Beranda / Romansa / Tetangga Manisku / Virtual Relationship Again

Share

Virtual Relationship Again

Penulis: Aspasya
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-07 11:24:47

@Erick

[Ikan oh ikan]

Nana tertawa saat pesan dari Erick muncul di layar smartphone-nya. Selalu saja pesan yang sama, bak nyanyian pembuka sebuah adegan film.

@Nana

[Iya mpus]

@Erick

[Ikan lagi ngapain?]

@Nana

[Lagi main sama Omil]

[Omil galau berat bang]

Nana membalas pesan si kucing garong sambil memangku Omil yang terkantuk-kantuk. Kucing gendut itu akhir-akhir ini sering tidur di kamarnya dan mengikuti kemanapun Nana pergi.

@Erick

[Eh kenapa?]

@Nana

[Gara-gara ditinggal Alvin]

[Kasihan dia]

@Erick

[Aduh kasihan]

[Omil bucin rupanya sama Alvin]

@Nana

[Wkwkwkwkwk]

[Iya]

[Hampir setiap hari kan mereka bermain bersama]

@Erick

[Iya]

[Tadi Alvin juga chat katanya kangen Omil]

[Kemarin habis vc kan?]

@Nana

[Iya]

[Alvin berlibur saja atau sekalian pindah sekolah?]

@Erick

[Untuk sementara liburan saja kok]

[Repot kalau harus pindah lagi]

@Nana

[Oh begitu]

[Terus sama siapa dia di sini?]

[Abang kan di Jerez?]

@Erick

[Sama mami]

[Ceci nanti juga sering-sering ke situ kok]

@Nana

[Oh]

@Erick

[
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tetangga Manisku   Cerita Yang Berbeda

    Menjalani hubungan seperti dahulu, membuat Nana kembali menjalani hidupnya yang sepi. Sedangkan bagi Erick, dia hanya menghabiskan waktunya dengan bekerja.Keduanya kembali terjebak dalam hubungan jarak jauh. Namun kali ini ada yang berbeda. Jika dahulu mereka berhubungan tanpa komitmen di dunia nyata, kali ini mereka bukan hanya sekadar berkomitmen semata.Erick kerap mengungkapkan keinginan dan rencananya akan masa depan mereka. Sedangkan Nana hanya mengungkapkan satu keinginannya yang kerap membuat Erick dilanda rindu padanya."Aku hanya ingin Abang di sini, menemaniku seperti kemarin-kemarin," ucapnya saat mereka saling melepas rindu melalui panggilan video."Sabar sayang, nanti ada saatnya Abang temani kau, sampai kau bosan lihat Abang tiap hari." Erick tertawa mencoba menghiburnya."Nggak bosanlah, palingan gabut saja keseringan ditinggal Abang kemana-mana." Nana mencebikkan bibirnya, merajuk.Erick tergelak dan hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Pekerjaan memang membua

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • Tetangga Manisku   Restu Dari Kanjeng Mami

    "Na, sebelah kok sepi ya?" Kanjeng Mami meletakkan nampan berisi urap di atas meja makan.Sudah beberapa hari ini Kanjeng Mami mengunjungi Nana. Setelah pertengkaran terakhirnya dengan Eyang Putri, Kanjeng Mami kerap mengunjungi putri tunggalnya itu. Dia selalu mengkhawatirkan keadaan Nana."Mereka pulang ke Sorong, Mam," sahut Nana sembari menyesap kopinya."Oh, terus Nyong Ambon manise kemana? Pulang ke Sorong juga?" Tanya Kanjeng Mami lagi.Sepertinya dia masih penasaran dengan tetangga sebelah. Terutama di kucing garong."Dia ke Jerez Mam." Nana tersenyum dan menyendok nasi dan menuangkannya ke dalam piringnya."Oh, tapi pulang ke sini lagi kan?" Kanjeng Mami duduk di depannya dan meletakkan sepotong ikan asin peda dan tempe goreng ke dalam piring Nana, tak lupa juga urap sayuran."Ndak tahu mam. Kenapa memangnya?" Nana tersenyum mendengar kekepoan sang ibunda."Ndak papa, kalau pulang ke sini mau mami jadikan menantu," sahut Kanjeng Mami kalem.Nana hampir saja tersedak sayuran s

