut.

"Lho Abang kenapa?" Nana menatapnya lekat-lekat.

"Nggak apa-apa. Kenapa?" Erick tersenyum kikuk dan memasukkan smartphone-nya ke dalam saku celananya.

"Nggak apa-apa, cuma mau bilang aku mau beli sesuatu di sana." Nana tersenyum manis dan menunjuk ke sebuah toko di sudut Calle Larga.

Erick mendesah lega, rupanya wanita itu hanya ingin berpamitan saja. Pesan dari Tania tadi membuatnya merasa sedikit gugup saat berhadapan dengan Nana.

"Iya, pergilah. Nanti Abang menyusul. Abang minum dulu ya." Erick mengecu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status