Home / Romansa / Tetangga Manisku / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Tetangga Manisku: Chapter 51 - Chapter 60

104 Chapters

Menunggu Digoda

Erick masih sibuk berkutat dengan laptopnya. Ada beberapa hal yang masih harus dikerjakannya meski sudah larut malam."Nyong, ini kopinya." Seorang wanita membawakan kopi dan camilan untuknya."Terimakasih Mi." Erick mendongak dan menatap wanita yang kini duduk di sebelahnya."Sudah malam, apa nggak sebaiknya nyong tidur saja?" Ucap wanita itu dengan lembut.Tangannya bergerak pelan menyentuh rambut Erick. Ditatapnya putra sulungnya itu dengan penuh kasih sayang."Masih banyak pekerjaan mi." Sahut Erick sembari mengambil cangkir kopinya.Perlahan disesapnya minuman favoritnya, terutama jika sang ibunda yang membuatkannya. Meski sekarang diapun mulai kecanduan kopi buatan si ikan, tapi tetap saja kopi buatan mamilah yang paling enak.Tiba-tiba terbersit sebuah ide untuk mengirim pesan pada si ikan. Biasanya tengah malam seperti ini, wanita cantik itu belum tertidur.Erick mengambil foto cangkir kopi dan cemilan di atas meja makan dan mengirimkannya pada Nana. Namun, si ikan rupanya tel
last updateLast Updated : 2023-04-25
Read more

Rencana Bulan Madu Kedua

@Erick[Ada mami, sayang]Nana menatap smartphone-nya sembari mencebikkan bibirnya. Sejujurnya dia merasa kesal dengan sikap si kucing garong malam ini. Tapi di sisi lain dia dapat memaklumi, karena sudah seharusnya Erick menghabiskan waktunya saat ini bersama ibu dan keluarganya.@Nana[Iya mpuss][Nggak apa-apa][Aku bobok dulu ya][Besok pagi harus buka toko pagi-pagi sekali]@Erick[Maaf ya sayang][Nanti ada waktu Abang vc ya][Abang juga kangen kok][Tapi Abang juga pengen ngobrol sama mami]@Nana[Iya, aku ngerti kok][Masih ada waktu lain kali mpuss]@Erick[Kalau sempat nanti Abang nyusul Singapura][Atau kamu nyusul ke Papua?]@Nana[Abang saja yang ke sini]@Erick[Oke][Abang temani mami dulu ya][Bye ikan]@Nana[Bye Mpuss]Erick meletakkan smartphone-nya dan kembali menyesap kopinya."Kopi buatan mami selalu enak dan nikmat, nggak ada yang bisa menandingi." Erick tersenyum dan menatap sang ibunda."Bisa saja kau Nyong." Mami tersenyum lembut, meski jelas dia sangat terha
last updateLast Updated : 2023-04-26
Read more

Bread, Coffe and Honey

Aroma harum kopi dan kue yang baru saja keluar dari oven menguar dan menggoda siapa saja yang melewati sudut jalan di Ann Siang Hill. Beberapa wisatawan atau penduduk lokal yang baru saja berolahraga pagi di Ann Siang Hill park, mampir ke toko roti milik Nana yang selalu buka di pagi hari."Morning!" Seru seorang lelaki setengah baya saat memasuki toko."Morning Sir." Naina segera menyambutnya dengan ramah.Nana hanya tersenyum memperhatikan dari jendela yang ada di dapur. Beberapa saat lalu dia harus membuat promosi untuk menarik perhatian pengunjung toko. Sekarang tanpa promosi apapun pengunjung tokonya datang silih berganti."Seperti biasa, kopi hitam panas dan dimsum vegetarian serta toast." Pria asing itu memesan dan Naina melayaninya dengan ramah dan cekatan.Nana memutuskan untuk memadukan konsep modern dan tradisional. Selain kue-kue dari eropa yang populer, tokonya juga menyediakan aneka dimsum dan cemilan tradisional baik dari China, Melayu maupun India.Singapura merupakan
last updateLast Updated : 2023-04-28
Read more