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-09
  • Tetangga Manisku   Baik Saja Tidak Cukup

    Erick cukup sibuk akhir-akhir ini. Bahkan dia memutuskan untuk tinggal di sebuah apartemen dekat kantornya yang terletak di pusat kota. Hanya saat akhir pekan dia akan menginap di perkebunan.Berkarir di negeri orang memang jauh berbeda dengan di negeri sendiri. Meski pada awal karirnya dulu, diapun pernah magang di negeri Ratu Elizabeth, tetap saja berbeda dengan saat ini.Bersama Nino sepupunya, mereka mengelola sebuah perkebunan anggur peninggalan keluarga Bibi Rosa. Sebagian besar perkebunan itu telah dibeli oleh mendiang papanya dan juga Om Andi. Sebagian lagi masih atas nama Bibi Rossa.Segala urusan di luar negeri, baginya yang merupakan pendatang, sedikit merepotkan. Ada banyak dokumen untuk kelengkapan administrasi yang harus disiapkannya."Urusanmu dengan Tania sudah beres semua?" Om Andi bertanya saat mereka duduk bersama di gudang anggur."Iya, Om. Sudah beres semua kok." Erick tersenyum dan mengeluarkan rokok dari saku kemejanya, meletakkannya di atas meja."Baguslah! Seo

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-10
  • Tetangga Manisku   Sehari Bersama Tante Diana

    "Omil! Glacie! Yuki!" Nana berteriak memanggil kucing-kucingnya.Sedari pagi tadi dia tidak kucing-kucing kesayangannya berkeliaran di taman. Biasanya mereka bermain di area terbuka atau bersantai di teras. Namun hari ini dia hanya melihat Tony yang bersantai di salah satu pot di teras."Hei Tony, mana yang lain?" Nana berjongkok di depan pot tempat Tony bersantai."Meow! Meow!" Tony hanya mengeong dan menggoyangkan ekornya."Kau ini, selalu saja mager kemana-mana." Nana tertawa geli dan menggaruk-garuk leher kucing campuran itu dengan lembut."Kemana mereka ya? Mbak Siti!" Nana kembali berdiri dan memanggil asisten rumah tangganya."Iya Bu!" Mbak Siti menyahut dari kejauhan."Anak-anak kemana ya?" Tanyanya pada Mbak Siti yang tengah menjemur pakaian."Sepertinya ke sebelah Bu," sahut Mbak Siti lagi setengah berteriak."Sebelah? Memang ada orang?" Nana mengerutkan kening sembari melangkah ke garasi."Kemarin ada mobil berhenti di sebelah sih Bu, mungkin Alvin sudah pulang dari Sorong!

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-11
  • Tetangga Manisku   Nana Yang Imut Dan Manis

    @Mami[Nyong][Serius sama tetangga sebelah?]Pesan dari mami mengejutkan Erick saat terbangun di pagi hari yang dingin. Untuk beberapa saat dia termangu, ragu untuk membalas pesan sang ibunda.@Erick[Tetangga mana Mami?]@Mami[Tetangga sebelah][Nana yang imut dan manis]Astaga! Erick tergelak membaca balasan pesan dari Mami. Terkadang wanita yang telah melahirkannya itu memiliki selera humor yang bagus.@Erick[Ah Mami bisa saja][Tapi memang sih Nana imut dan manis][Hehehehe]@Mami[Iya][Kau serius atau main-main saja nyong]@Erick[Serius dong Mam][Mami mau kan punya menantu manis cem Nana?]@Mami[Mami sih terserah nyong][Yang penting nyong bahagia][Dan yang terpenting dia bisa menerima keadaan Alvin][Sudah cukup itu bagi Mami]@Erick[Iya Mam][Pasti Mami sudah lihat kan gimana hubungan Alvin dan Nana?]@Mami[Iya][Kemarin seharian Mami ngobrol sama Nana][Dia lucu ya][Suka bercanda][Dan kucingnya itu lho lucu][Tapi dia sibuk juga Mami lihat][Hari ini dari pagi dia s

