“Aduh-duh, Mas, maaf. Maaf skeali sepertinya memang terjadi kesalah pahaman dan miskomunikasi. Ayo-ayo, sini Mas Danu Duduk dulu! Pasti capek ya? Kan, baru pulang kerja. Oh, iya, Mas kenalin ini Dina istriku dan Dina ini ternyata sepupu ibunya Mas Danu. Enggak nyangka ya, ternyata kita sudah ada ikatan keluarga dari pasangan hidupku. Aku senang sekali,” ucap Wira tanpa rasa malu sedikit pun. Dia berusaha menguasai keadaan.“Oh, gitu. Jadi, kapan kalian akan pergi dari sini bukankah sudah aku usir?” Wira kaget mendengar pertanyaan Mas Danu.“Ka—kami ingin sila—tu—rahmi, Mas. Seka—lian mau mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya bapaknya Mas Danu,” jawab Wira terbata.Mas Danu melengos kemudian masuk rumah mengabaikan Wira dan istrinya.“Sayang, Kia mana? Aku kangen nih. Lapar juga. Yuk, temani aku makan!” ajak Mas Danu. Kami masuk rumah Wira dan istrinya masih saja membuntuti kami.“Mas, kami boleh main ke sini, kan?” tanya Wira lagi.“Main? Boleh dengan syarat kamu harus sopan di s
Last Updated : 2022-11-27 Read more