Bertemu Tanpa Saling Menyapa

Nana menelusuri gerai demi gerai di Far east plaza, Orchard road. Sesekali dia berhenti ketika ada sesuatu yang menarik perhatiannya.Kawasan yang merupakan salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Singapura yang terkenal. Dia selalu menyempatkan diri untuk berbelanja atau sekadar berjalan-jalan di salah satu kawasan yang sangat populer ini.Jarak yang tidak terlalu Jauh antara Chinatown dan Orchard road yang hanya sekitar sepuluh hingga lima belas menit dengan menggunakan MRT membuatnya memiliki cukup banyak waktu untuk bersantai dan berbelanja.Far East Plaza di Orchard Road adalah salah satu kompleks perbelanjaan tertua di Singapura. Sebuah Kompleks perbelanjaan favorit para wisatawan ataupun penduduk lokal, terutama kalangan anak muda.Di sini merupakan tempat yang cocok untuk mencari barang yang murah sekali beli dari desainer tak dikenal. Sekitar delapan ratus gerai ritel menempati pusat perbelanjaan enam lantai para pengunjung yang mencari barang-barang unik.Nana berhenti di s
last updateLast Updated : 2023-04-28
Read more

Bertemu Kembali

Tania tersenyum puas. Paper bag berlogo salah satu toko perhiasan yang cukup populer di negeri singa itu ditentengnya dengan santai. Mengedarkan tatapan matanya mencari sosok sang suami.Di sudut toko tampak Erick yang duduk dengan santai tanpa mengalihkan perhatiannya dari smartphone-nya. Diapun tak menyadari kehadiran istrinya yang berdiri tepat di hadapannya."Pi!" Sentak Tania.Erick terkejut, namun hanya meliriknya sekilas. Melihat sang istri telah menenteng paper bag, tanpa bertanya dia berdiri dan memasukkan smartphone-nya ke saku celananya.Tanpa mengatakan apapun Erick berjalan mendahului sang istri. Tania tertegun. Kali ini Erick tidak bertanya ataupun mengomel, dia juga tetap berada di toko tidak meninggalkannya seperti kebiasaannya jika dia bosan menunggunya berbelanja.Tania menggelengkan kepalanya tidak peduli. Yang terpenting apa yang diinginkannya sudah didapatkannya. Disusulnya langkah kaki sang suami yang berjalan santai di depannya. Berusaha mensejajarkan langkah aga
last updateLast Updated : 2023-04-29
Read more

Cinta Gila

Beberapa hari ini Nana gelisah tidak karuan. Sejak dari Far east plaza dia kerap uring-uringan. Sikap tenangnya seperti tengah terusik sesuatu.Meski tidak menganggu, itu membuatnya sedikit merasa tidak nyaman. Nana menyadari akhir-akhir ini sikapnya agak ketus dan membuat para karyawannya khawatir."Ibu maaf kalau beberapa hari ini kinerja kami kurang bagus." Naina mewakili teman-temannya meminta maaf padanya saat Nana menegur mereka pagi tadi.Nana mendongak menatap mereka yang masih berdiri berjajar di depan mejanya. Tiba-tiba saja terbit rasa bersalah saat menatap Keempat karyawannya yang menundukkan kepalanya dalam-dalam.Tadi pagi dia menegur mereka yang menurutnya kurang maksimal dalam melayani para pelanggan. Di akhir pekan seperti ini toko selalu ramai dikunjungi pelanggan ataupun para wisatawan.Nana tersenyum. Ditatapnya satu persatu anak-anak muda di depannya dengan seksama. Naina, Rashida, Anthony dan Gea, mereka masih muda dan bersemangat tinggi. Sejujurnya mereka bekerj
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

Takut Karena Bersalah

Erick mengikuti Nana memasuki toko. Nana menyalakan lampu dan mempersilakannya untuk duduk di manapun dia mau."Abang mau kopi?" Nana bertanya sembari membuka lemari pendingin."Abang sudah ngopi tadi. Mungkin sesuatu yang dingin lebih cocok sekarang." Erick menatap Nana yang berdiri termangu di depan lemari pendingin."Mau jus buah atau mungkin cocktail?" Nana menoleh menatapnya sembari menggigit bibirnya."Cocktail Abang rasa lebih cocok." Erick tersenyum dan duduk di salah satu kursi yang berada tepat di tengah toko."Oke, aku buatkan. Abang tunggu di sini." Nana kini meninggalkannya dan menuju dapur yang ada di bagian belakang toko.Terpisah sebuah partisi yang sekaligus menjadi rak pajangan berisi beberapa koleksi keramik yang cantik. Erick hanya tersenyum dan duduk dengan santai sembari mengamati toko kue milik Nana.Desain toko ini jauh berbeda dengan toko yang ada di Bali. Jika di pulau Dewata itu Nana mendesain tokonya ala toko kue yang mirip di anime, maka di sini desain min
last updateLast Updated : 2023-05-01
Read more