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-11
  • Tetangga Manisku   Hujan Di Pagi Hari

    Nana menatap hujan yang turun dengan deras dari tempatnya duduk. Sesekali disesapnya kopi panasnya. Hujan di pagi hari membuatnya enggan untuk beraktivitas.Untungnya Denpasar tidak terlalu sering diguyur hujan sekalipun sebagian besar wilayah di Indonesia telah memasuki musim penghujan."Meow!Meow!" Omil dan Yuki mengeong-ngeong, duduk di kursi dan turut menatap hujan yang turun dengan deras."Kalian bosan ya, nggak bisa main ke Alvin?" Nana tersenyum melihat kegelisahan kedua kucing itu."Meow!Meow!" Yuki mengeong seperti menyahut ucapannya."Tiduran gih sama Glacie dan Tony." Nana menggaruk kepala Yuki dan Omil bergantian.Kedua kucing itu melompat turun dari kursi dan bergabung dengan Glacie, Tony, Cleo dan Kimy yang tengah tiduran di sudut dapur yang hangat. Nana tersenyum melihat tingkah kucing-kucingnya yang lucu dan menggemaskan. Dia pun enggan untuk pergi kemana pun di tengah hujan seperti ini. Meski ada selasar beratap pergola yang menghubungkan dua sayap bangunan villa, di

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-12
  • Tetangga Manisku   Bukan Kacang Lupa Kulitnya

    "Tante Nana!" Alvin berseru memanggil dan melambaikan tangannya."Hei Alvin! Mau berangkat sekolah?" tanya Nana dan mengurungkan niatnya hendak segera meluncur dengan mobilnya."Iya Tante! Bye Tante, bye Omil! Nanti sore main lagi ya!" seru bocah itu lagi dari balik jendela mobil."Berangkat dulu ya Na!" Mami juga melambaikan tangannya.Nana balas melambai dan menatap mobil itu hingga menghilang di tikungan. Kemudian dia menggiring kucing-kucingnya kembali masuk ke dalam villa.Setelah menutup dan mengunci kembali pintu gerbang, Nana pun meninggalkan villa dengan mengendarai mobilnya. Hari ini dia akan pergi daerah Pecatu untuk mengecek lokasi kedai kopinya yang baru.Berbeda dengan toko rotinya yang telah memiliki cukup banyak cabang, kedai kopinya hingga saat ini hanya ada satu saja yang berlokasi di salah satu pusat keramaian kota Denpasar, Jalan Teuku Umar.Nana melajukan mobilnya membelah By pass Ngurah Rai menuju Nusa dua. Jalanan mulai ramai meski tidak macet.Salah satu hal yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-12
  • Tetangga Manisku   Will You Marry Me?

    "Mbak Siti! Ada tamu sepertinya! Dari tadi ketok-ketok pintu gerbang, tolong bukain!" teriak Nana dari jendela kamarnya memanggil asisten rumah tangganya."Iya Bu!" Mbak Siti tergopoh-gopoh setengah berlari menuju pintu gerbang samping."Eh, silakan masuk pak! Sebentar saya panggilkan Bu Nana." Terdengar suara renyah Mbak Siti mempersilakan tamunya masuk.Nana yang baru saja selesai berganti pakaian dan kini tengah menyapukan bedak di wajahnya, tertegun. Tamu di pagi hari, itu di luar kebiasaan. Sangat jarang ada yang betandang ke villanya di pagi hari."Ibu, ada tamu, saya suruh nunggu di ruang makan." Mbak Siti muncul di pintu kamarnya sembari tersenyum kecil."Siapa mbak?" Tanya Nana penasaran."Ada deh Bu, buruan temuin dulu Bu." Mbak Siti menyahut dengan kata-kata penuh teka-teki."Iya sebentar lagi mbak. Tolong buatkan teh atau kopi ya, sekalian sama saya." Nana tersenyum dan berdiri, mematut diri di depan cermin."Siaap Bu!" Mbak Siti bergegas kembali ke dapur.Setelah yakin pen

