Share

Omil Yang Galau

Nana menatap pesawat yang baru saja lepas landas dari jendela lounge. Ini bukan pertama kalinya dia melepaskan kepergian si kucing garong. Juga bukan pertama kalinya akan berjauhan dengannya.

Bahkan mereka pernah menjalani kisah cinta virtual cukup lama. Namun hari ini dia merasa berat melepaskan kepergian pria itu. Seandainya bisa dia ingin bersikap egois dengan menahannya untuk tidak pergi kemanapun.

"Ikan, terkadang kita tidak memiliki pilihan selain menjalani apa yang sudah digariskan. Kita berpisah hanya sementara, ada banyak hal yang harus Abang selesaikan. Pekerjaan, keluarga dan masih banyak lagi." Ucapnya waktu itu kala Nana sedikit merajuk dan memintanya untuk tidak pergi kemanapun.

Nana tersenyum mengingat ucapan kucing garong. Pria yang terkesan sembrono, suka bercanda dan tidak pernah serius itu rupanya memiliki prinsip hidup yang cukup kuat.

"Aku akan merindukanmu, seperti dahulu aku selelalu merindukanmu, menginginkanmu dan hanya bisa mengkhayalkanmu dalam angan," gumam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status