Mari Berjuang

"Tapi sekarang jangan takut lagi. Mungkin sudah saatnya kita membuang jauh-jauh rasa takut itu dan menggantinya dengan perjuangan." Erick melanjutkan ucapannya."Berjuang?" Nana bertanya lirih dan menatapnya dengan bingung."Untuk apa bang? Cinta?" Nana kembali bertanya dan kini Erick dapat melihat mata beningnya berkaca-kaca."Apa kamu tidak ingin hidup sewajarnya bersama abang? Apa kamu tidak ingin memiliki Abang seutuhnya?" Erick bertanya dan menatapnya dengan sungguh-sungguh."Aku mau, tapi itu tidak mungkin bang. Abang punya istri dan ada Alvin. Aku tidak mau menghancurkan rumah tangga Abang. Segila apapun cintaku untuk Abang aku tidak bisa bertindak gila seperti itu bang." Nana mulai terisak.Sakit, sedih, kecewa dan mungkin putus asa membuat Nana tidak yakin dengan cintanya yang dia tahu itu sebuah kesalahan."Abang tahu, tapi apakah akan selamanya kita begini saja ikan?" Erick menggenggam tangannya dengan lembut."Rumah tangga Abang sudah lama tidak sehat. Jika suatu saat nant
last updateLast Updated : 2023-05-01
Read more

Sarapan Yang Kacau

Perbincangan panjang mereka malam itu sangat mempengaruhi suasana hati Erick dan Nana. Keduanya bak mendapatkan semangat baru. Meski harus kembali berpisah untuk sementara waktu.Nana masih harus tinggal di Singapura untuk memantau perkembangan tokonya. Sementara Erick kembali ke Bali bersama sang istri, Tania.Selintas semuanya baik-baik saja, seakan tidak ada masalah. Meski sikap Erick masih seacuh biasanya, namun Tania cukup banyak mengalami perubahan sikap.Seperti pagi ini dia telah sibuk di dapur menyiapkan sarapan untuk Alvin dan Erick. Jeje dan Mbak Hani saling berpandangan, cukup bingung dengan antusias sang nyonya yang tidak seperti biasanya."Ibu biar saya saja yang bikin kopi untuk bapak." Jeje menawarkan diri saat melihat Tania membubuhkan gula ke dalam kopi untuk Erick."Eh nggak apa-apa, saya bisa kok. Kamu bawa saja ya nasi goreng dan susu untuk Alvin ke meja makan." Tania mengibaskan tangannya meminta gadis itu untuk menjauh.Jeje menatap Mbak Hani, wanita itu mengang
last updateLast Updated : 2023-05-02
Read more

Bakat Keindahan

Tania melajukan mobilnya pelan saat melintasi villa yang dihuni Nana. Perlahan Diliriknya bangunan yang tampak sepi. Sudah cukup lama dia tidak melihat wanita yang pernah dipergokinya bermesraan dengan suaminya di pesta sahabat karib Erick beberapa waktu lalu.Pintu gerbang kayu yang biasanya setengah terbuka kini tertutup rapat. Bahkan kucing-kucingnya tidak berkeliaran hingga ke villanya.Tania mendesah pelan dan kembali mempercepat laju kendaraannya. Mungkin dia hanya berburuk sangka saja karena selain insiden beberapa waktu lalu yang berakhir dengan terlukanya kucing milik wanita itu, dia tidak pernah lagi menemukan kejanggalan di antaranya dengan Erick."Tania, wajar saja jika Erick bersikap ramah padanya. Kalian penghuni baru, bersikap baik dan ramah pada tetangga sekitar adalah hal yang biasa. Bukankah di manapun juga, Erick selalu seperti itu?" Begitu Mami Sandra, mertuanya, memberinya nasehat saat dia mengeluhkan sikap Erick.Tania tidak lagi mengeluh dan mencoba untuk tidak
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status