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-13

Bab terbaru

  • Tetangga Manisku   Mari Menua Bersama

    Hingga beberapa saat mereka berdua masih menikmati pemandangan dari puncak perbukitan Wayag. Erick dan Nana duduk bersisian sembari sesekali mengambil foto dan video berlatarbelakang pemandangan bak surga di Wayag."Untuk foto prewedding bagus ya?" Nana tertawa saat melihat beberapa hasil jepretan kamera smartphone mereka."Iya, maukah dibikin untuk foto prewedding?" Erick menyimpan smartphone-nya ke dalam ransel."Nggak perlu bang. Aku tidak begitu menyukai sesuatu yang spektakuler untuk urusan yang sakral." Nana tersenyum dan menyangklong ranselnya ke bahu setelah mengeluarkan dua bungkus coklat.Memberikannya sebuah untuk Erick, dan membuka satu kemudian dilahapnya. Erick tertawa dan menerima coklatnya, turut mengunyah sepotong."Maksudmu, kau lebih menyukai sesuatu yang sederhana namun bermakna? Untuk sesuatu yang sakral seperti pernikahan?" Erick bertanya, memastikan dia tidak salah memahami ucapan Nana barusan."Iya," sahut Nana singkat."Kita turun sekarang?" lanjutnya bersiap u

  • Tetangga Manisku   Mendaki

    "Sudah siap?" Erick melirik Nana yang masih sibuk berkemas."Sebentar lagi bang," sahutnya sembari memasukkan botol lotion sunscreen yang baru saja dipakainya."Nggak usah bawa bulu mata palsu anti badai, ikan," celetuk Erick menggodanya."Astaga!" Nana tertawa tergelak-gelak.Dapat dibayangkannya seandainya dia serepot dan seheboh itu. Segala macam make up dan skin care belum lagi pakaian dan aksesoris. Rasanya kucing garong akan lebih senang meninggalkannya di homestay daripada mengajaknya berjalan-jalan ke Wayag."Sudah bang! Ayo berangkat!" Nana menyangklong tas ranselnya di kedua bahunya dan siap berangkat."Sudah dibawa semua? Pakaian ganti, obat, sunscreen, kopi dan camilan?" Erick bertanya sekali lagi memastikan tidak ada yang tertinggal."Sudah semua Ndan!" Nana mengangkat tangannya ala tentara.Erick terkekeh dan kemudian merengkuh bahunya. Bersama-sama mereka keluar dari kamar menuju speedboat yang telah menunggu mereka.Nana menaiki kapal dengan dibantu Erick. Ini bukan per

  • Tetangga Manisku   Makan Malam

    "Wah seafood!" Nana berseru gembira, saat melihat aneka seafood terhidang di meja mereka."Suka?" Erick berbisik di telinganya, menggodanya seperti biasanya setiap kali dia menyajikan sesuatu yang baru untuk Nana si imut."Suka banget mpus." Nana pun berbisik sembari duduk di kursi yang ditarikkan oleh kucing garong untuknya."Kalau begitu habiskan, nikmati sepuasmu!" Erick mengambilkan sebuah kepiting berlumur saos tiram ke atas piringnya."Siap mpus!" Nana mengacungkan jarinya.Erick terkekeh dan mematahkan cangkang kepiting serta mengupasnya dan menyisihkan dagingnya di atas piring kosong."Makanlah!" Disodorkannya piring berisi daging kepiting itu ke hadapan Nana.Nana tersenyum manis dan mengambil daging kepiting di piring. Keduanya menikmati makan malam mereka sembari mengobrol."Mau lobster?" Erick menawarinya, saat pelayan datang dengan lobster aneka kerang."Mau sih, tapi aku lebih suka udang mpus." Nana menunjukkan seekor udang bakar yang tengah dikupasnya."Eh, lobster favor

  • Tetangga Manisku   Ke Raja Ampat

    Deburan ombak ditingkahi deru mesin kapal, serta semilir angin laut yang sejuk, membuat Nana sedikit pusing. Cukup lama dia tidak pernah menaiki kapal."Ikan, kenapa? Mabuk laut?" Erick menatapnya dengan cemas."Nggak mpus, aku takut lihat air," sahutnya sembari tersenyum kecut."Eh, maksudnya?" Erick terkejut mendengar ucapannya."Terkadang aku takut melihat air yang begitu luas, tapi tidak setiap saat sih." Nana menjelaskan."Oh, makanya Abang kaget. Perasaan waktu di Jimbaran juga nggak apa-apa kan?" Erick menatapnya lagi dengan serius."Sekarang takut?" tanyanya lagi."Agak sih, mungkin karena baru pertama kali ke sini atau mungkin karena sudah lama sekali tidak naik kapal." Nana tersenyum kecut."Abang rasa itu karena kau baru turun dari pesawat dan bersambung naik kapal laut, semacam jetlag." Erick mengerutkan keningnya, seperti tengah berpikir."Mungkin saja," sahut Nana sembari merebahkan kepalanya di bahu Erick."Ya sudah, bobok saja. Nanti kalau sudah sampai, Abang bangunin."

  • Tetangga Manisku   Terharu

    "Ini gimana bang? Kok nggak bisa pas?" Nana menatap figurin Optimus Prime di depannya."Ehm, sebentar, mungkin salah pasang kita Non." Erick tertawa dan mengambil figurin yang kini sudah setengah menjadi robot Optimus Prime."Kenapa kau suka Transformers?" tanyanya sembari melepaskan bagian belakang robot."Aku suka baca komiknya. Dulu kan ada di komik bersambung di majalah Bobo," sahut Nana dengan santai."Eh sama ya." Erick tertawa pelan."Makanya saat dibuat versi filmnya, aku suprise banget bang. Sampai bela-belain antri lho waktu mau nonton." Nana terkikik geli ingat kekonyolannya waktu itu."Iya, kan waktu itu habis dilarang to film luar diputar di bioskop Indonesia. Eh sudah nonton Avatar 2?" Erick masih sibuk mengubah posisi beberapa item agar truk Optimus Prime berubah menjadi robot."Sudah kok, One Piece juga sudah. Tinggal nunggu Detektif Conan terbaru." Nana tersenyum sembari menunjukkan sesuatu di smartphone-nya."Dasar wibu, sampai jadwal film anime semua di save." Erick

  • Tetangga Manisku   Will You Marry Me?

    "Mbak Siti! Ada tamu sepertinya! Dari tadi ketok-ketok pintu gerbang, tolong bukain!" teriak Nana dari jendela kamarnya memanggil asisten rumah tangganya."Iya Bu!" Mbak Siti tergopoh-gopoh setengah berlari menuju pintu gerbang samping."Eh, silakan masuk pak! Sebentar saya panggilkan Bu Nana." Terdengar suara renyah Mbak Siti mempersilakan tamunya masuk.Nana yang baru saja selesai berganti pakaian dan kini tengah menyapukan bedak di wajahnya, tertegun. Tamu di pagi hari, itu di luar kebiasaan. Sangat jarang ada yang betandang ke villanya di pagi hari."Ibu, ada tamu, saya suruh nunggu di ruang makan." Mbak Siti muncul di pintu kamarnya sembari tersenyum kecil."Siapa mbak?" Tanya Nana penasaran."Ada deh Bu, buruan temuin dulu Bu." Mbak Siti menyahut dengan kata-kata penuh teka-teki."Iya sebentar lagi mbak. Tolong buatkan teh atau kopi ya, sekalian sama saya." Nana tersenyum dan berdiri, mematut diri di depan cermin."Siaap Bu!" Mbak Siti bergegas kembali ke dapur.Setelah yakin pen

  • Tetangga Manisku   Bukan Kacang Lupa Kulitnya

    "Tante Nana!" Alvin berseru memanggil dan melambaikan tangannya."Hei Alvin! Mau berangkat sekolah?" tanya Nana dan mengurungkan niatnya hendak segera meluncur dengan mobilnya."Iya Tante! Bye Tante, bye Omil! Nanti sore main lagi ya!" seru bocah itu lagi dari balik jendela mobil."Berangkat dulu ya Na!" Mami juga melambaikan tangannya.Nana balas melambai dan menatap mobil itu hingga menghilang di tikungan. Kemudian dia menggiring kucing-kucingnya kembali masuk ke dalam villa.Setelah menutup dan mengunci kembali pintu gerbang, Nana pun meninggalkan villa dengan mengendarai mobilnya. Hari ini dia akan pergi daerah Pecatu untuk mengecek lokasi kedai kopinya yang baru.Berbeda dengan toko rotinya yang telah memiliki cukup banyak cabang, kedai kopinya hingga saat ini hanya ada satu saja yang berlokasi di salah satu pusat keramaian kota Denpasar, Jalan Teuku Umar.Nana melajukan mobilnya membelah By pass Ngurah Rai menuju Nusa dua. Jalanan mulai ramai meski tidak macet.Salah satu hal yan

  • Tetangga Manisku   Hujan Di Pagi Hari

    Nana menatap hujan yang turun dengan deras dari tempatnya duduk. Sesekali disesapnya kopi panasnya. Hujan di pagi hari membuatnya enggan untuk beraktivitas.Untungnya Denpasar tidak terlalu sering diguyur hujan sekalipun sebagian besar wilayah di Indonesia telah memasuki musim penghujan."Meow!Meow!" Omil dan Yuki mengeong-ngeong, duduk di kursi dan turut menatap hujan yang turun dengan deras."Kalian bosan ya, nggak bisa main ke Alvin?" Nana tersenyum melihat kegelisahan kedua kucing itu."Meow!Meow!" Yuki mengeong seperti menyahut ucapannya."Tiduran gih sama Glacie dan Tony." Nana menggaruk kepala Yuki dan Omil bergantian.Kedua kucing itu melompat turun dari kursi dan bergabung dengan Glacie, Tony, Cleo dan Kimy yang tengah tiduran di sudut dapur yang hangat. Nana tersenyum melihat tingkah kucing-kucingnya yang lucu dan menggemaskan. Dia pun enggan untuk pergi kemana pun di tengah hujan seperti ini. Meski ada selasar beratap pergola yang menghubungkan dua sayap bangunan villa, di

  • Tetangga Manisku   Nana Yang Imut Dan Manis

    @Mami[Nyong][Serius sama tetangga sebelah?]Pesan dari mami mengejutkan Erick saat terbangun di pagi hari yang dingin. Untuk beberapa saat dia termangu, ragu untuk membalas pesan sang ibunda.@Erick[Tetangga mana Mami?]@Mami[Tetangga sebelah][Nana yang imut dan manis]Astaga! Erick tergelak membaca balasan pesan dari Mami. Terkadang wanita yang telah melahirkannya itu memiliki selera humor yang bagus.@Erick[Ah Mami bisa saja][Tapi memang sih Nana imut dan manis][Hehehehe]@Mami[Iya][Kau serius atau main-main saja nyong]@Erick[Serius dong Mam][Mami mau kan punya menantu manis cem Nana?]@Mami[Mami sih terserah nyong][Yang penting nyong bahagia][Dan yang terpenting dia bisa menerima keadaan Alvin][Sudah cukup itu bagi Mami]@Erick[Iya Mam][Pasti Mami sudah lihat kan gimana hubungan Alvin dan Nana?]@Mami[Iya][Kemarin seharian Mami ngobrol sama Nana][Dia lucu ya][Suka bercanda][Dan kucingnya itu lho lucu][Tapi dia sibuk juga Mami lihat][Hari ini dari pagi dia s

DMCA.com Protection Status